Abaikan typo,
Enjoy!.
.
.
.
Haechan side.
Selepas mengunjungi Appa, Minnie, dan Eomma, ia akan pergi ke tempat favoritnya, Sungai Han.
"Hm.. apa aku ke minimarket dulu saja ya?" Haechan bermonolog.
"Tapi lagi pada masak dirumah. Yaudah gapapa nyemil dikit," Berakhirlah Haechan keluar minimarket membawa satu bungkus marshmellow juga satu cup teh hangat.
Haechan menapak riang. Sepertinya ia memang sudah benar-benar melepas Eomma. Dadanya jauh lebih ringan.
Senyum Haechan mengembang melihat air sungai yang tenang. Ia mendudukkan diri di sampingnya tepat, hanya berjarak 2 meter.
Malam ini keadaan sungai tampak sepi. Apa mungkin karena sudah malam ya?
Haechan memejamkan matanya, menikmati angin sepoi-sepoi. Rasanya sangat tenang.
Merasa mengantuk, Haechan memutuskan menelpon seseorang. Kan gawat kalo dia tidur disini.
"Hum.. siapa yang akan kita telepon?" Haechan memandangi deretan kontak para hyungnya.
"Aha," tangannya mendial kontak Doyoung, kayaknya asyik nih ngerjain Doyoung.
Sambil menunggu diangkat, jemari Haechan bergerak memunguti kerikil dan batu-batu.
Klik! Telepon terhubung.
"Hei baby?" Haechan mengernyit. Bukannya dia nelpon Doyoung?
"Oh, Jae Hyung?" tanyanya memastikan.
"Bukan, ini pangeran dari kahyangan."
Oke bener, ini Jaehyun. Kalaupun bukan Jaehyun, intinya para member. Gaada yang lebih bobrok dari mereka.
Haechan terkikik geli. Tangannya memainkan kerikil, melempar kedalam air.
"Eh ini sudah jam sembilan. Kapan balik?"
Haechan melirik arloji. Benar juga, mereka kan bakal bikin pesta. Ini yang punya acara malah keluyuran. Huuh, tapi Haechan mager pulang. Pantatnya kayak udah punya akar, nemplok ditanah gamau bangun.
"Hm.. balik kemana?" Haechan bertanya asal.
"Hah? Ya pulang.."
Haechan menyeringai jahil, "Iya, pulang kemana?"
"Ya ke dorm lah!"
Haechan tertawa dalam senyap. Ini di seberang telepon pasti lagi bingung.
"Ooh, kirain."
"Emang kamu mau kemana?" Suara di seberang telepon terdengar sedikit berat.
Haechan mengerjap-kerjap kan matanya. Ini mereka ada di satu tempat ya? Perasaan banyak banget orangnya.
"Eh Johnny Hyung? Enggak kemana-mana sih," Haechan menggaruk-garuk belakang kepalanya.
Tangan Haechan bergerak membuka bungkus marshmellow. Ia melahapnya santai.
"Chan, kamu dimana sekarang?" Suara Taeyong terdengar.
"Hm.." Haechan menelan makanannya, "Ditempat yang banyak airnya."
"Hah?"
Haechan menahan tawa mendengar jawaban Taeyong. "Di pinggir sungai, Hyung. Airnya tenang, aku suka."
KAMU SEDANG MEMBACA
STRONG - NCT 127
Fiksi PenggemarLika-liku kehidupan seorang Lee Haechan sebagai maknae NCT 127. Mereka melewati suka-duka dan saling support. Jangan lupakan para penggemar. Mereka juga bagian penting sebagai pemanis dalam hidup Haechan. Tak ada secuil pun kesedihan. Atau lebih te...