Princess Antagonis

V

Hari ini pertunangan Sakura dan Sasuke di langsungkan secara meriah dan elegan di sebuah hotel bintang 5 yang dimiliki oleh keluarga besar Haruno. Banyak pebisnis dan kalangan elit yang datang. Membuat Sasuke, yang notabennya bukan dari kalangan atas sedikit minder.

Merasa tidak pantas menjadi tunangan seorang yang sempurna seperti Sakura.

"Kau gugup Sasuke?" Itachi menepuk bahu adiknya pelan, memberi senyuman teduh untuk adiknya yang kini akan melangkah ke jenjang yang lebih serius dengan seorang perempuan. Berbeda dengan dirinya yang masih jones. a.k.a JOMLO ngenes.

"Hmm. Sedikit.." Menggaruk tengkuknya canggung. Bahkan wajahnya terlihat sedikit pucat saking gugupnya melihat banyaknya tamu yang datang.

Itachi terkekeh, ikut menatap semua orang di ballroom yang nampak menikmati acara ini dengan santai. "Jangan tegang, nanti itu-mu ikut tegang juga boy.."Candanya

"Kakak mesum sialan!" Sasuke menjitak kepala kakak lelakinya kesal.

Perlu di garis bawahi, Sasuke juga termasuk adik durhaka. Seperti halnya Sakura yang tidak punya akhlak jika bersama dengan Sasori.

"Sial. Sakit Sasuke, kepalaku benjol!"

"Rasakan. Setidaknya itu lebih baik ketimbang tititmu yang kubuat benjol!"

"Fuck."

"No mengumpat orang tua. Nanti kau semakin tidak laku."

Wajah itachi memerah, antara kesal--- dan juga malu. Punya adik laknat seperti Sasuke memang harus menyiapkan jiwa dan raganya. Tidak hanya mendapat luka batin, bahkan kepalanya yang cantik ini kini jadi sasaran kdrt adiknya. Benar-benar ayam kecil yang laknat.

"Terserahlah. Aku kesal dengan yang so' laku sepertimu. Mentang-mentang sudah dapat tunangan yang cantik, kau tega meledek jomlo tampan seperti diriku Sasuke. Kau adik jahat, tak berperi ke-jombloan." Itachi memanyunkan bibirnya lucu, yang mana membuat Sasuke ingin muntah di tempatnya.

Sial, kalau tidak ingat Itachi kakak kandung dirinya. Sudah dia tendang sedari tadi Itachi di pesta ini. Memalukan.

"Sasuke, kau sudah siap?" Tanya tiba-tiba Menma ke arah Sasuke dan Itachi dengan wajah super datarnya. Jangan tanya kenapa, dia sudah men-setting wajahnya agar tidak menangis di depan umum, maka dari itu dia berlagak so' cool. Padahal sedari tadi dia sedang mendendangkan lagu kandas dan tenda biru di hatinya.

"Umm.. ya."

"Bagus. Silahkan naik ke atas panggung, princess-ku sudah menunggumu" ketusnya sambil berjalan lebih dahulu.

Sasuke meringis di tempatnya sambil mengikuti Menma, dia tahu kok--- Laki-laki ini suka pada Sakura. Terlihat jelas dari raut muka yang keruh dan mata sembab yang berhasil dia lihat hari ini.