18.30
Alice dan Jason kini sedang berada disebuah kedai burger. Mereka makan dan berteduh dari hujan
"Alice. Nanti malam, aku akan ajak kamu nonton konser lagi. Kamu mau?"
"Mau...." ucap Alice sambil menyantap burger nya
"Okey. Sekarang, kita ke apartemen aku dulu"
Mereka ke apartemen Jason. Alice sedang menunggu Jason prepare
Alice berkeliling, ia mendapati foto Jason dengan beberapa teman wanita nya
Iyakan
Alice lo tuh ga ada apa apanya dibanding merekaAlice kembali melihat meja Jason. Ada obat disana, Alice mengambil nya
Vitamin?
Tapi kok..."Alice"
"Eh hai. Udah?"
"Udah. Lets go"
Mereka ke sebuah caffe
"Jas... Aku gapapa pake baju gini?"
"Sssstttt. Cmon"
Jason dan Alice duduk dikursi yang sudah Jason pesan. Ada beberapa kawan Jason yang terlihat menyapa
"Hei. Sup Jas" Gio menghampiri Jason
"Sup bro. Udah mulai?"
"Udah barusan.."
Mereka menikmati suasana caffe malam itu
Tiba tiba. Pandangan Jason mulai kabur lagi...
Jangan sekarang, Tuhan...
"Alice... Aku ke toilet sebentar. Kamu tunggu disini ya"
Alice mengangguk...
Jason tidak bisa lagi menahan rasa sakit nya. Jason berusaha mengusap darah yang sedari tadi mengalir dari hidung nya. Tapi sekarang, darah itu semakin banyak.
"Aaarrrgggghhhh!!! Jangan sekarang!!! Please jangan kali ini!!!!" Teriak Jason. Ia mengeluarkan sesuatu dari dalam saku jaket nya. Sebuah kotak berisikan kalung, dengan lambang sayap malaikat. Untuk Alice
Ia berkali kali memukul wastafel dan masih berusaha menutup hidung nya agar darah dari hidung nya tidak mengalir. Semua sia sia. Ia terjatuh. Gio, menyadari nya dan menyusul Jason ke toilet
"Jas... Lo kenapa? Kita ke RS sekarang"
"Alice... Gi... Alice" Bahkan Jason sudah tidak bisa membuka mata nya.
"Jas! Please denger gue! Lo ke RS sekarang!"
Gio memapah Jason menuju ke mobil dan membawa nya ke rumah sakit
Sementara itu. Alice menunggu Jason, tiba tiba seorang pria dengan kaos hitam, ada beberapa piercing di telinga nya dan tato dilengan nya menghampiri Alice
"Hei baby girl. You lost?"
Alice ketakutan. Ia tampak mencari keberadaan Jason
"Dont be afraid to me. Jangan takut kepadaku" tangan pria itu perlahan menyentuh telinga Alice. Ia semakin ketakutan
Jason lo dimana???
"Gausah sok jual mahal deh" pria itu hendak meraba paha Alice tapi...
Brakkk!!!
Seorang pria dengan hoodie hitam, rambut nya sedikit gondrong memukul nya
"Dasar brengsek! Lo mau cari gara gara lagi ha???"
Pria itu memukulnya berkali kali
"Beresin dia"
Alice masih tampak shock.
Jason lo kemana??!!!!
"Gi, Alice... Alice Gi" Jason sedari tadi masih bergeming nama Alice, ia sedang dibawa ke ruang ICU oleh Gio sekarang.
Alice refleks memeluk pria yang menolongnya
"Hei. Are you okey? Let me take you home" pria itu mencoba menenangkan Alice yang masih terlihat shock dan membawa nya keluar dari kegaduhan caffe
"Drink this..."
"Thankyou..."
"Kamu sendiri kesini? Kok bisa?"
"I was with someone before. But I think he left me. Aku bersama seseorang sebelumnya. Tapi sepertinya ia meninggalkan ku"
"Oh really? Why can he left you alone? Disebuah caffe dan ini? Udah tengah malam"
Alice menunduk
"Oke. Biar ku antar kamu pulang. Oh by the way. I'm Razan. And you?"
"Hi Razan. Thankyou. I'm Alice"
"Your welcome, Alice"
Razan mengantar Alice sampai didepan rumah nya
"Once again. Thankyou Razan..."
"Iya, sama sama. Yang tadi, namanya Leon. Dia udah biasa godain cewe kaya gitu. Dan kebetulan, tadi acara ku. Ku liat dia kurang ajar sama kamu. Dan seperti nya kamu begitu ketakutan..."
"Iya, aku takut banget. Makasih banyak ya. Sampai jumpa lagi"
"Oke nevermind. See you again Alice"
Sesampai nya dikamar
Bagaimana bisa Jason meninggalkan aku begitu saja???!!!
Jas!
Mau kamu apa sih?!!Sementara itu dirumah sakit. Dokter meminta Jason untuk dirawat disana karena memang keadaan nya sudah semakin memburuk. Ia ditemani Gio
"Alicea...."
"Alice I'm sorry"
Gio merasa tak tega dengan kondisi Jason. Tapi ia tak bisa berbuat apa apa...
KAMU SEDANG MEMBACA
Time
Teen FictionAlicea atau kerap dipanggil Al, seorang gadis pendiam yang suka menulis apa yang ia pikirkan. Jason, pria yang memiliki keahlian dalam seni membuat kedua nya satu frekuensi. Jason yang terkenal tampan dan banyak dikelilingi wanita, justru mengingin...