KHAWATIR

25 7 0
                                    

Hallo dears kembali bersama bintang 😄
Keep enjoy yah
Happy reading dears ❤️

..........

Di malam yang indah itu, kini mereka hanya merasakan indahnya langit malam di temani oleh kembang api yang di nyalakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di malam yang indah itu, kini mereka hanya merasakan indahnya langit malam di temani oleh kembang api yang di nyalakan.

"Wahhhh bagus banget" teriak Zahra

Semua menikmati keindahan malam pantai, mentari sebenarnya juga menikmati indahnya malam ini, tapi dia menutupi kebahagiaannya karena dia masih cukup canggung untuk mengeluarkan ekspresinya kepada teman-teman nya.

Tapi mentari cukup bahagia melihat kedua temannya tersenyum bahagia.

"Tak kan pernah terlintas tuk tinggalkan kamu jauh darimu

Kasihku

Karna kamu miliku"

Iqbaal bernyanyi dengan gitar di tangannya. Dan jangan lupa Zahra yang selalu menggenggam tangan nya.

Semua orang di tengah malam itu mengikuti lagu yang dinyanyikan Iqbal itu.

Bahkan mentari juga ikut bernyanyi karena terbawa suasana.

Nyanyian mentari tak luput dari pengamatan bintang, dia selalu memperhatikan gerak-gerik mentari sedari tadi.

Bintang melihat ke arah pandu yang ternyata dari tadi sudah memperhatikan mentari.

Bintang langsung bangkit dari duduk nya dan beralih ke samping pandu yang sedang memanggang sosis.

"Ada yang mau gue tanyain"
"Apaan"
"Gue mau tahu hubungan lu sama Icha"
"Buat apa lu nanya?"

Mendengar jawaban dari pandu, bintang sekali lagi meneguk soda yang di tangannya.

"Gue mau tahu pendapat lu tentang tata"
"Apa hubungannya sama lu?"
"Karena menurut gue itu penting!" Tegas bintang

Pandu dibawa bingung karena jawaban yang di lontarkan bintang.
"Kenapa?"
"Lu itu bukan tipe yang dia suka! Gak seperti fisikawan seperti lu!"

Pandu masih menatap tajam bintang, tapi bintang masih menatap depan dengan tatapan kosongnya.

"Lu tau apa tentang tata?"

Mendengar itu, pandu sampai lupa dengan sosis yang dibakar nya, sampai tusuk sosis itu terbakar hingga jari pandu terkena.
"Awkhh"

"Lu gak papa kan"

"Gak papa"
Pandu langsung meninggalkan bintang di tempat.

Perginya pandu tentu saja Icha melihat nya, Icha sangat ingin mengikuti langkah pandu tapi sekarang waktunya tidak mendukung.

"Pergi aja"

Dua kata itu terlontar dari mulut mentari, sehingga Icha memantapkan hati nya, segera dia mengikuti langkah pandu.

BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang