19. 🍃Ternyata sesederhana itu

575 69 20
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Hai welcome back to my story. Tadi ada yang nanya kak kapan up lagi. Nih spesial buat kalian yang nagih kapan up wkwkwkw.

Seneng gak dapat notif SIKS senang dong masa enggak. Wkwkwk

🎶 SAMPAI TUA NANTI=ANDMESH

Happy Reading📖


Alikha memasuki rumah dengan wajah memerah bak tomat. Ia tidak menyangka bahwa Ervan memanggilnya dengan sebutan sayang rasanya ia sudah melayang ke angkasa saking bapernya.

Padahal Alikha tadi berkata membuat Ervan membucin dengannya, siapa sangka baru saja di panggil sayang oleh Ervan, Alikha begitu baper jangan bilang malah sebaliknya. Alikha yang membucin dengan Ervan.

"Ish Buya, bikin aku baper aja. " gumam Alikha, saat ini ia berada dalam kamar.

"Buya tuh iihhh, " Alikha gelisah. Akibat satu kata yang di ucapkan Ervan.

Berbeda dengan Ervan, ia hanya linglung dengan ucapannya, ia bingung entah kenapa kata-kata sayang itu terlontar di bibirnya.

Alikha keluar dari kamar, kebetulan Ervan mau memasuki kamar dan jadilah suasana jadi canggung. Mereka berdua berdiri berhadapan tidak ada yang membuka suara. Suasana benar-benar canggung.

Alikha yang tidak suka kecanggungan. Menyapa Ervan.

"Hai sayang, " Alikha melambaikan tangannya. Ervan seketika melotot. Sehabis berkata seperti itu Alikha membuat suasana jadi tidak nyaman.

"Sa-saya mau mandi, " pamit Ervan. Baru saja Ervan melangkahkan kakinya, seketika terhenti.

"Iya sayang, " Alikha mendadak suka mengatakan kalimat itu. Ervan mendengar kalimat itu lagi seketika lemes. Sungguh ajaib si Alikha kata-kata yang ingin ia hindari, malah dengan senangnya Alikha mengatakannya.

"Alikha jangan panggil itu lagi, " ujar Ervan.

"Bawaan dedek bayi Buya, katanya mau di panggil lagi sama Abinya, sayang. " ujar Alikha membuat Ervan ingin menghujat.

"Terserah lah, " pasrah Ervan.

"Ayok Buya, "

"Ngapain? "

"Panggil Ikha sayang lagi hehe, " Ervan memutar bola mata malas, percayalah Ervan tak seromantis itu. Ervan langsung memasuki kamar.

Alikha cemberut karena di tinggal sendirian oleh Ervan. Alikha tak habis pikir dengan suaminya itu. Dia yang memulai dia juga yang tak nyaman dengan sebutan sayang.

Alikha keluar rumah membeli cilok kesukaannya di ujung komplek perumahan mereka. Alikha persis seperti anak kecil dengan tubuh mungil seperti itu.

Alikha pergi dengan semangatnya, tiba-tiba menjadi loyo akibat paman cilok tidak ada jualan hari ini. Ia pergi keluar komplek di sebarang jalan ada kedai ice cream ia nampak tergesa-gesa pergi ke kedai ice cream takutnya di cariin Ervan.

Ketika Alikha ingin memasuki kedai ice cream. Tiba-tiba tubuhnya di tabrak oleh seseorang membuat ia jatuh. Gamis maroon Alikha kotor karena ketumpahan ice cream yang di pegang wanita itu.

"Aduh maaf saya buru-buru, " ujar wanita itu, ia hanya melihat Alikha tampa membantu.

"Ah gak papa Mbak, " jawab Alikha, ia mendongak. Rupanya wanita begaun mocca. Alikha tertegun melihat wanita itu. Cantik pikir Alikha, wanita yang dibalut gaun mocca selutut, wanita itu punya kulit putih bersih rambut sebahu bak model saja.

SEJAUH ISYA KE SUBUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang