Kringgggggg.......Untuk beberapa kalinya alarem itu berbunyi. Tapi sang empu masih nyenyak dalam tidur nya.
Saat gadis berkulit putih itu bangun, dia terkaget karena jam sudah menunjukkan pukul 06.45 itu tandanya hanya 15 menit yang tersisa untuk sampai ke sekolah.
dengan segera gadis itu langsung ke kamar mandinya, tapi dia hanya mencuci mukanya dan tak lupa untuk sikat gigi.
Dengan memakai seragam sekolah yang agak ketat, rok pendek 10 cm di atas lutut dan tak lupa dengan rambut yang di kuncir kuda.
"perfect" ucapnya saat menatap cermin di depannya.
Karena jalanan yang macet, sesampai nya di sekolah dia sudah di hadiahi oleh gerbang yang telah tertutup.
Tidak kehilangan akal dia mencari celah agar bisa masuk kedalam sekolah barunya itu.
Sepertinya keberuntungan ada di pihaknya, pasalnya walaupun gerbang di tutup tapi gerbang tersebut tidak di kunci.
baru saja kaki nya menginjakkan koridor kelas ada seseorang yang berteriak kepadanya.
"jangan coba-coba kabur"
Di lain tempat sang ketua osis sedang melakukan patroli untuk mencari siswa yang terlambat dan tidak mematuhi peraturan sekolah.
tiba-tiba pandangan cowok berambut hitam itu melihat ada seseorang yang asing menurutnya berada di koridor. Sepertinya dia anak baru.
Walaupun hari ini hari terakhir dia menjabat sebagai ketua osis, tetap saja dia harus memberi hukuman terhadap anak yang sudah melanggar.
"jangan coba-coba kabur" ucapnya yang sudah ada di belakang gadis pendek tersebut.
Merasa ada yang memanggilnya gadis pendek itu berbalik dan melipat tangan nya di dada yang tak lupa dengan wajah datar ciri khasnya. "kenapa yah?" Tanya dia dengan ketus.
"tempat pelanggaran sekarang" tegas sang ketua osis
"gue gak mau" tantangnya
Gadis pendek berambut coklat itu terus berjalan tanpa merasa bersalah dengan apa yang di perbuat nya.
Tentu sang ketua osis telah terbiasa menghadapi seseorang yang spesies sepertinya. Tanpa banyak bicara laki-laki tinggi itu menarik tangan gadis pendek yang hanya sedadanya dengan mudah, menuju ruang BK
Saat di perjalanan gadis itu sedikit berontak, Tapi sang ketua osis tidak menggubrisnya dan terus berjalan menuju ruang BK.
"mau lo apa sih tarik-tarik tangan gue" ucap gadis berambut cokelat dengan nada dingin nya.
"gue mau bawa lo keruang bk" tegas sang ketua osis yang masih menarik tangan gadis itu.
"gue bisa jalan sendiri"
Gadis itu pun langsung melepaskan tangannya yang di pegang dengan paksa. Dan langsung berjalan mendahului lelaki tinggi itu.
Karena takut jika gadis itu akan kabur, lelaki tinggi itu mengikuti arahnya sampai ke ruangan BK.
"pak ini anak telat ke sekolah tapi gak mau dapet hukuman" ucap sang ketua osis dengan sopan.
" hallo pak, saya Mentari" ucapnya dengan nada ketus.
pak mamat yang menjabat guru BK dia tersennyum begitu ramah dengan gadis di depannya.
"oh kamu mentari anak baru itu yah" Tanya pak mamat dengan lembut
"iya pak saya mentari, boleh tau kelas saya dimana" jawabnya yang lebih sopan dari kata yang tadi dia ucapkan tapi masih sama dengan wajah yang datar tanpa tersenyum.
"kamu ada di kelas 12 IPA 1. Oh iya bintang kamu ajak dia ke kelas kamu kan sekelas juga sama dia" ucap pak mamat sambil menatap kearah gue. Mau gk mau gue pasrah, sambil mengajak si cewek aneh itu.
"ayo buruan jalan nya bentar lagi ada guru masuk"
Kedua insan tersebut bejalan menuju kelas nya tanpa adanya pembicaraan.sampai di depan pintu kelas tesebut, bintang langsung masuk dan duduk di tempat duduknya, Berbeda dengan mentari dia masih diam di depan kelas nya
"ayo ta lo bisa kok jalaninnya sambil melupakan hal itu" doa dia di dalama hati
Mentari ingin masuk kedalam kelas itu akan tetapi dia bingung karna sunyi nya kelas itu,
"kamu anak baru yah" ucap seorang guru perempuan dan tak lupa dengan senyum di wajahnya.
Tetapi yang di Tanya hanya menganggukan kepala nya.
"ya udah ayo masuk nak" ajak guru itu
Mentari masuk ke kelas tersebut. Sesampainya dia di suguhkkan dengan semua siswa menatapnya dengan tatapan yang tak tau artinya bagi dia, tetapi beda dengan satu cowok yang tidak melihatnya.
"ok kamu perkenalkan diri kamu" ucap guru itu lagi
"halo nama gue mentari" ucap Mentari dengan wajah tanpa sentuhan nya.
"ih jutek yah oranya"
"bagi wa nya donk cantik"
"idih sok cantik"
Masih banyak lagi ucapan-ucapan itu tapi mentari tidak memperdulikan nya. Mentari menanyakan dimana tempat duduknya, Ternyata dia duduk paling belakang dan sendiri.
Tapi mentari tidak mempermasalahin hal sepele itu karna dirinya sudah terbiasa dengan kesendirian.
Sekolah berjalan biasanya yang sangat membosankan bagi mentari tapi berbeda dengan bintang baginya sekolah merupakan hal yang nomor satu.
Karna mentari dengan sifat pendiam nya dan sangat cuek dengan segala hal dia susah mendapat yang nama nya teman. Akan tetapi ada yang berbeda dengan ini
"halo tata kenalin nama gue icha" ucap wanita cantik berambut panjang sebahu dengan senyum manis nya
"oh iya" jawab gue seadanya karna gue bingung harus apa menjawab nya
"oh iya kenalin yang samping gue ini Zahra" kata ica kembali sambil menunjuk ke arah samping nya,yaitu seorang cewe yang sangat manis dan imut karna dia lebih pendek dari kita bertiga.
"kita kekantin yuk" kali ini Zahra yang berbicara sambil tangan nya memegang perutnya
"ayo geh gue laper banget nih" beo dia lagi.
Jangan lupa vote kawan dan jangan lupa follow akun ini
Salam hangat dari aku🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang
Teen FictionFollow sebelum membaca dears ❤️ Warning young adult ❗ Ini kisah bintang yang sedang berusaha mencuri hati sang mentari nya. Segala cara dia lakukan agar mendapat perhatian dari nya. Hampir saja mendapatkan hati nya tapi, masa lalu sang mentari mengh...