II

3.3K 535 143
                                    

Pagi ini ada yang berbeda, Sasuke tidak bersama dengan pawang yang biasa mendampinginya.

Sakura sibuk, harus menghadiri beberapa rapat hari ini dan menyelesaikan beberapa masalah perusahaan sebelum hari pertunangan mereka tiba. Katanya.

6 hari lagi, dan entah kenapa Sasuke merasa semangat untuk memulai hal baru bersama Sakura.

Gadis itu berbeda, dia mempunyai sifat iblis yang kentara. Tapi disisi lain, dia juga punya sisi malaikat yang baru Sasuke ketahui.

Jadi, kesimpulannya disini adalah...Sakura itu sosok antagonis, atau protagonis di cerita ini? Masih abu-abu, Sasuke masih belum mengerti sisi mana yang lebih dominan di diri calon tunangannya.

"Sasuke-kun?"

Suara merdu itu sukses membuat pagi Sasuke buruk. Wajah yang awalnya berseri karena baru mendapat foto seksi bangun tidur dari Sakura-Nya, mendadak muram saat melihat sosok satu entitas yang mendadak membuat perutnya mual.

Jijik, tapi entah kenapa sampai saat ini Sasuke tidak bisa membenci dirinya.

Mungkin karena sifatnya terlalu baik, dia jadi tidak bisa membenci orang lain sekalipun orang itu memanfaatkan nya.

''Ada perlu apa? Kufikir kita sudah tidak punya urusan apapun lagi Hinata-san.."

Sasuke melihat kiri kanan depan rumahnya, takut calon tunangannya; Sakura melihat dan terjadi salah paham.

Padahal tidak begitupun Sakura sudah tahu apa yang dilakukan Sasuke. Cctv setiap sudut rumahnya, mata-mata setiap hari yang mengintai pergerakan sekecil apapun Sasuke dari jauh,termasuk sahabat baiknya sendiri; Naruto merupakan mata-mata andalan Sakura selama 7 tahun ini menjaga Sasuke. Yah, sekalipun gagal karena Sasuke berpacaran dengan hinata.

"Sasuke-kun, aku minta ma'af hiks.. sungguh. Aku tidak ingin menjadi jalang selama ini, ibuku..ibuku yang memaksanya. Aku terpaksa,hiks.. aku-aku sangat mencintaimu.." Hinata menangis tersedu-sedu, bahkan berlutut di hadapan Sasuke "Aku tidak mau putus. Hiks.. aku akan berhenti, hiks... Aku -",

"Memang aku memintamu berhenti?"Sasuke menyela ucapan hinata dengan nada dingin. "Aku tidak pernah menyuruhmu berhenti, itu hidupmu."

Hinata menatap Sasuke tidak mengerti. "Ap-apa maksudmu? Kau tidak ingin aku berhenti menjadi jalang? Kau menerimaku apa adanya?"

Sasuke mendengus keras, menatap Hinata geli "Kau fikir jika kau berhenti aku mau denganmu?"

Bam. Bagaikan di hantam batu besar, hati Hinata hancur.

"Sa-sasuke-kun.."
















"Dengar Hinata, aku memacarimu selama ini karena keinginan terakhir kakakmu. Bukan karena aku benar-benar suka padamu. Dan--- Karena kufikir kau gadis baik-baik, maka akupun mencoba memperlakukan mu dengan baik."

Sasuke sebenarnya tidak ingin berbicara jahat seperti ini, tapi jika tidak di luruskan Sasuke takut memberi harapan palsu lagi pada gadis yang sudah di anggap nya adik sendiri.

"Ha-hanya sebatas itu? Sebatas itu saja, sungguh?!" Hinata menatap Sasuke tidak percaya.

"Ya."

Hinata menggeleng "Ti-tidak. Tidak. Kau bohong kan? Kau bohong karena gadis itu mengancammu melukaiku?! Aku-aku tidak apa menjadi simpananmu Sasuke-kun ..hiks.. aku tidak apa-apa asal kau--",

Sasuke menggertak kan giginya marah, entah kenapa mendengar Hinata menuduh Sakura yang tidak-tidak membuatnya tersulut emosi. Di tambah gadis ini menyerahkan dirinya sendiri untuk menjadi simpanannya, seberapa murah dirinya sebenarnya? Sasuke semakin semakin jijik. Merasa sangat bodoh karena pernah  mau berpacaran dengan gadis seperti Hinata.

Princess Antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang