14. 🍃Melda Good Bye

580 76 11
                                    


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kembali lagi dengan aku,  lama banget yaa gak up masih ingat dengan jalan cerita nya aku harap kalian masih ingat ☺ langsung aja

Happy reading📖


"Hari ini pemakaman Melda, " ujar Ervan pelan.

"HAH! GIMANA MAKSUDNYA BUYA? " tentu saja Alikha syok, pemakaman apa yang di maksud Buyanya ini.

"Semalam Melda di tabrak lari. Tubuhnya oleng ke pinggiran jalan." ujar Ervan mulai menjelaskan apa yang terjadi semalam.

"Ha-hah. Kenapa bisa gitu Buya, " Alikha Berkata sambil dengan tampang cengonya.

"Ya bisa lah, " jawab Ervan.

"Maksudnya Ikha tuh. Kenapa bisa ketabrak,  emang Kak Melda ngapain?  Jalan di tengah jalan raya? "

Ervan menunduk mendengar pertanyaan Alikha. Ini yang dia takutkan adalah, disaat seseorang bertanya kenapa Melda di tabrak, entah kenapa sulit rasanya untuk menjawab.

Alikha menatap Ervan dengan tatapan harapan penuh. Sungguh Alikha sangat penasaran dengan cerita Melda kenapa sampai di tabrak lari.

"Melda marah pada saya semalam. Dia keluar dari mobil, tapi sebelum itu dia sudah menelpon sahabatnya meminta jemput." Ervan diam sesaat, ia menghembuskan nafasnya. Rasanya berat, berat banget.

Alikha menatap wajah Ervan dengan sesakma wajahnya sedih melihat Ervan lesu seperti itu.  Segitu cintanya kah Ervan sama Melda pikir Alikha, namun ia segera menggelengkan kepalanya, bukan saatnya Alikha memikirkan hal seperti itu.

"Sahabatnya menelpon kalau ia sudah dekat, dengan apa yang Melda shareloc. Melda keluar dari mobil, saya sempat mencegat tapi Melda tidak perduli ia berlari di jalan raya saya keluar mobil mengejarnya. Dan yah kejadian itu terjadi begitu cepat tubuh Melda melambung di atas seperti Slow motion tepat sekitar dua meter di hadapan saya." sambung Ervan dengan nada sedih. Alikha langsung memeluk Ervan, Ervan membenamkan wajahnya di ceruk leher Alikha. Disituasi seperti ini rasanya Ervan merasa bersalah.

"Maaf, " tiba-tiba Ervan meminta maaf kepada Alikha.

"Loh, untuk apa? " tanya Alikha.

"Saya sudah menyakiti hati kamu dan.. "

"Dan apa Buya? "

"Dan Melda. Ini semua gara-gara saya. Yang tidak pernah tegas mengambil keputusan. Harusnya waktu itu saya mendengar apa yang Denis katakan agar cepat-cepat melepaskan Melda kalau dia tidak pasti. "

"Sudahlah Buya, penyesalan selalu datang akhir. "

"Ta-tapi Ikha, Melda orang yang baik dia sama sekali tidak ada niatan untuk menerormu atau ingin menjahatimu seperti layaknya di sinetron, ia marah hanya pada saya waktu itu."

"Masya Allah. " Alikha tertegun mendengar apa yang Ervan ucapkan.

🍃

Alikha dan Ervan hari ini ikut melayat ke rumah Melda, Alikha menggenggam tangan Ervan dengan erat sepertinya Ervan sekarang sedang menguatkan diri melihat mantan kekasihnya harus terbaring tak bernyawa di hadapannya sekarang. Ervan ingin menangis namun semua itu harus ia tahan mengingat di sampingnya ada hati yang ia jaga yaitu sang istri.

Selesai sudah proses pengurusan jenazah sampai ke pemakaman. Sekarang tinggal Ervan dan Alikha. Keluarga Melda baru saja meninggalkan.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Hallo Mbak Melda, ini aku Alikha sudah tau kan nama Alikha itu siapa, Mbak Melda kita belum sempat ketemu loh. Aku jadi penasaran gimana Mbak Melda katanya Buya Mbak Melda itu orangnya baik. Maaf ya Mbak,  Ikha merebut Buya dari Mbak. Sebenarnya Ikha juga gak tau kalau yang menggantikan Kak Faisal itu Buya. Oh iya ya Alikha pernah kok ngeliat Mbak. "

Ervan hanya menatap Alikha sendu, rasanya Ervan sangat sedih dengan fakta yang sekarang. Ervan dikelilingi oleh orang yang baik. Melda mantan kekasihnya itu sangat baik sedangkan Alikha istrinya bisa menerima kekurangannya yang masih mencintai Melda.

"Ikha, ayo kita pulang. " ajak Ervan. Alikha hanya mengangguk mereka berdua lalu meninggalkan makam Melda.

Dirumah Ervan hanya diam. Tidak seperti biasanya jika Alikha membuat kesalahan Ervan dengan tajamnya menegur tapi kali ini sepertinya tidak.

"Buya, " panggil Alikha. Saat ini mereka duduk di belakang rumah.

"Hmmm, "

"Udah cinta belom sama Ikha, " tanya Alikha sukses membuat Ervan menoleh ke arahnya.

"Tadi subuh saya sudah jawab, "

"Tapi jawabannya gak bikin Ikha puas, "

"Belom," maksud Ervan belum mencintai Alikha.

"Ikha ajarin ya biar Buya mencintai Ikha, "

"Boleh, " Ervan tersenyum menjawabnya. Rasanya hati Ervan mulai hari ini sudah siap untuk membuka hati untuk istri kecilnya.

Ervan menatap wajah teduh Alikha, wajah Alikha begitu polos tanpa terpoles apapun.

Cup

Ervan mencium kening Alikha lembut lama sekali seperti menyalurkan rindu yang selama ini ia pendam.

"Saya brengsek ya Ikha, "

"Loh? " Alikha masih terpejam menikmati ciuman Ervan langsung melek. Mendengar apa yang Ervan tuturkan.

"Setelah Melda meninggal, saya ingin membuka hati untuk kamu hehehehe, " Ervan tertawa miris.

"Buya gak salah. Aku istri Buya, " Alikha tersenyum tulus. Ia lalu mengusap rambut Ervan pelan dengan rasa kasih sayang.

Hari ini Ervan memutuskan untuk membuka hati untuk Alikha, ia akan berusaha membuat Alikha tidak menangis lagi. Melda? Rasa itu masih ada tetapi punya ruang tersendiri. Untuk saat ini ia ingin fokus mencintai istrinya yang Bar bar,  istri tujuh belas tahunnya.

Sore ini Ervan mengajak Alikha jalan-jalan. Mereka berdua bergandengan tangan erat seperti tidak ingin lepas.

Ternyata begini rasanya sudah punya kekasih halal.

Pikir keduanya. Mereka berdua menikmati indahnya pantai di sore hari.

Deburan ombak pantai sore hari, begitu mendamaikan pikiran.

Ervan memejamkan matanya ia menikmati angin yang pelan-pelan menabrak pipinya. Alikha melihat pun langsung mencium pipi Ervan yang dingin akibat terkena dingin. Ervan menoleh ke arah Alikha.

"Eh, " Ervan kaget ia langsung membuka membuka mata. Tepat di hadapannya Alikha tersenyum lebar. Membuat senyum Ervan pun merekah memperlihatkan lesung pipi kedua pipinya. Manis


Alhamdulillah up gimana part ini menarik, masih ingat sama alur SIKS, InsyaAllah mulai hari ini bakalan rajin up SIKS, 

Beberapa bulan terakhir ini aku dan keluarga dapat musibah jadi megang HP jarang banget 😖😖

Aku harap kalian mengerti ☺ Terima kasih buat kalian yang setia sama aku sampai detik ini dan masih nunggu cerita aku sampai saat ini AKU SAYANG KALIAN ☺

Aku pamit

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

SEJAUH ISYA KE SUBUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang