VI

2.3K 412 109
                                    

Sakura memandang kedua orang di sampingnya dengan wajah datar.

Bagaimana bisa?

Pagi ini, kedua orang bodoh menyerempet bucin-nya sedang duduk mengapit nya di kanan dan kiri meja makan besar, kepala mereka bermanja ria di bahu mungil Sakura saat ini. Sialan, bahu Sakura rasanya pegal sekali mendapatkan dua beban kepala yang tidak ada otaknya sama sekali;menurutnya.

"Sial, kalian mau membuat bahuku mari rasa.huh?"

Utakata menggeleng polos, menatap Sakura dengan wajah memelas anak anjing lucu " Tidak myqueen, aku hanya sedang melepas rindu. Biasanya kau tidak protes dulu jika aku manja padamu. Kenapa sekarang berubah, bukankah kau sudah berjanji sekalipun kau mempunyai tunangan yang lain aku tetap prioritasmu ?" Nadanya terdengar sendu.

Sasuke mendecih dalam hatinya. Mulai hari ini, dia akan menabuh genderang perang pada bocah tidak tahu diri ini. Baru resmi jadi tunangan, kok Sasuke merasa dijadikan selingkuhan?? Ini tidak benar, Sasuke tidak mau kalah dengan bocah ingusan sialan ini dalam mendapatkan perhatian Sakura.

"Baiklah terserah kau saja" Sakura mendengus malas." Lalu netra nya menatap Sasuke di sisi kanannya lembut " Dan bayi besar ini, tumben-tumbenan kau semanja ini padaku. Mulai benar-benar jatuh cinta padaku, hmm?" Ucapnya sambil mengelus kepala Sasuke lembut, utakata memicing cemburu. Sedangkan Sasuke tersipu.

"Me-memangnya kenapa huh? Kau tidak suka aku mulai jatuh cinta padamu?''

Sakura terkekeh "Tidak. Aku suka, sangat ..sangat suka. Terimaksih.."Ucapnya tulus dan memberikan satu ciuman di pelipis Sasuke. Utakata yang melihat nya melotot tidak percaya.

"Hei, aku juga mau dicium myqueen!huaaaaaa......" Rengek nya menggoyangkan tangan Sakura yang dia genggam posesif seperti anak kecil.

Sakura memutar mata jengkel, namun berakhir mencium dahi utakata "Dasar bocah! Ckkkk. "Bibirnya tersenyum lembut kala melihat wajah polos utakata yang dihiasi senyum lebar kepadanya.

"Sudah, kan?"

Utakata mengangguk. Menyembunyikan kepalanya malu di bahu kecil Sakura.

Ada sesuatu hal yang membuat Sakura tidak bisa meninggalkan bocah di sampingnya. Mereka terikat dari dulu.

Sasuke yang melihat kejadian itu memalingkan wajahnya ke arah lain. Merasa sedikit sakit saat melihat gadis yang dia sukai membagi perhatian nya pada orang lain. Sasuke belum bisa untuk protes untuk saat ini, dia paham--- sangat-sangat paham bahwa pemuda yang lebih muda darinya itu punya tempat spesial di sisi Sakura sampai-sampai Sakura sangat memperhatikan nya. Sasuke hanya perlu waktu untuk melihat kedekatan keduanya bisa di bilang wajar atau tidak. Karena yang Sasuke dengar dari Sakura, laki-laki di sampingnya hanyalah seseorang yang dia anggap sebagai adik.

"Cih, benar-benar membuat mataku teriritasi "Ujar Menma pelan sambil mengaduk-aduk sereal nya tidak selera.

Gaara yang sedari tadi ikut melihat drama di hadapannya memakan roti selai kacangnya dengan sangat lahap. Total ini yang ke 5, Gaara menyembunyikan rasa sakit hatinya dengan memberi asupan lebih pada jiwa dan raganya.

Patah hati juga butuh tenaga.

Sedangkan Kiba lebih memilih sarapan di luar. Katanya; pura-pura tidak tahu itu lebih baik ---ketimbang tahu.

Dan pagi hari ini, disambut oleh; 2 hati di meja makan sedang merasakan patah hati. 2 hati lagi sedang menahan rasa saling cemburu. Sedang ---satu hati lainnya hanya santai-santai saja seperti tidak berdosa dan memakan makanannya dengan khidmat karena disuapi oleh dua kesayangannya; Sasuke dan utakata.

Princess Antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang