🌗- Dinner

4.5K 494 23
                                    

Abaikan typo,
Enjoy!

.

.

.

.

Bruum.. Ckiit!

Haechan memejamkan matanya erat. Hingga sebuah senggolan mengenai kakinya. Tidak terlalu keras, tapi cukup membuat Haechan terdorong jatuh.

"Ssh.." Haechan mengernyit merasakan tubuhnya terhempas.

Hening. Perlahan, ia membuka mata. Pemandangan pertama ialah bagian depan mobil tepat di hadapannya. Hanya berjarak beberapa centi.

Haechan terdiam. Ia syok. Tapi satu kenyataan cukup membuatnya kembali menarik nafas.

Ia tidak tertabrak. Dirinya selamat.

Haechan menatap sekeliling. Ia terduduk diatas aspal. Barang bawaannya juga terjatuh, termasuk topi yang menutupi wajahnya.

"Nak, kamu tidak apa-apa?"

Hingga orang-orang mulai berdatangan, Haechan bergegas berdiri. Ia mengabaikan sang pengemudi juga pejalan kaki yang berusaha membantunya.

Tangannya meraih cepat kantong kresek, kemudian kembali memakai topinya. Dengan langkah gemetar, Haechan menjauhi kerumunan.

Ia mengabaikan tulang keringnya yang perih karena sempat bersenggolan dengan mobil. Intinya, Haechan harus pergi sekarang.

---🌻🌻🌻---

Dorm 127.

Haechan bergegas mendorong pintu rumah. Membuat Mark dan Jaehyun tersentak kaget. Mereka memperhatikan gelagat Haechan yang cukup aneh.

Haechan menutup pintu rapat-rapat. Bayangan akan kejadian barusan melesat dalam otaknya. Kembali mengambil alih ketenangan Haechan. Tubuhnya merosot dengan posisi bersandar.

"Hei, tidak apa-apa? Kenapa?" Mark bertanya khawatir. Ia dan Jaehyun mendekati Haechan.

Haechan tidak menjawab. Lidahnya kelu. Astaga, siapa yang tidak kaget jika ia hampir menjadi korban tabrakan?

Merasa sedikit tenang, Haechan bangkit. Diikuti Mark dan Jaehyun. Mereka berdua masih memasang ekspresi bingung.

"Kenapa? Ada kejadian apa?" Jaehyun bertanya.

"O-oh, enggak. Tadi nyaris ketahuan aja sih. Kebetulan topiku sempat lepas." Haechan tersenyum. Ia memutuskan tidak memberitahu hyungnya. Lagipula, ia tidak sepenuhnya bohong kan?

"Oh, sekarang sudah tidak apa-apa?" Mark kembali bertanya.

Haechan menunjukkan sign oke. Mark dan Jaehyun mengangguk. Mereka bisa memahami hal itu.

"Oh iya, gimana tadi di rumah sakit?" Jaehyun mengalihkan topik. Ia memencet remote TV.

"Kata dokter, sudah tidak perlu check-up lagi," Haechan mengambil tempat disebelah Jaehyun.

"Wah, syukur dong. Ada larangan-larangan gitu enggak? Kan biasanya ada syarat-syarat."

Haechan meraih coklat bar yang ia beli tadi. "Yup. Ada, banyak banget!"

"Apa aja?" Mark bertanya penasaran.

"Pola makan dijaga, gaboleh lompat-lompat, gaboleh lari, gaboleh kena benturan-" gerakan tangan Haechan berhenti.

STRONG - NCT 127Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang