"Terimakasih atas kerjasamanya. Senang bekerjasama dengan anda tuan Xianjing.." Sasuke menjabat tangan Client terakhirnya hari ini di China.
Tuan Xianjing itu mengangguk dan tersenyum ramah, "Ya. Senang bekerjasama dengan anda juga Tuan Uchiha. "Lalu diapun berjalan pergi dari restoran, di ikuti sekertaris yang sedari tadi setia di sampingnya.
Sudah satu Minggu ini dirinya tinggal di negri tirai bambu untuk mengatasi saham Haruno.corp yang sempat menurun. Sasuke bekerja ekstra sampai melupakan larangan dari Sakura untuk tidak berkerja terlalu keras. Dia bukan utakata yang hanya diam dan menikmati harta milik istrinya, dia; Sasuke uchiha. Laki-laki yang di didik oleh kedua orangtuanya sebagai laki-laki yang bertanggung jawab dan penuh ambisi. Tidak ingin bergantung pada kekayaan milik istrinya.
Sekalipun Sakura memberinya harta kekayaan yang melimpah dan tidak habis puluhan turunan, Sasuke tidak akan menghabiskan sepeserpun uang milik istrinya. Justru dia berusaha keras untuk memajukan perusahaan Haruno agar bisa di pandang oleh orang lain pantas dan layak mendampingi seorang Sakura ELizabeth Haruno. Itu ambisi Sasuke sekarang.
"Tuan, apa kita tidak sebaiknya sekalian makan malam saja setelah ini? Anda belum makan malam kan?" Tawar Rin pada bos nya.
Sasuke melihat jam tangan di pergelangan tangannya. Masih ada 2 jam sih sebelum dirinya Videocall bersama Sakura. Kalau makan dulu di tambah perjalanan restoran ini ke apartemen--kemungkinan waktunya masih cukup.
"Ya. Baiklah.." Ucapnya sambil duduk kembali di kursinya.
Akhirnya dia meng-iya-kan saran dari sekertaris nya Rin karena memang Sasuke ingat kembali pesan dari istrinya untuk tidak melewatkan jam makan pagi, siang, ataupun malam disini. Dia ingin jadi suami penurut.
Heleh... Dasar Bucin.
Rin memekik dalam hati senang. Akhirnya dia bisa makan malam romantis berdua dengan tuannya. Sedari kemarin Rin berusaha menggoda tuannya saat mereka sudah sampai di negri tiang bambu. Rin sudah memakai pakaian ketat dan pendek, mempoles dirinya secantik mungkin, tapi bos nya ini benar-benar tidak meliriknya sedikitpun. Rin menggeram kesal. Padahal waktunya sudah hampir habis. Dan kalau mereka sudah kembali ke Jepang, dia tidak bisa bergerak bebas mendekati bos nya seperti saat ini di karenakan pengawasan istrinya yang super posesif itu. Rin mendecih kesal dalam hati.
"Kau ingin makan apa tuan?"
"Samakan saja dengnmu."Cuek Sasuke dan fokus pada handphone nya.
Kenapa tuan uchiha tidak melirikku? Padahal aku lebih cantik dan sexy di banding nyonya Sakura, menyebalkan!' batin Rin menggerutu saat melihat Sasuke hanya fokus pada handphone di tangannya saat mereka berdua memilih menu dan menunggu pesanan datang. Tidak melirik ke arahnya sama sekali.
Sebenarnya Sasuke hanya bermain game di handphone nya. Dia tentu saja tahu Rin memakai pakaian yang cukup terbuka malam ini. Maka dari itu, dia lebih memilih fokus pada handphone nya dari pada belahan dada Rin yang entah sengaja atau tidak---terlalu terbuka malam ini.
Sasuke lebih tertarik pada payudara istrinya ngomong-ngomong, lebih padat dan asli. Rin seperti memakai silikon di dadanya. Dan jujur saja Sasuke sedikit ngeri.
Bagaimana kalau silicon itu pecah?' Fikir polos Sasuke.
Tak lama kemudian pesanan mereka datang, dua buah steak tenderloin dan satu botol anggur.
Sasuke fokus pada makan malamnya, sedangkan Rin fokus menikmati ketampanan tuannya di hadapannya yang malam ini terlihat panas dan sexy. Sasuke Uchiha sebelum makan malam tadi melepaskan jas kerjanya dan menyampirkan di kursinya. Kancing leher kemejanya sengaja di buka satu karena merasa sedikit gerah, lengannya di gulung kedua-duanya agar saus itu tidak mengotori pakaian yang di belikan oleh istrinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/241720731-288-k413148.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Antagonis
Fiksi PenggemarSEKUEL DARI ONESHOOT BOOK SASUXSAKU: Princess Antagonis, biar gak pusing baca chapter itu dulu di oneeshoot ya :) (FIN) Bagaimana bisa sosok antagonis menjadi pemeran utama? Rate :M+ Genre : Action, Romance, komedi. Start : 21 September 2020 End. :...