♧
Jam menunjukkan tepat pukul 8 malam. Yedam menghentikan motornya di parkiran dan mulai menelusuri gang yang penuh dengan deretan tempat makan.
Ada tempat yang sepi gak ya? batin Yedam sambil mengedarkan pandangannya.
Well, Yedam tahu bahwa sulit untuk menemukan tempat makan yang sepi di malam minggu. Tapi dia mau tidak mau harus mengerjakan tugas akhirnya di luar rumahnya saat ini.
Atau lebih tepatnya selama seminggu ke depan.
Tetangga sebelah rumahnya sedang melakukan renovasi besar-besaran. Renovasi itu dilakukan sepanjang hari, membuat Yedam tidak bisa fokus mengerjakan tugasnya.
Yedam sebenarnya ingin tinggal di airbnb untuk sementara,
tapi uangnya tidak sebanyak itu.☺
Mata Yedam tertuju pada cafe yang terletak di ujung gang.
CAFE PRINCE
Sekilas terlihat tidak ada pengunjung di sana, membuat Yedam tersenyum lebar.
Ia berjalan ke depan cafe itu dan melihat daftar menu yang terpajang di pintu.
Harga makanan oke, ada free wifi, ber-AC, dan sepi?
Tanpa pikir panjang, Yedam langsung masuk cafe itu.
Kling klingg!
"Selamat datang di Cafe Prince!!" Yedam disambut dengan senyuman hangat dari kedua barista di sana.
"Ah, malam. Apakah ada tempat duduk yang dekat dengan colokan?"
"Tentu ada. Apa Anda tidak akan memesan dulu?" tanya barista berambut merah. Yedam seketika malu dengan kebiasaan to-the-pointnya yang membuatnya lupa memesan. Dengan cepat ia merogoh saku celana dan mengambil dompetnya.
"Ehm... matcha latte satu dan french fries satu."
"Huh? Matcha latte?" Barista itu mengernyit.
"Ah, apa itu kosong?"
Barista lainnya menoleh melihat barista berambut merah itu. "Doy, jangan-"
"Tidak. Minuman itu cocok untuk Anda, karena Anda terlihat seperti matcha depan saya. Ehe."
"..."
Yedam tidak tahu harus merespon apa. Bulu kuduknya berdiri setelah mendengar lelucon cringey seperti tadi.
"Doyoung, sudah kubilang, berhenti menggombali pengunjung cafe!!"
"Tapi aku tidak menggombalinya, Mashiho hyung.."
Sementara kedua barista itu berdebat, Yedam hanya memandangi barista bernama Doyoung itu sembari mengeluarkan uang.
Pria yang aneh..
Doyoung menoleh ke arahnya dan tersenyum ramah.
"Total harganya 7000 won, prince."
Gantian Yedam yang mengernyitkan keningnya. "Prince?"
"Tradisi cafe kami adalah melayani pengunjung layaknya prince atau princess." ujar barista bernama Mashiho itu.
"Oh.."
Yedam masih heran, namun ia memilih diam dan membayar pesanannya.
"Kalau boleh tahu, siapa nama Anda, prince?"
"Yedam. Bang Yedam."
"Baik, prince Yedam. Ini kembalian Anda. Mari, saya antar ke meja." Doyoung keluar dari counternya dan mengantar Yedam ke meja yang terletak di pojok kanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Boy ; Yedamie
FanfictionKumpulan cerita oneshot Yedam × member. Baca aja udahh :p Fanfiction Yedam × Treasure Bxb warning ; kadang 🔞