🦊×🐰[Priceless] part 2

1.2K 137 17
                                    


"Satu minggu? Mau kamu apain, Doy?"

Yedam menatap lawan bicaranya bingung.

Doyoung tersenyum misterius.

"Satu minggu lagi kita upacara kan?"

Yedam yang biasanya pintar tetap tidak paham hubungan antara upacara dan Mashiho. Apa yang Doyoung pikirkan?

"Terus? Jangan bilang kamu mau hajar dia di depan anak-anak satu sekolah?!"

Doyoung menggelengkan kepalanya.

"Hyung, kalau soal kekuatan aku jelas kalah dari Mashi hyung. Ada cara lain kok untuk buat dia menyesal."

Yedam mengernyit.

"Apa?"

"Ra.ha.si.a♡" Doyoung mengedipkan matanya dan mengecup kening Yedam pelan.

Yedam yang tidak menduga kecupan itu langsung memundurkan badannya.

"Doy!!" teriaknya sambil memegang keningnya.

"Kakak adik biasanya kan gitu, hyung~" Doyoung mengambil selimut lalu meletakkannya di atas badan Yedam.

Yedam baru mengingat kalau sebelum pacaran sama Mashiho, ia terkadang melakukan seperti itu dengan Doyoung.

Yah jadi teringat Mashiho lagi.

"Sudah, hyung tidur aja dulu. Hyung pasti capek hari ini.." Doyoung membantu Yedam berbaring dan merapikan selimutnya, lalu beranjak pergi.

"Doy, mau kemana?"

"Ke kamar mandi, hyung. Gak lama kok" Doyoung melangkah pergi dan tak lupa ia diam-diam mengambil HP-nya.

Setelah memastikan pintu kamar mandi itu tertutup rapat, ia diam-diam menelpon seseorang.

"Halo? Tuan muda?" Sahut suara orang di seberang.

"Hai. Apa kau bisa bantu aku mencari info?"

"Info apa, tuan?"

"Akan kukirimkan detailnya lewat chat. Carikan secepat mungkin ya"

"Baik, tuan."

Doyoung menutup panggilannya dan tersenyum.

Doyoung telah memikirkan sebuah cara, cara untuk membuat Mashiho sangat menyesal telah selingkuh dari Yedam. Menyesal karena sudah membuat Yedam menangis.

Walau mungkin caranya bakal sedikit kejam.

6 hari berlalu...

"Hyung, sekarang perasaan hyung bagaimana?"

Doyoung dan Yedam sedang duduk berdua di rooftop apartemen Yedam, menikmati indahnya senja.

Yedam tidak menoleh dan tetap menatapi matahari yang terbenam.

"I'm a lot better, thanks to you."

Doyoung menepuk punggung Yedam dengan bangga.

"Kalau gak ada kamu, mungkin aku saat ini masih meratapi kesedihan di kasur. Haha" tawa Yedam kecil.

Doyoung hanya memandangi Yedam. Ada satu pertanyaan yang ingin ia sampaikan, tapi ia masih ragu.

Yedam menyadari Doyoung melihatnya dengan intens. Ia menoleh, menatap kedua mata Doyoung yang lebar.

Your Boy ; YedamieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang