KANTIN

114 48 6
                                    

Tuhan kenapa kau ingin sekali melihat ku terpuruk~mentari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tuhan kenapa kau ingin sekali melihat ku terpuruk~mentari

"Ya udah ayo aja gue mah lu mau ikut gk ta?" Tanya Ica ke gue
"Hem" gue pun ikut ke mereka

**

Mereka makan dengan khidmat tanpa ada gangguan sedikit pun tetapi, mereka jadi perbincangan hangat karena adanya orang asing di antara 2 orang itu. Ya mereka sedang mengunjing mentari. Tapi orang yg sedang di omongi tak acuh sedikit pun dan tak terganggu dengan ocehan-ocehan yg gk berguna itu.

"Hallo tata long time no see yah"

Mentari yang mendengar suara yang sangat dia kenali dan tak mau mendengar kembali, tetapi dia mendengar lagi. Di hari pertama dia sekolah lagi. Wajah mentari sekarang menjadi pucat dan jantung nya pun tiba-tiba mendadak berpomba menjadi lebih kencang. Tapi dia harus menutupi ketakutan nya itu, dengan segera dia mengubah ekspresi nya menjadi datar

"Eh kok diem aja Lo bisu yah ta?" Ucap dia dengan nada mengejek.

"Oh iya lu di keluarin apa keluar sendiri ta" lanjut nya

Tanpa di sadari ada yang memperhatikan gerak-gerik mereka di lain meja.

"Lu apaan sih kesini ngajak ribut kek gitu" ucap Ica dengan ngegas. Yah Ica itu orang yang tidak suka dengan keributan otomatis dia akan maju paling depan jika adanya keributan.

"Udah biarin aja orang kek gitu ca" cegah Zahra agar Ica tidak melakukan hal yang tidak-tidak untuk cewek di depan nya itu.

cewek yang di depan mereka itu adalah Naura. Dia adalah teman mentari di saat di sekolah yang lama. mentari menggap dia sebagai teman karna hanya dia yang dia punya saat itu.

Tentu saja berbeda dengan apa yang di pikirkan Naura saat itu.

Mentari yang tidak ingin berurusan dengan yang di hadapannya ini "ya udah yu kek kelas aja" ucap dia agar tidak menjadi tontonan gratis di kantin nya

"Eh ta lu lupa sama gue apa amnesia" teriak Naura. Sampai satu kantin melihat nya jengah

***

"Ca gue ke kamar mandi dulu yah" pinta mentari kepada Ica. Yang di tanya cuma menganggukkan arti boleh.

"Ra gue khawatir sama si tata" ucap Ica dengan wajah khawatir nya dengan menatap punggung mentari yang sudah pergi

"Tuhan kenapa dia balik lagi ke gw"

Mentari hanya bisa menahan tangis di dalam kamar mandi itu agar tidak terdengar. Namun usaha nya gagal masih saja terdengar tangisan itu. Kini dia harus mengigit tangan nya agar tak bersuara.

5 menit dia menggigit tangannya tapi tetap saja tangis itu belum juga reda. Hingga tiba2 darah segar pun muncul pada gigitan nya tersebut. Ya memang kali ini dia menggigit tangannya dengan lebih keras agar tidak terdengar lagi.

BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang