Epilog

4.1K 330 4
                                    

"Unnie kau yakin ini semua akan berhasil?" Tanya Jennie pada Jisoo yang berada diseberang sana. Jisoo mengangguk tapi dia segera sadar kalau gadis berpipi mandu itu tak akan bisa melihatnya.

"Jennie-ya kau tenang saja semuanya akan berjalan lancar sesuai rencana kita."

"Tapi kau sudah memastikan kan kalau Eomma menyetujuinya?"

"Nde Unnie. Sekarang Chaeng sedang membantu Eomma." Jennie melirik pada jam yang berada di dinding kamarnya.

"Unnie aku tutup dulu. Sekarang Eomma pasti bertanya-tanya kenapa aku lama sekali." Setelah teleponnya dan Jisoo terputus gadis berpipi mandu itu segera pergi ke dapur.

"Jennie-ya kenapa lama sekali?" Tanya Jessica saat anak gadisnya itu memasuki dapur dan mengambil alih pekerjaan Rose yang sedang menata makanan yang sudah siap.

"Hehe iya Eomma tadi ada urusan sebentar." Jawab Jennie.

"Jennie Unnie mah bikin bete. Padahal kan masih banyak pekerjaan lain yang bisa dikerjakan." Ucap Rose kesal tapi sepertinya kakaknya itu tak menanggapinya.

"Rose sayang kan ngerjainnya bisa berdua. Lagian semuanya udah hampir siap kok." Ucap Jessica dia tak ingin mendengar adu bacot dari kedua putrinya.

"Tau tuh semuanya dipermasalahin. Harusnya tuh minta terimakasih karena udah dibantuin."

"Lah kan Chaeng gak ada minta bantuan sama Unnie. Jennie Unnie sendiri yang mau bantuin terus kenapa jadi salah Chaeng?" Tanya Rose.

""Yaiyalah salah....." Ucapan Jennie terhenti saat Jessica menatap keduanya dengan tajam dan tangannya berada dibibir yang menandakan untuk diam.

"Sekali lagi kalian berbicara. Eomma gak jadi pergi." Ancam Jessica membuat Jennie dan Rose diam dan kembali melakukan pekerjaan mereka.

Sedangkan Jisoo sekarang sedang berusaha untuk membujuk Lisa agar mau pergi bersamanya. Gadis berponi itu memang mulai luluh bahkan sudah mulai menerima Jennie dan Rose tapi tetap saja sikap dinginnya itu belum hilang sama sekali.

"Unnie aku bilang gak mau ikut ya nggak. Lagian sekarang aku lagi sibuk buat tugas karena menumpuk."

"Unnie bilang ikut ya ikut. Unnie gak mau ya Appa kecewa karena kamu gak ikut." Setelah mengatakan itu Jisoo langsung keluar dari kamar Lisa dengan wajah kesal.

"Lah kenapa dia yang marah?"

..........

Karena paksaan akhirnya Lisa ikut juga pergi bersama Ayah dan Kakaknya. Gadis berponi itu sama sekali tak tahu kemana arah tujuan mereka tapi dia juga tak ingin bertanya pada Jisoo.

"Appa sebenarnya kita kemana?" Tanya Lisa yang lebih memilih bertanya kepada sang Ayah yang sedang menyetir.

"Sayang Appa tidak tau kalau kau penasaran lebih baik kau bertanya kepada Kakakmu." Suho berkata seperti itu bukan tanpa alasan tapi karena dia memang tidak tau dan anak bungsunya itu sudah bertanya untuk kesekian kalinya.

Gadis berponi itu hanya diam dia tidak tertarik sama sekali dengan saran Ayahnya. Jisoo yang melihat itu hanya menghela nafas lelah, adiknya itu mempunyai gengsi yang tinggi.

"Sayang ini tempatnya?" Tanya Suho saat mereka sudah berada diluar mobil. Jisoo mengangguk lalu berjalan didepan yang diikuti oleh Suho dan Lisa.

Saat ini mereka berada ditaman tapi yang membuat Lisa bingung adalah kenapa kakaknya malah membawa mereka ketaman yang jauh dari kawasan tempat tinggal mereka. Padahal taman dekat Mansion mereka juga tak kalah bagus.

Saat seseorang melambaikan tangannya kearah mereka Lisa baru mengerti apa alasan Jisoo mengajak mereka kesini. Mau tak mau Lisa melangkahkan kakinya mengikuti Suho dan Jisoo ke tempat tujuan.

"Jisoo Unnie, Appa, Lisa ayo duduk." Ucap Rose dengan semangat. Gadis blonde itu sudah lama menunggu hari ini yaitu hari dimana mereka semua bisa menghabiskan waktu bersama.

"Jadi ini semua rencana kalian?" Tanya Jessica.

"Iya Eomma pokoknya hari ini kita semua akan bersenang-senang." Lisa mendelik tidak setuju dengan ucapan Jennie buktinya sekarang dia sedang kesal karena merasa dibohongi.

"Appa tau semua ini yang masak kita bertiga loh." Ucap Jennie memberitahu.

"Owh ya berarti enak dong. Karena yang masak Putri-putri Appa."

"Jangan percaya Appa Jennie Unnie datang pas semuanya udah selesai." Tentu saja Rose tidak terima kalau kakaknya itu ngaku-ngaku.

"Eh nggak ya orang aku banyak ngebantu. Chaeng gak boleh gitu tau." Ucap Jennie membuat semua orang terkekeh kecuali Rose dan juga Lisa pastinya.

"Seterah Unnie deh."

"Lisa-ya ayo kita main ayunan." Ajak Rose menarik tangan Lisa.

Mereka sudah menyelesaikan makan siang ditaman dengan beralaskan karpet. Walaupun sederhana tapi itu adalah makan bersama yang paling menyenangkan menurut mereka. Sekarang yang duduk di karpet itu hanya Suho dan Jessica karena Jisoo dan Jennie menyusul kedua adiknya yang bermain ayunan.

"Suho maafin aku. Coba saja waktu itu aku tidak egois mungkin keluarga kita akan tetap utuh dan kita bisa merasakan kebahagiaan ini untuk selamanya." Jessica sungguh menyesal kalau saja dia bisa memutar balik waktu mungkin dia tidak akan mengambil jalan yang salah.

"Semuanya sudah berlalu maka biarkanlah berlalu." Pandangannya tak lepas dari keempat putrinya yang tertawa tanpa beban. Entah apa yang terjadi tapi Lisa ikut tertawa bersama ketiga kakaknya dan tak ada yang bisa membuat Suho bahagia selain tawa keempat anaknya.

"Kita memang tidak bisa bersama tapi kita akan selalu ada untuk keempat Putri kita." Mereka memang sudah memilih jalannya masing-masing untuk tetap sendiri. Beberapa Minggu yang lalu Mino dan Jessica resmi bercerai dan mantan suaminya itu juga sudah menikah dengan Tiffany selingkuhannya.

Padahal Jisoo, Jennie dan Rose sudah meminta mereka untuk balikan tapi Suho menolaknya begitu pula Jessica.

"Yak kalian sudah mengacaukan poniku. Kemari kalian berdua." Teriak Lisa mengejar Jisoo dan Jennie yang berlari menjauhinya.

"Appa! Eomma! Ayo bantu kami mengejar kedua Unnie itu." Teriak Rose ikut membantu Lisa.

Awalnya Suho dan Jessica saling pandang tapi setelah itu mereka ikut berlari mengelilingi taman bersama anak-anaknya. Melupakan sejenak masalah yang ada, tertawa bersama seperti tak ada beban dan menjadi keluarga bahagia walau hanya satu hari.

Diamondfrsh, 13 Februari 2021

Selamat membaca epilognya guys dan semoga memuaskan.

Jangan lupa Singgah dicerita baru aku sekaligus masukin ke perpustakaan kalian.

Bawel VS Dingin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang