8. 🍃 Akur Sehari

949 96 39
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kaget yaa Thorqila,  up nya cepat malam ini. 

Yaudah lah

Langsung aja

Eh TYPO AWAS!

HAPPY READINGS📖



"Bisa gak sih kalian berdua tuh Akur. Sehari saja. " Keluh Azwar sudah bosan dengan kelakuan keduanya. 

"Dia yang duluan Yah, bikin Ikha kesel. " Adu Alikha kepada Azwar.

" Tapi,  Ervan gak buat kamu terluka kan? " Ujar Azwar,  sudah jengan dengan kelakuan Anak sulung nya ini. 

"Oh jadi,  Ayah bela Buya. " Alikha,  mencebikkan Bibirnya.  Ia merasa kesal dengan Ayahnya. 

"Bukan nya gitu,  Ikha. " Alikha, memeluk Azwa. Ia lalu menangis. Azwar melihat anaknya menangis jadi kelimpungan. Farhan,  Fatur, Denis, Tania serta istri Farhan dan Fatur. Menatap Azwar meringis,  karena mereka tau kalau Alikha sudah menangis,  akan susah untuk membujuknya.  Padahal sudah seminggu ini ia tak mau keluar kamar karena kepergian Faisal. 

Alikha memeluk Azwa dengan kuat, Alikha menangis sejadi-jadinya.  Ia teringat lagi,  kepergian Faisal.

Rasa sakit itu,  kembali lagi. Menyerang hati Alikha,  kenapa rasanya sesakit ini.

Ia bahkan,  hari ini sudah ingin bangkit.  Namun rasa itu,  rasanya ia masih tak percaya. 

Alikha menangis,  tanpa suara.  Percayalah menangis tanpa suara itu sangat menyakitkan.

"Kak Isal, " Gumam,  Alikha di pelukan Azwa. Seketika itu juga mereka yang mendengar,  saling pandang.  Ervan yang mendengar seperti itu ia beranjak dari duduk nya.  Lalu menarik tangan Alikha,  Azwa yang paham. Langsung melepaskan pelukan Alikha.  Alikha langsung jatuh di pelukan Ervan. Kek adegan di tipi tipi pikir Farhan dan Fatur.

"Ngapain peluk-peluk." Alikha ingin meronta tapi diurungkan,  karena pikirnya itu percuma.  Tenaga nya jauh lebih kecil. Dari tenaga Ervan.

"Jangan mulai, " Ujar Ervan lalu melepaskan pelukan itu.  Alikha menghapus air matanya. Jika berinteraksi dengan Ervan saat menangis  Air mata Alikha,  langsung berhenti.

" Buya,  kenapa sih kayak benci banget sama. Ikha. " Tuduh Alikha, padahal mah dia yang nyari gara-gara dari dulu.

"Terserah tuan putri, "  Jawab, Ervan.

Alikha mendengar itu hanya memutar bola mata jengah,  Akhirnya ngalah juga.  Pikir Alikha.

🍃

Alikha,  sudah mulai menerima kepergian Azwar.  Hari ini ia sudah siap-siap karena,  mereka akan makan keluarga.  Denis lah yang membuat Acara,  kata Denis sih merayakan karena Ervan sudah tak Jomblo lagi. 

Alikha sekarang memakai gamis warna cream, senada dengan kerudungnya yang panjang menjuntai selutut. Warna baju nya cocok dengan kulitnya Alikha. Alikha menabur bedak bayi di wajah nya lalu bibirnya ia tambah kan liptint.  Satu kata buat Alikha yaitu cantik. 

Ia keluar dari kamarnya, ia menyusuri tangga.  Terlihat seperti itu Alikha begitu anggun,  namun siapa sangka Bar-bar nya itu loh.

Dua orang laki-laki menunggu di sofa,  rupanya Bundanya. Baru saja keluar dari kamar,  Alikha kagum melihat Bunda nya yang baru keluar.  Begitu cantik dengan Gamis warna hitam,  senada dengan kerudung dan Cadar nya.  Dari mata saja Alikha sudah melihat  bahwa Bundanya ini sangat cantik.  Melihat mata Azwa yang bersinar di tambah lagi mulu mata yang lentik, Cantik.  Ervan dan Azwar sama-sama tak bisa berkata-kata melihat Azwa dan Alikha. 

SEJAUH ISYA KE SUBUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang