Your Boy ; Yedamie

🦊×🐼 [Fear] epilog

Empat tahun berlalu....

Jihoon sedang meracik espresso yang dipesan seorang pelanggan. Sejak menjadi salah satu barista sekaligus owner cafe ayahnya, ia sangat senang memperhatikan pelanggan yang berkegiatan di cafenya.

Ckling ckling

"Selamat datang!!" sapa pegawai lain dengan ceria.

"Hot espresso satu"

Pegawai itu menyebutkan pesanannya ke barista lainnya.

"Atas nama siapa?" tanya pegawai itu.

"Nama saya..."

♧

Pukul 21.30 malam. Sebentar lagi cafe itu akan ditutup.

Park Jihoon yang lelah sedang menyiapkan pesanan terakhirnya, hot espresso.

Sambil menuangkan espresso, ia memikirkan apa yang akan ia lakukan setelah bekerja ini. Mampir ke rumah Hyunsuk? Pergi drivethru di Mekdi?

Selesai membuat pesanan, ia menarik kertas orderan di meja dan memanggil pemesan kopi itu.

"Pesanan nomor 213, hot espresso!"

"Atas nama Bang Ye-"

Jihoon menelan ludah.

"Ba-bang Yedam?" Ia menegakkan kepalanya, tak percaya. Saat ini di hadapannya muncul seseorang dengan muka yang familiar berpakaian hoodie hitam dan celana jeans.

Seseorang yang telah lama ia berusaha lupakan.

"Hai, Park Jihoon." sapa orang itu tersenyum.

Mulut Jihoon terbuka lebar, masih menganggap dirinya berhalusinasi.

"Can I take my coffee?"

Pertanyaan Bang Yedam membuat Jihoon kembali tersadar. Ia buru-buru memberikan secangkir kopi itu kepada Yedam.

Yedam mengucapkan terima kasih lalu membungkuk pelan dan melangkah pergi ke luar cafe.

"G-guys gue ijin ya cabut duluan!! Jangan lupa dibersihin!!"

Jihoon melepaskan apron miliknya, mengambil jaket cokelatnya, dan segera menyusul Bang Yedam.

"Curang ih mentang-mentang bos!!"

"Bos kita gini amat dah!!"

Pegawai lain menggerutu.

♧

"Bang Yedam!!" panggil Jihoon ke Yedam yang sudah berjalan cukup jauh.

Sosok yang dipanggil itu menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang. Ia memperhatikan Jihoon yang sedang berlari ke arahnya.

"Kau mengejarku?" tanya Yedam tertawa.

Jihoon baru pertama kali melihat tawanya sedekat itu.

"Apa kau datang menemuiku?" tanya Jihoon.

"No! I just want to buy a coffee"