Your Boy ; Yedamie

🦊×🤖[Valentine]

⚠️kissing⚠️
.
.

"Aku sudah lama suka sama hyung.. Mau gak jadi pacarku?"

Setelah sekian lama memendam perasaannya, kini Yedam telah mengatakan itu ke kakak kelasnya yang ia suka.

Hamada Asahi.

Asahi yang berdiri di depannya tidak menjawab. Yedam menunggu dengan cemas.

"Boleh."

♧

2 bulan kemudian...

Hikun
_________________________________________________

Hyung!!|
Apa hyung sudah pulang dengan selamat?|
Tadi filmnya bagus ya!!|
16:21

Hikun
|sudah.
|iya bagus.
16:24

Yedam seneng hari ini bisa jalan sama hyung|
>_<|
Aishiteru hyung!!|
16:25

Hikun
|ahaha
|aishiteru too.
17:49

_________________________________________________

Yedam menghela nafas.

"Napa sih, Dam? Menghela nafas mulu kayak lagi penuh beban hidup." Ejek tetangganya, Jaehyuk, yang sedang mampir di rumah Yedam.

Yedam merebahkan dirinya di kasur.

"Ini, Asahi hyung. Dua bulan pacaran balasnya masih aja kaku banget."

Jaehyuk bodo amat dan tetap memainkan HP-nya.

"Orangnya emang kaku gitu, Dam. Jangan negthink mulu dah. Lo itu punya otak bagus bukannya buat belajar malah buat overthinking."

Yedam menggerutu.

"Tapi sampai sekarang aku masih gak yakin Asahi juga sayang sama aku.."

Jaehyuk mem-pause game-nya sebentar lalu menyentil jidat Yedam.

"Aish!! Kenapa sih, hyung?!" Yedam memegangi kepalanya kesakitan.

"Kalau dia gak sayang sama lo, lo pasti udah diputusin Dam."

"Lagian bukannya dia kadang bilang sayang ke lo?" tanya Jaehyuk.

"Tapi selalu Yedam yang ngomong sayang duluan baru dibalas sama Asahi hyung.." Yedam berargumen dengan ngotot.

Jaehyuk hanya menghela nafas panjang, tidak habis mengerti dengan jalan pikir Yedam.

"Yaudah, lo coba pancing dia." Jaehyuk memberikan solusi.

Yedam langsung memandang Jaehyuk, tertarik dengan ide yang diberikan.

"Pancing gimana, hyung?"

"Coba lo deket sama cowok lain di depan dia. Kalau dia cemburu, berarti dia beneran sayang sama kamu, Dam"

Yedam mengangguk dan menyukai gagasan itu.

"Pinter kamu, hyung. Tumben."