3. 🍃 Bertanya?

908 83 21
                                    


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kembali lagi dengan cerita saya hoahoahoaaaaaaaa

Kalau kalian baca ini coba deh kalian dengerin lagu

WALI : TAKDIRKAN

Aslee ini ngena banget loh beneran kek pantes banget buat si Ervan.

AWAS TYPO!

Ah udah lah, kita langsung aja

Happy Reading 📖



"Kita dengar dari ayah ayah angkat Alikha dulu yah" Jawab Alikha, yang di angguki Azwar.

"Papah Menerima kak isal? " Tanya Alikha, kepada Denis. Yang di angguki Denis tentu saja ia sangat setuju mendengar Faisal Seorang Hafidz hafal Al-Qur'an 25 Juz.

"Papah Terima kak" Jawab Denis Antusias, Alikha pun beralih ke Daddy dan Abi nya jawaban mereka tetap sama yaitu, menerima Faisal sebagai suami Alikha.

Alikha lalu mentap Buya nya, ia menunggu jawaban Buya nya.

"Buya gimana? " Tanya Alikha, kepada Ervan.
Namun Ervan tak menjawab sama sekali, ia hanya menatap Faisal, lalu menatap Alikha lekat. Alikha hanya menundukkan kepala nya bagaimana pun Ervan adalah bukan mahramnya, meskipun Ervan ayah angkat nya. Bukan ayah angkat sih lebih tepatnya mereka cuma memang memanggil buya ganti dari om.

Cukup lama Ervan diam, entah apa yang dia pikirkan. Namun Akhirnya ia angkat suara juga.

"Kamu hanya Anak SMA, punya apa kamu untuk menafkahi Alikha? " Tanya Ervan kepada Faisal agak Tajam, mendengar kata kata Ervan sontak mereka memandang Ervan lekat. Terutama Alikha ada apa dengan buya nya ini.

" Jangan bilang kamu mengandalkan orang tuamu saja" Lanjut Ervan, kali ini benar-benar Tajam.

Alikha menggelengkan kepala nya ia tak percaya dengan apa yang Ervan katakan. Kenapa juga ia harus berbicara seperti itu, jika seorang lelaki berani melamar berarti lelaki itu. Sudah siap tanggung jawab atas dirinya.

Azwar dan Azwa saling pandang mendengar apa yang di katakan Ervan, sedangkan Tania dan Denis mereka menepuk jidat bersamaan.

Faisal dan kedua orang tuanya hanya diam, mereka merasa benar apa yang di katakan Ervan.

"Begini pak, setelah menikah nanti saya akan menyerahkan salah satu cafe yang ada di kota ini. Untuk mereka hidup" Ferry buka suara.

"Setelah? " Ervan mengangkat alis sebelah, lalu mengangkat sebelah sudut bibirnya, seperti mengejek " Terserah kamu saja Alikha" Lanjutnya. Alikha diam membisu bingung dengan sikap Ervan.

Alikha mengangguk," Saya menerima lamarannya" Sontak Mereka di sana mengucapkan hamdalah, kecuali Ervan.

Setelah Alikha menjawab, Ervan beranjak dari duduknya.

"Kebetulan Alikha sudah menjawab, seperti nya saya harus pergi karena ada yang saya urus Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" Ervan lalu meninggalkan mereka yang menatap Ervan bingung.

Denis beranjak dari duduk nya ingin menyusul Ervan, namun Alikha mengode biar dia saja yang menyusulnya, Alikha meminta izin lalu pergi ia sedikit berlari, mengejar Buya nya itu yang entah kenapa tiba tiba pergi.

Alikha melihat Mobil Ervan hendak keluar pagar. Ia pun berlari sekuat tenaga mengejar Mobil Ervan agar tidak jadi keluar pagar.

Alikha merentangkan Tangannya saat mobil Ervan sudah keluar pagar, Ervan terkejut melihat Alikha di depan nya. Pikirnya Alikha cari mati , Alikha mengode agar Ervan keluar dari mobil, mau tak mau Ervan keluar dari mobil.

SEJAUH ISYA KE SUBUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang