Kalau Manda boleh berkomentar, kelas 11 ini rasanya lebih santai dari kelas 10 dan juga lebih menyenangkan karena dia mulai mengerti caranya berteman. Walau tetap yang paling nyantol dan dekat dengannya hanya Jiya dan Sofia.
"Man, lo gak ada niat nyari degem gitu?" tanya Jiya.
Manda menggeleng. Nggak kepikiran dan nggak minat juga.
"Lo jangan mulai ngeracunin Manda ya, Ji," semprot Sofia.
"Hei, kita harus memanfaatkan momen ini sebaik mungkin. Kapan lagi bisa lihat berondong manis."
"Seketika lupa sama mas tetangga ya, Ji," sindir Manda.
Jiya buru-buru menggoyangkan jari telunjuknya. "Lo salah, Man. Ini namanya cuci mata."
"Ngeles mulu, lo." Sofia memutar bola matanya malas.
Sumpah, kalau Manda perhatikan lama-lama, Sofia ini tipe gadis yang mengintimidasi dan galak juga, ya. Keren, dia juga mau dong kecipratan sifat yang seperti itu, biar tidak terus-terusan dijahili oknum Jayandaru.
Bola mata Jiya bergerak memantau adik-adik murid baru yang sedang berbaris di lapangan, harapannya menemukan wajah junior yang manis walau sudah di gundul sekalipun.
Karena ini lagi jam istirahat, Manda sebenarnya ingin pergi ke Kantin untuk beli makanan. Tetapi melihat Jiya yang masih antusias menonton para adik kelas yang digojlok ini, ia jadi tak enak jika mengganggunya.
"Man, kita duluan ke kantin aja, gimana? Nungguin mak lampir ini gak bakal selesai-selesai kayaknya."
Wah, penyelamat!
Manda mengangguk semringah. "Yuk!"
"Woi, gue sama Manda mau ke kantin. Lo gimana?"
"Gue nitip!" balasnya, masih fokus ke lapangan.
"Nitip apaan anjir."
"Snack kek apa kek. Sesuka lo aja."
"Nyusahin aja lo." Sofia bersungut-sungut. "Untung temen."
"MAKASIH LUVS!" teriak Jiya sambil melambaikan tangan ketika mereka telah membalikkan badan.
Sofia yang malu karena jadi pusat perhatian itu langsung menarik tangan Manda agar cepat-cepat menuju Kantin.
< f a v o r i t e b o y >
Manda masih berpikir keras apa esensi dari menonton para murid baru yang sedang baris-berbaris di tengah lapangan itu. Kok bisa ya Jiya betah? Padahal kelihatan juga nggak dari jauh manusia-manusianya.
"Man, mau beli apa?" Sofia yang berjalan disebelahnya mulai bertanya.
"Ayam geprek."
"Oke, gue juga deh biar searah."
Mereka pun segera meluncur menuju ke tempat warung ayam geprek berada. Baru setengah jalan, sudah ada aja nih pengecoh hari tenangnya Amanda datang.
"BEBEEEKKK!" Jay dengan teriakan super membisingkan itu mulai menghampiri. "Asyik, ketemu di Kantin, nih. Pasti lo kangen ya sama gue?"
"Hubungannya???" Manda sinis banget. Kayaknya terlalu lapar.
"Kok galak. Lo rese emang kalo lagi laper."
"Ngomong sekali lagi kutarik moncong kau."
Sofia reflek terkekeh mendengar logat Manda. Sampai beberapa saat tersadar, ada laki-laki lain yang datang bersama Jay dari belakang.
"Asli serem, ya. Udah gak makan berapa hari lo, Man?"
"Sewindu," balasnya ngasal.
"ANJAAAAY."
Duh, Jay berisik banget sumpah. Salah Manda sih dari awal ngeladenin ini anak.
"Bye, gue mau belanja. Minggir," ujar Manda, gantian sekarang ia yang menarik tangan Sofia. "Ayo, Sof."
"Eits." Jay menahan sebelah tangannya. Kemudian mendekat berbisik, "Gue suka sama lo."
Ini udah yang keberapa kalinya sih Manda kaget karena pernyataan cinta anak ini? Gak kehitung kayaknya.
"Aaaah! Bodooo!" Manda langsung buru-buru pergi meninggalkan TKP dengan pipi yang bersemu merah muda.
Sial. Ia kalah lagi.
[].
wOYYYAJAHSHAHSHSH JAY NGE RAP DI EN-CONNECT D-2 KANE BGT PLISH 😭😭😭‼️‼️‼️
mana ganteng bgt ni anak heran kok bsa manda g jatuh cinta ya 🥴
nah kalo ini sih cantik pake banget pantes jayandaru demen 👀
KAMU SEDANG MEMBACA
Favorite Boy
FanfictionJay adalah orang yang pantang menyerah, apalagi menyangkut soal perasaan. Baginya menaklukan hati Manda adalah sebuah keharusan. Namun, mampukah ia? ______ +au +local name +harsh words [ park jongseong x kim jimin // #MOONBUNSU ] ## credit: -typefo...