Magic touch

282 75 8
                                    

Bulan demi bulan berlalu. Alice masih disibukkan dengan buku nya yang sedang akan di revisi oleh penerbit. Pipi nya yang sudah mulai terlihat tidak berisi. Wajahnya pun kian pucat

Dan selama itu juga. Baik Razan maupun Jason bergantian menemani Alice disetiap hari nya

"Alice aku mau tau. One word for me" ucap Razan disuatu siang saat ia menemani Alice di book store

"Mmmm thankyou Razan for being my best friend. Makasih udah jadi temenku. Aku ngga kesepian lagi sekarang karena kamu"

Razan tersenyum dan mengelus rambut Alice lembut

"Alice aku nanti malam ada perform. Jadi aku gabisa antar kamu pulang. Gapapa?" Ucap Razan

"Its okey. Gapapa kok. Kamu semangat ya. Jaga kondisi"

"Harusnya aku yang bilang kekamu untuk jaga kondisi Alice.."

"Kan aku ngga mau perform kaya kamu Razan..."

"Iya tapi jangan lupa minum vitamin mu yaa Alice?"

"Iyaaa Razan. Itu kan udah jadi rutinitas ku... Udah sanaaaa kamu harus prepare concert kan"

"Okeeey. Kamu mau dibawakan apa nanti setelah aku pulang?"

"Mmm martabak keju sounds good. Boleh?"

"Okey I wanna bring you some nanti. Aku duluan yah Alice"

Sepeninggalan Razan, Alice meneruskan menulis buku nya. Tibatiba, noda merah menetes diatas buku yang masih kosong

Kenapa ini?

Tak lama kemudian, Alice terjatuh. Beruntung nya, Jason yang baru saja akan masuk kedalam store menangkap Alice

"Hei hei... I got you Alice..."

Jason bergegas membawa Alice kerumah sakit

Halo Razan. Alice di UGD sekarang. Hah? Oke gue yang akan jagain dia

Alice tergeletak lemas di sana. Ditempat tidur, dengan alat bantu pernafasan nya. Ia tetap terlihat cantik walaupun wajahnya begitu pucat

 Ia tetap terlihat cantik walaupun wajahnya begitu pucat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jason tidak tega melihat Alice. Ia memilih keluar dari kamar dan mencari udara segar di taman rumah sakit

Tuhan
Tolonglah
Jangan ambil dia
Aku ingin menjaga nya
Aku ingin membuatnya melupakan beban dihidupnya...

Tak lama, Razan datang.

"Gimana Je, Alice udah sadar?"

"Belum. Dia masih terbaring lemah dengan semua alat tubuhnya"

"Shit...."

"Lo bawa apa?" Ucap Jason

"Alice minta martabak keju tadi"

"Then, coba lo ke kamar nya. Siapa tau dengan kedatangan lo. Alice bisa sadar"

"Oke. Gua kesana"

Razan masuk kedalam ruang rawat Alice dan mendapati Alice sudah duduk dan menulis buku nya

"Hei Alice..." sapa Razan

"Loh? Kok udah selesai?"

"Iya. Aku bawakan kamu martabak keju..."

Alice tampak melihat keluar pintu

"Oh, Jason lagi diluar cari angin.." imbuh Razan

"Oh. Okey... Sini makan denganku"

Razan menyiapkan martabak keju Alice dan duduk disamping tempat tidurnya

"Feel better?" Tanya Razan

"Yes i think... Tapi Razan, kenapa aku merasa tubuhku semakin terasa lemah? Dari hari ke hari"

"Serius? Coba kamu habiskan martabak keju ini. Kamu akan kembali kuat!" Ucap Razan. Alice tertawa mendengarnya

Jason, dari luar kamar nya. Ia melihat Alice dan Razan yang sedang tertawa bersama

He is special for you Alice?

Jason perlahan masuk

"Hei, dari mana? Sini, Razan bawa martabak keju"

"Aku habis cari angin Alice..."

"Ehm... Kalo gitu, gue pulang ya Je. Udah malem, lo jagain Alice disini kan?" Ucap Razan

"Yah... Jangan pulang dong. Gimana kalo kalian berdua disini? Biar aku ga kesepian... Ya?" Ucap Alice. Razan dan Jason hanya saling lirik

"Okey... Anything for you Alice" ucap Jason mengelus lembut rambut Alice

Mereka bertiga hanya ngobrol, sambil menghabiskan martabak keju

"Je, menurutmu bagus mana cover buku aku?" Tanya Alice

"Mmm this one. Ini foto kalian?"

"Iya, ini fotoku dengan Jason. Hanya saja dibuat silluete"

"Iya. Gue juga setuju sama yang dipilih Jason" sahut Razan

"Okeee deh... Kalian ga ngantuk?"

"Kamu istirahat dulu. Nanti kita tidur setelah kamu tidur..." ucap Jason

Alice tersenyum, kemudian menutup bukunya dan berbaring

"Take a rest Alice" Jason membenarkan selimut Alice

"Have a tight sleep Alice" Razan, mengelus rambut Alice dan mematikan lampu disebelahnya

Razan dan Jason berada disamping kanan dan kiri Alice...

Setelah Alice terlelap, Jason dan Razan masih menatap Alice

"Shes so beautiful, isn't she Razan?"

"Bener kata Jason William. Shes an angel for real"

"Zan. Lo sayang sama Alice?" Tanya Jason

"I dont know Je. Gue sayang sama dia. Tapi gue tidak siap untuk kehilangan orang yang gue sayang untuk kedua kalinya. I cant. Lo sendiri?"

"Gue sayang sama dia Zan. Gue gaakan sanggup liat dia menderita seperti ini"

"Hhhfffftttt. Bagaimana bisa, Jason William dan Alice mempunyai penyakit yang sama"

Alice membuka matanya, ia terbangun

"Kamu bilang apa Zan barusan? Siapa yang sakit? Aku?"

"Alice???" Razan dan Jason terkejut

"Please jawab!"

Razan menahan air matanya agar tidak jatuh

Time Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang