10. 🍃 Dia menuntut

752 83 15
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Thor up

Langsung aja happy Reading📖



"Sekarang aku siap untuk kau nikahkan, Er!" Ujar seseorang perempuan, yang ada. Di seberang sana.

"Ta-tapi aku gak. Bisa Mel, " Jawab Ervan.

"Loh kenapa? Bukan kah dari dulu kamu ingin menikah denganku, kenapa sekarang di saat aku sudah siap kamu malah tidak bisa,"

"Aku sudah menikah. Aku sekalian mau mengakhiri hubungan kita Mel. " Jawab Ervan. Ada helaan nafas kasar selesai ia berbicara seperti itu. Tentu saja itu sangat berat baginya,  mengingat dia selalu memimpikan menikah dengan Melda selama ini. Nyatanya ia menelan kenyataan.

"Ka-kamu sudah menikah?"

"Iya, "

"Kenapa? " Di seberang sana, air mata Melda mengalir begitu saja.

"Kau menunda-nunda Mel, " Apa yang dikatakan Ervan benar. Melda selalu menunda-nunda. Entah apa alasan Melda yang selalu menunda-nunda itu.

" Aku punya alasan yang kuat Er. Seandainya alasan itu tidak ada, aku akan menikah dengan kamu mungkin kita sudah punya anak. Harusnya kamu ngerti Er, siapa sih yang tidak ingin menikah di usia sudah begini."

"Aku tau Mel, coba kamu pikir akibat kamu selalu menunda-nunda itu pada akhirnya aku pergi Mel. Seseorang yang selalu menunggu itu ada titik lelahnya, apalagi yang di tunggu sama sekali tidak ada kepastian," Ujar Ervan, suara Ervan begitu berat, tidak bisa dipungkiri Ervan sangat mencintai Melda,  meskipun ia selalu menunda-nunda pernikahan mereka.

"Kamu jahat Er! Hiks, hiks, hiks."

"Mel, buat apa kita bertahan selama bertahun-tahun kalau pada akhirnya kamu tidak ada kepastian. "

"Aku ada alasan yang kuat Er! " Selalu itu yang dikatakan Melda,  alasan yang kuat apa?

"Apa Mel apa? Dari dulu alasan kuatalasan kuat!  Katamu. Apa alasan  kuat itu Mel apa?"

" A-aku harus membahagiakan orang tuaku Er!" Melda menjawab tergagap sepertinya ada yang di sembunyikan.

"Alasan kamu itu tidak masuk akal Mel, orang tuamu lebih bahagia jika kamu menikah, apalagi umur mu sudah 28 tahun, setiap orang tua tidak ingin anaknya, menikah di umur yang tua,  tidak ada Mel. Kamu cukup membanggakan Mel, kamu sekarang jadi Model Internasional sudah beberapa negara yang memakai jasa kamu untuk melariskan produk-produk mereka, pada akhirnya produk mereka sangat diminati karena kamu yang sudah profesional. Lalu apa yang orang tuamu mintakan lagi. Kamu tidak cukup pintar berbohong kepada aku Mel. "

"Ta-tapi, bukan itu Er! "

"Sudahlah."

Ervan langsung mematikan sambungan ponselnya, ia cukup muak mendengar alasan Melda yang tidak masuk akal itu. Tanpa Ervan sadari di belakangnya ada Alikha yang mematung. Bukan apa-apa,  Alikha syok mendengar Ervan berbicara panjang pada Melda kekasihnya.

Alikha, tidak mengerti kenapa ada sesak di dadanya, ketika mendengar Ervan berbicara panjang kepada Melda.

Alikha memberanikan diri maju selangkah.

"B-buya." Panggil Alikha dengan diiringi, memegang bahu Ervan.

"Hm, "

"Buya, kita jalan-jalan yuk. Bosen di rumah."

"Males, " Jawab Ervan.

"ISH BUYAA, IKHA MOHON KITA JALAN-JALAN YUK." Mulai lagi deh. Teriak-teriak nya.

SEJAUH ISYA KE SUBUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang