"Bunda kita berangkat dulu yah" pamit bintang
"Iya hati-hati jangan ngebut-ngebut bang"Mentari hanya diam saja, melihat bintang yang mencium tangan bundanya mentari mengikuti mencium tangan Dinar juga.
"Hati-hati yah tata" ucap Dinar sambil mengelus rambut mentari, di balas mentari dengan anggukan.
Mentari kini sudah ada di depan motor nya bintang, untung saja dia memakai rok yang lumayan panjang bagi dia, tapi bintang menyerahkan jaket nya untuk mentari.
"Nih pake "
Tanpa memedulikan ucapan bintang dia langsung memakai jaket itu untuk menutupi paha nya.
Di atas motor pun mereka hanya diam saja, bintang mencuri-curi pandang ke mentari melalui kaca spion nya, dilihatnya mentari sedang memainkan hp nya.
"Kenapa?" Mentari tau betul jika bintang sedang menatap nya di spion.
"Jangan main hp di motor bahaya" alibi bintang.Di tengah perjalanan mentari menepuk bahu bintang "gue turun di halte depan" titah mentari
Bintang yang ingin menolak langsung mengingat kejadian sarapan kemarin, dia takut jika mentari akan berbuat nekat jika tidak di patuhi perintah nya, bintang langsung menepi ke halte depan.
Mentari langsung turun sambil menyerahkan helm di kepalanya dan tanpa di tunggu bintang langsung mengambilnya.
Mentari langsung berjalan menuju sekolahnya yang tak jauh dari halte itu.
Bintang yang melihatnya hanya bisa melenggang menuju ke sekolah nya takut telat. Karna pagi dia akan rapat dengan para anggota OSIS nya
***
Mentari langsung masuk ke gerbang sekolah nya, dan tak lupa dia memakaikan telinganya dengan headset merah kesayangannya itu.
Mentari memang sangat suka memakaikan telinganya dengan headset, tapi bukan berarti dia suka dengan musik dia hanya memakainya tanpa adanya musik yang mengalun, mentari hanya tidak suka dengan kebisingan di sekolahnya itu, jadi dia memasangkan headset itu ke telinganya agar dapat meminimalisir kebisingan yang tidak berguna itu.
Mentari kini duduk di bangku mejanya, di depannya ada Zahra dan icha, mereka memang menukar tempat duduk agar bisa berdekatan dengan mentari.
"Ta lu udah belum PR biologi? Kalau udah liat donk" ucap Ica
"Lah kok lu belum sih, kalau lu belum, gue nyontek ke siapa Icha" Zahra yang kesal dengan temannya yang satu ini, karna cuma dia harapan satu-satunya untuk mencontek PR nya itu.Mentari langsung membuka tas nya dan menyerahkan buku biologi nya ke Mereka berdua. "Nih, gue udah"
"Wah tata the best banget" girang icha
DIHARAPKAN BAGI SELURUH SISWA DAN SISWI BERKUMPUL DI LAPANGAN SEKARANG
"Yah percuma donk gue ngerjain PR nih" kesal Icha.
"Ya udah ayok nanti telat lagi" ajak Zahra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang
Teen FictionFollow sebelum membaca dears ❤️ Warning young adult ❗ Ini kisah bintang yang sedang berusaha mencuri hati sang mentari nya. Segala cara dia lakukan agar mendapat perhatian dari nya. Hampir saja mendapatkan hati nya tapi, masa lalu sang mentari mengh...