Part 18

850 130 154
                                    

Hay hay aink up lagi nih

Happy Reading!!!! Tolong tandai juga kalau ada typo

-
-
-
-
-
-
-

"Ah iya! Aku tahu!" teriak Teresa.

"Tahu apa?"

"Bagaimana kalau kita cari di hutan terlarang? Waktu itu aku bertemu dengannya di sana saat aku sedang berlatih."

"Ide bagus, mungkin dia ada di sana saat ini juga."

"Eh, tapi tunggu aku ingin bertanya. Memangnya tidak ada kemungkinan kalau Alex ada di rumahnya yang dulu?" tanya Leo.

"Ya, mungkin saja ada. Tapi ya aish entahlah. Lalu bagaimana? Hutan larangan atau rumah lamanya?"

"Dua-duanya."

"Kita kemana dulu?"

"Ke tempat yang lebih dekat dengan posisi kita saat ini."

"Ya sudah, ayo datang ke hutan larangan."

Sring.....

Setelah itu, mereka berteleportasi menuju hutan larangan.

Tak....

Duk....

Ssh....

Leo mendarat dengan sempurna, tapi tidak dengan Teresa dia menyundul ranting pohon dan membuatnya meringis.

"Kau tak apa?"

"Tidak, aku tidak apa."

Srakk....

Srakk....

Ada suara dari arah timur mereka berada membuat mereka segera menyembunyikan diri.

"Ha?!" teriak Teresa saat tahu siapa yang datang ke sana dan membuat orang itu segera menoleh ke arahnya. Untung saja Leo dengan sigap membuat portal penghalang agar tidak ada yang melihat keberadaan mereka.

"Kenapa Raja Kerajaan Lumine datang ke sini? Setahuku jarak dari Kerajaan Lumine dan hutan ini cukup jauh. Apa yang menbuatnya rela datang ke sini?" tanya Teresa lirih.

"Dia pasti juga diam-diam masih menyayangi Putranya yang diserahkan pada Raja Kegelapan."

Sontak saja mata Teresa membulat sempurna. Kalau benar, berarti Alex adalah Putra Pertama Kerajaan Lumine. Dan apa? Kenapa Raja Locus Gladior melakukan hal itu?

"Leo, apa benar itu?" tanya Teresa.

"I-itu a_"

"Iya benar," jawab Pixy.

"Xy, kau? kenapa kau ka_"

"Kau yang dari tadi selalu lepas kendali saat bicara," ucap Pixy.

"Jadi, bukan hal yang tidak mungkin jika Alex memang seseorang yang ditakdirkan itu. Tapi, sihir hitam ya. Berarti tugas kita mengeluarkan sihir itu dari tubuh Alex?"

"Aku rasa itu tidak mungkin. Sihir Alex adalah sihir karena sebuah perjanjian."

"Maksudmu?"

"Raja Locus melakukan perjanjian dengan Dirlax. Di mana dia bisa memiliki kekuatan yang hebat dan menjadi yang terkuat. Dan sebagai imbalannya Raja Locus harus menyerahkan salah satu dari kedua putranya. Dan Raja Locus memilih menyerahakan Alex. Sejak saat itu, Alex sudah memiliki sihir hitam yang bisa bangkit kapan saja," jawab Leo.

"Jadi, siapa nama asli Alex?" tanya Teresa yang masih belum bisa menghilangkan rasa terkejutnya.

"Alex Luxurie Gladior."

"Jadi, seperti itu ya? Hah, kenapa dia tega sekali."

"Entahlah, dia sudah dibutakan oleh kekuatan."

"Aku rasa Alex tidak di sini. Bagaimana kalau kita ke rumahnya?" tanya Teresa yang diangguki oleh Leo dan Pixy.

Sring.....

Mereka sudah sampai di depan sebuah kastil yang menjulang tinggi dengan beberapa tanaman yang merambat di temboknya.

"Kau yakin ini rumahnya?"

"Iya sepertinya, karena setahuku dulu kastil ini sangat indah."

"Apa kita masuk sekarang?"

"Ayo."

Tap....

Tap....

Suara langakah kaki membuat Alex yang saat ini terbaring meringkuk kesakitan di lantai menoleh ke arah sumbernya. Betapa terkejutnya dia saat melihat Leo yang sudah lama tidak dilihatnya saat ini ada di depan matanya.

Leo, Pixy dan Teresa pun sama terkejutnya saat melihat kondisi Alex saat ini. Sangat buruk, pikir mereka.

"Leo.... Aku merindukanmu."

"Alex, kau kenapa?" tanya Leo yang mulai mendekati Alex.

"Aku baik."

"Alex, apa kau terluka?" tanya Teresa sambil mencoba menyentuh lengan Alex sebelum ucapan dingin Alex menyambutnya.

"Menyingkir dan pergi dari sini, aku tidak mau kau ada di sini."

"Tapi, kita sudah berteman sejak lama."

"Aku rasa pertemanan kita selesai saat Ayahku meninggalkanku selamanya. Di gantikan rasa benci pada musuh."

"Ta_"

"Pergi!" teriak Alex.

"Tap_"

"Kenapa kau harus kembali saat aku seperti ini?! Kenapa kau tidak tinggal di bumi saja?"

"Jadi, banyak yang tidak mengaharap kembalinya akubke sini ya. Aku harap kau baik-baik saja. Asal kau tahu, ada rasa yang sulit aku ungkapkan padamu saat ini. Aku juga merasakan benci tapi juga, ah sudahlah. Aku pergi."

"Aku ikut," ucap Pixy yang diangguki oleh Teresa.

"Maaf...," lirih Alex.

"Aku tahu, saat ini sisi gelapmu sedang bertarung dengan sisi baikmu dan kau tidak mau kalau Teresa sampai terluka saat sisi gelapmu lebih unggul."

"Kenapa? Kenapa harus aku?!" teriak Alex.

"Arghhh," teriak Alex lagi yang membuat Leo terkejut.

#TBC

See you next chap

Aku harap masih ada yang mau baca cerita ini sampe end.

Jangan sider ya. Sekali-kali hargai aink yang butuh semangat hehhhe

Become A Princess [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang