4. 🍃 Persiapan

854 81 21
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

AWAS TYPO

Oke langsung aja ya 

Happy Reading📖




Sudah satu minggu berlalu kedatangan Faisal dan keluarga nya,  tinggal seminggu lagi Alikha akan melakukan Pernikahan. 

Saat ini mereka lagi sibuk-sibuknya.  Mengurus pernikahan Alikha. Mulai dari Dekorasi, ketring makanan,  sampai ke penghulu. 

Alikha,  tersenyum ia sangat bahagia.  Akan menikah kepada seseorang yang hampir sempurna.  Ya,  dia Muhammad Faisal Sahlan,  seorang lelaki Hafidz Al-Qur'an, hafalan yang hampir sempurna 30 juz,  tinggal 5 juz lagi hafalan nya sempurna,  dan satu lagi Alikha baru tau faktanya bahwa Faisal adalah seorang Qari,  masya Allah bahkan ia kerap memenangkan MTQ.  Faisal pernah menghadiri lomba MTQ di Turki,  memenangkan juara ketiga. 

Meskipun ia hanya mendapat juara ketiga,  setidaknya ia lah mewakili Indonesia.  Mengingat juara satu dan dua nya di menangkan Turki dan Cairo,  Masya Allah tak henti-hentinya Alikha bersyukur,  calon suaminya adalah seorang Hafidz Al-Qur'an dan seorang Qori. 

Siapa sih yang tak ingin suami seperti itu? 

Meskipun Faisal bukan masuk kategori cogan,  setidaknya ia masuk Kategori calon imam idaman. 

Berbicara langsung kepada Alikha,  ia ingin Mengkhitbah,  ia meminta persetujuan dari Alikha dan orang tuanya.  Ketika Ayah Alikha setuju baru lah dia dan keluarga nya datang kerumah. 

Benar-benar mengagumkan sosok Faisal ini,  siapapun itu mereka akan berlomba-lomba ingin menjadi istri nya Faisal. 

"Ikha" Panggil seseorang, membuat lamunan Alikha seketika buyar.

"E, eh, " Alikha mengerjapkan mata nya.  Karena masih agak syok.

"Kenapa ya Buya? " Tanya Alikha,  setelah kesadaran nya sudah terkumpul. 

" Alikha yakin menikah semuda ini? " Tanya Ervan. 

"InsyaAllah yakin Buya, " Jawab Alikha mantap. 

"Baiklah"

Setelah menanyakan itu,  Ervan lalu pergi ke Ruang Tamu.  Alikha bingung dengan sikap Buyanya itu ada apa?  Sebernya dia.  Dari kemarin dia selalu bersikap Aneh kepada,  Alikha. 

Alikha memandang dari kejauhan Ervan.  Baru saja datang tangan nakal nya sudah mencomot kue Bolu yang baru saja,  Bi Eni angkat dari Oven. 

Alikha tersenyum ketika melihat tangan Ervan kepanasan,  sebenarnya Ervan ini sangat tampan punya lesung pipi di kedua pipi nya,  punya gigi rapi,  alis tebal pokoknya perfect lah,  tidak keliatan bahwa dia sudah berkepala tiga. 

Alikha menuju ruang Tamu di mana di sana Ayah,  Bunda, serta sahabat-sahabat bundanya. Bersama istri-istri mereka kecuali Ervan. Sedangkan Atsa dan Aksa mereka bermain bersama anak-anak dari ayah angkat mereka, yang mereka anggap sebagai adek sendiri dan tentu nya selain  Ervan. Emang betah si Ervan ngejomblo.

" Alikha Come back " Teriak Alikha, membuat mereka semua menoleh ke arah Alikha dengan tatapan tajam.

"Damai, " Alikha menyengir tak Jelas. 

"Kamu itu sudah mau menikah.  Harusnya bersikap dewasa sedikit. " Mulai lah,  omongan pedas Ervan keluar,  perasaan dulu Ervan  tak sepedas ini ketika berbicara.  Bahkan dulu ia agak pendiam tapi sekalinya berbicara ia bikin ngakak dan suka berdebat kepada Alikha kecil dulu. 

SEJAUH ISYA KE SUBUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang