"Sasuke-kun?" Ucapnya lembut.
Sasuke tidak menjawab, dia berpura-pura tidak mendengar seseorang yang memanggil namanya. Tangannya masih setia menutup kedua matanya yang kini terpejam erat.
Sosok itu masuk kedalam ruangan pribadinya tersebut, dia mendudukan diri di sisi ranjang dan mengelus lembut rambut Sasuke. Sasuke tidak protes, toh dia tahu siapa gerangan yang masuk seenaknya kedalam ruangan ini.
Siapa lagi kalau bukan..
-istrinya; Sakura. Siapapun tidak akan berani masuk kedalam ruangan pribadinya tanpa seizin dari Sasuke.
"Kenapa datang ke kantor? Kau lupa kau mengambil cuti 3 hari untuk istirahat, hum?" Sakura masih mengelus lembut rambut Sasuke. Meringis kecil saat tidak mendapat sahutan dari bayi besarnya. Sasuke pasti marah gara-gara dia meninggalkan nya saat hampir klimaks.
Bung... Gagal pelepasan itu sesaknya bukan main. Bahkan Gaara memberitahunya bahwa saat laki-laki sedang hard dan susunya tidak di keluarkan---rasanya sangat sangat frustasi. Di tambah itu pengalaman pertama mereka berdua berhubungan intim, pasti harga diri Sasuke sedikit terluka. Sakura merasa sangat bersalah dibuatnya.
"Sayang.. Ma'af? Ma'af meninggalkan mu semalam."Sakura mencoba menurunkan ego-nya, toh disini memang dia yang salah. Meninggalkan kewajibannya sebagai istri dan lebih mementingkan laki-laki lain.
"Aku tahu aku keterlaluan, kau pasti marah ya?"
Sasuke masih diam, sebenarnya dia tidak marah pada Sakura. Dia hanya sedikit...kecewa. kecewa Sakura lebih memilih utakata di banding dirinya.
Kadang Sasuke berfikir, jika memang utakata segalanya, lalu mengapa Sakura memilih nya? Disini, dari awal Sakura yang mengejarnya. Dia yang membuat Sasuke jatuh cinta. Lalu, setelah Sasuke jatuh cinta padanya, kenapa Sakura dengan tega bermain-main pada perasaannya seperti ini? Apa sebenarnya dari awal Sakura tidak benar-benar cinta padanya?' fikir Sasuke negative.
"Kalau kau memang masih tidak mau bicara padaku---baiklah. Aku tidak akan memaksa. Aku akan memberikanmu waktu untuk sendiri. Kumohon maafkan aku, aku mencintaimu.." Sakura mengecup lembut kepala Sasuke.
Saat dirinya akan bangkit, tiba-tiba Sasuke memeluk perutnya erat dan membenamkan wajahnya di perut rata milik Sakura. ''Jangan pergi..., Aku, aku tidak marah padamu..." Cicit Sasuke.
Sakura tersenyum lembut, menyisir helaian rambut Sasuke lembut di bawahnya. " Lalu kenapa mendiamiku?"
Sasuke menatap Sakura diatasnya yang kini sedang menatapnya teduh, " Aku cemburu. Aku tidak suka kau lebih memilih mementingkan utakata di banding diriku. Aku suamimu, kau sekarang milikku." Tanpa sadar Sasuke meremas erat pinggang Sakura. Sakura sedikit meringis di tempatnya. Seperti nya sifat posesif Sasuke mulai muncul, diam-diam Sakura menyeringai kecil.
"Ya, aku milikmu. Tapi kau tahu, utakata juga seseorang yang penting bagiku Sasuke. Aku tidak bisa meninggalkan nya."
Sasuke mendengus keras, dia bangkit dari tidurnya dan duduk. Menatap Sakura dengan kedua mata hitamnya yang kini menatap Sakura intens.
"Jika suatu saat nanti aku dan Utakata di hadapkan dalam hal bahaya, siapa yang akan kau selamatkan lebih dulu? Siapa yang lebih penting bagimu??"
Sakura diam, dia memalingkan wajahnya ke arah lain.
"Aku tidak akan membuat kalian berada dalam bahaya. Aku berjanji." Jawab tegas Sakura.
![](https://img.wattpad.com/cover/241720731-288-k413148.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Antagonis
FanficSEKUEL DARI ONESHOOT BOOK SASUXSAKU: Princess Antagonis, biar gak pusing baca chapter itu dulu di oneeshoot ya :) (FIN) Bagaimana bisa sosok antagonis menjadi pemeran utama? Rate :M+ Genre : Action, Romance, komedi. Start : 21 September 2020 End. :...