VIII

2.2K 358 71
                                    

Utakata tidak tahu harus senang atau sedih. Sisi lain Sakura yang kekanakkan dan manja memang lucu dan sejak semalam dia  tidak henti-hentinya memeluk tubuhnya erat, se-akan -akan takut di tinggalkan  dan menginginkan perhatian lebih.

Biasanya jika sisi 'masa kecilnya' muncul, berarti itu tanda nya Sakura 'asli' sedang merasa sedih berlebih atau merasa bersalah. Berbeda jika Sakura sedang marah, maka sisi 'jahatnya' lah yang akan menguasainya tanpa memandang bulu, dia akan menghancurkan apapun yang ada di hadapannya. Dan utakata tidak tahu apa yang membuat princess-nya sedih sampai sebegini nya sehingga sisi lainnya keluar. Utakata khawatir..

"Baby kukuu, ayo kita makan dulu yuk.. sekarang sudah siang, aku tidak mau kau jatuh sakit.." Mengelus punggung Sakura lembut. Utakata mencium pucuk kepala Sakura sayang. Mereka sudah biasa tidur bersama, sedari kecil; setelah di rawat di rumah sakit jiwa bersama, utakata dan Sakura tidak bisa di pisahkan.

Nama baby kuku adalah sosok Sakura kekanakkan dan manja. Sedangkan sosok jahat Sakura menamainya dirinya sendiri dengan nama Elissa, di ambil dari nama tengah Sakura sendiri Elizabeth.

"No, huhuu.. no. Tidak lapar prince, princess tidak mau makan huhu.. princess anak nakal" Ucapnya merengek lucu sambil menyamankan kepalanya di dada yang lebih muda.

Utakata terkekeh di tempatnya, Sakura inilah yang paling utakata sukai setengah mati. Bahkan Uta pernah hampir kebablasan karena tidak kuat dengan ke-uwuan princess-nya.

"Baby.. kita harus makan. Nanti cacingmu kesakitan jika kau mogok makan. Memang kau tega membuat mereka kelaparan huh?" Utakata melepaskan pelukan Sakura, mencoba untuk bagun. Matanya masih tertutup, dan rambutnya acak-acakan tidak beraturan. Khas bangus tidur sekali. Bahkan sesekali dia menguap kecil sambil menutup mulutnya.

 Bahkan sesekali dia menguap kecil sambil menutup mulutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cepat bayi besar kita mandi. Setelah itu makan, dan siangnya aku ajak jalan-jalan agar kau senang, bagaimana? Hoammm...." Utakata menutup mulutnya dengan telapak tangan, mencoba mengucek-ngucek matanya pelan. Bergadang membacakan dongeng untuk bayi besar kukunya memang cukup melelahkan, utakata masih merasa ngantuk sekarang. Tapi ingat jika Sakura punya magh akut, utakata dengan segenap raganya mencoba untuk bangun. Tidak ingin kesayangannya tambah sakit nantinya. Cukup hatinya saja, badannya juga jangan.

Baby kuku mengerucutkan bibirnya lucu, namun akhirnya mengangguk menatap Utakata dengan binar mata polos "Mandi bersama?"

Utakata yang asalnya matanya rapat seperti di lem tiba-tiba matanya melotot semangat. Bahkan matanya saat ini menatap sosok di hadapannya tidak percaya. "Se-serius??" Ucapnya excited sekali.

"I-yaaaa....hihihi"

"Yaudah, ayo!"Ujar utakata semangat ingin menggendong Sakura namun dia berguling ke arah lain untuk menghindar. Utakata mengerutkan alisnya bingung.

"Tapi bo'ong..wleeee" Baby kuku menjulurkan lidahnya mengejek utakata lalu pergi ke kamar mandi, setelah masuk; dia tertawa keras karena berhasil menjahili utakata.

Princess Antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang