Part 4

2.7K 344 179
                                    

"Ehemm," deham Raja Rondreo membuat pandangan mereka
beralih ke arahnya.

"Ada apa om pedo?" tanya Alea dengan wajah tak berdosanya.

Salahkan saja sifat bar-barnya yang tidak ia tinggalkan.

"Siapa om pedo? Kata apa itu?" tanya Ratu Lisia.

"Eeh, maaf, bukan apa-apa lupakan saja." Alea tersenyum kikuk. Merasa bodoh karena mengatakan hal yang tidak mungkin mereka pahami.

"Apa kau masih belum mengingat kami dan siapa kamu sebenarnya?" tanya Ratu Lisia.

"Em, saya Alea, dari bumi." Alea tersenyum setelah memperkenalkan diri.

"Kau Teresa, putri kerajaan ini." Ratu Lisia berkata dengan wajah berbinar penuh rindu.

"Lalu bagaimana dengan Ameta?" Tanya Alea.

"Dia juga putri kerajaan ini." Ratu Lisia berhenti sejenak.

Ada perasaan senang dihati Ameta kala mendengar perkataan Ratu Lisia.

"Tapi bukan putri kandungku dan suami ku," lanjut Ratu Lisia.

Deg....

Bagai tertusuk ribuan jarum, sungguh sakit yang saat ini Ameta rasakan.

Ia tahu kalau ia bukan anak kandung mereka, tapi bisakah tidak diperjelas lagi?

Untuk apa dulu mereka mengangkatnya sebagai anak, kalau pada akhirnya setelah mereka bertemu anak kandung mereka dia tetap saja tidak dianggap sebagai layaknya anak kandung.

Saat ini, kebencian pada Alea sudah sangat menguasai diri Ameta.

"Emm, saya tidak ingat apa-apa," ucap Alea.

"Tunggu sebentar," ujar Ratu Lisia.

Sring....

Setelah itu muncul sebuah liontin berbandul teratai berwarna emas dan biru dari tangan Ratu Lisia.

"Sayang, mendekatlah," ucap Ratu Lisia menyuruh Alea untuk mendekat. Sesuai dengan keinginan Ratu Lisia, Alea segera mendekat ke arah Ratu Lisia.

Ratu Lisia memasangkan liontin itu pada leher Alea.

Seketika tubuh Alea mengeluarkan cahaya emas bercampur dengan biru.

Brukk....

Tubuh Alea lemas setelah tubuh nya sudah tidak mengeluarkan cahaya lagi.

Dengan sigap, Leon berjalan mendekat ke arah Alea dan segera membopong tubuh Alea. Leon segera membawa Alea berteleportasi ke kamar Alea yang berada di Keraja Soreon.

Yah, Leon memang tahu kamar Alea, karena dulu sebelum Alea berada di bumi, mereka sangat dekat.

Raja dan Ratu segera menyusul Leon dengan berteleportasi, begitu juga dengan Ameta. Dia juga ikut menyusul Alea. Sedangkan yang lain, pergi sesuai dengan kegiatan yang akan mereka lakukan. Niara sudah pulang bersama Ayah nya, dia sangat merindukan Ibu nya dan juga kedua saudaranya, kakak laki-laki nya dan juga kakak perempuannya.

Setelah sampai di kamar Alea, Leon segera menidurkan Alea di atas ranjang. Saat ini, mereka sedang menunggu Alea sadar.

"Eunghhh," lenguh Alea sambil mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Aku di mana? Aku siapa? Aku apa?" tanya Alea ngelantur.

"Hush, anak ini kalau bicara suka sekali aneh, " ucap Ratu Lisia sambil memukul lengan Alea.

"Eeh Bunda, aku.... Sudah ingat, dan juga, kenapa saat aku di bumi aku bisa membuat novel yang menceritakan dunia ini?" tanya Alea dengan wajah bingung.

"Itu sudah di rencanakan," ucap Raja Rondreo.

"Eeh, om pedo, sungguh seperti itu?" tanya Alea sambil tersenyum tanpa dosa.

"Ini Ayahmu, bukan laki-laki tua yang suka gadis."

"Eh, Ayah tau apa arti dari om pedo? Wow..... Ayah keren!! Tidak seperti.... Eh jadi Leon yang tidak punya pesona itu.... Yoyon?"

"Gadis bar-bar itu Teresa.... Aku tidak yakin," ucap Leon.

"Tidak yakin ya sudah, bodo amat!" ketus Alea.

"Teresa, bicaramu tolong di jaga, kau ini seorang putri," ucap Raja Rondreo.

"Hmmm, iya Ayah pedo."

"Bicara seperti itu lagi, kau akan kembali ke bumi sekarang juga!" ancam Raja Rondreo membuat Alea kelimpungan.

"Eh, tidak! Aku tidak mau."

"Sudahlah, Ameta, kemari sayang," ucap Ratu Lisia.

Ameta berjalan mendekat ke arah Sang Ratu.

"Iya Bunda? Ada apa?"

"Ini kakakmu, Alea Eka Teresa Lexerin. Dan Teresa, ini adikmu, Ameta Lexerin," ucap Ratu memperkenalkan.

"Hai, aku Alea," ucap Alea sambil mengulurkan tangannya.

"Aku Ameta, senang bertemu denganmu kak," ucapnya sambil menjabat tangan Alea.

'Aku tidak suka ada kau di sini,' batin Ameta.

'Eh, apa ini? Aku bisa membaca pikiran? Dan baru saja, dia berpikir buruk. Aku harus berhati-hati dengannya,' batin Alea.

"Kalian saudara, harus saling menjaga," ucap Ratu Lisia yang diangguki keduanya.

"Teresa, Ayah ingin memeluk mu," ucap Raja Rondreo.

"Aku rindu Ayah."

Setelah itu, Raja Rondreo memeluk Alea dan ikut membawa Ratu Lisia dan Ameta dalam pelukan itu.

"Emm, saya permisi," ucap Leon.

Setelah itu, Leon berteleportasi. Menyisakan 4 anggota keluarga di dalam kamar itu.

"Kita buat pesta penyambutan kembalinya Teresa," ucap Raja sambil melepas pelukannya.

"Tidak usah seperti itu," ucap Alea/Teresa.

"Harus seperti itu, kau kembali sayang, jadi kita harus membuat pesta penyambutan. Kau kembali setelah sekian lama tidak ada di sini Teresa," ucap Ratu Lisia.

"Huhhh baiklah, Alea turuti mau kalian."

"Teresa, nama panggilanmu di sini Teresa."

"Huhh.... Baiklah."

-
-
-
-
-

#TBC

Mian pendek

Next chap bkl aku panjangin kok.

Voment nya jan lupa guys ...

Become A Princess [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang