XVII

1.3K 251 40
                                    

Utakata duduk manis di ranjang besar dengan senyum tampan di bibirnya. Sekalipun kepalanya pusing, dan tangannya sakit akibat dari perbuatannya sendiri---Utakata merasa tidak menyesal. Sakura-nya kini memperhatikannya lagi.

"Ayo buka mulutmu lagi bocah, kau harus menghabiskan makanannya.'' Sakura membawa satu suapan bubur sum-sum itu ke hadapan Utakata, dan di terimanya dengan baik.

Utakata mengangguk riang sambil sesekali mendesis merasakan denyutan di kepalanya. Keningnya sudah Gaara jahit sampai 10 jahitan, beserta tangannya pun sudah di obati memakai perban. Untung saja luka goresan tangannya tidak terlalu dalam, tidak memutus arteri---sehingga Utakata bisa selamat dari percobaan bunuh dirinya tadi malam.

"Sudah kubilang jangan terlalu banyak bergerak. Kepalamu pasti masih sakit kan? " Sakura segera meletakkan mangkok bubur itu di meja sisi ranjang, tangannya dengan cepat mengelus helaian rambut itu sayang. Utakata memejamkan matanya, elusan Sakura di kepalanya benar-benar membuatnya nyaman. Membuat Utakata jadi mengantuk.

"Uta...." Panggil Sakura pelan

"Hum?" Utakata menyahut, membuka mata perlahan dan menemukan Sakura yang kini sedang menatap dirinya teduh.

"Jangan lakukan hal ini lagi ya?" Sakura beralih mengelus pipi milik Utakata.

"Kau tahu aku sangat menyayangimu kan?" Lanjutnya lagi.

Utakata dapat melihat sorot mata kesungguhan di kedua mata Sakura. Tak bisa di pungkiri hatinya menghangat. Dia suka, dia sangat suka di sayangi sebegininya oleh Sakura.

Utakata cinta. Utakata tidak mau berbagi Sakura dengan oranglain. Baginya, Sakura hanya boleh memperhatikannya. Baginya, Sakura hanya boleh menyayanginya, tidak dengan Sasuke--ataupun siapapun itu! Sakura hanya milik Utakata!

"Aku tidak akan begini kalau kau tidak mengkhianati ku. Kau, kau---jahat." Lirih nya sedih.

Sakura menghembuskan nafasnya kasar. Dia memang berjanji untuk menemani Utakata tidur pagi itu saat utakata mengacaukan malam pertamanya bersama Sasuke. Tapi Sakura juga tidak bisa mengabaikan Sasuke, walau bagaimanapun Sasuke sekarang suaminya. Makannya pagi itu dia mengendap-endap keluar dari kamar Utakata saat bayi besar manjanya sudah tertidur lelap. Sakura langsung menuju ke tempat Sasuke dan melupakan Utakata.

Di tambah Sasuke yang menculiknya tiba-tiba membuatnya tidak bisa berkutik. Terpaksa dia meminta tolong Gaara untuk membius Utakata selama 2 hari.  Jadinya ya begini, saat Utakata bangun---dia pasti mengamuk karena tidak melihat Sakura, dan merasa di bohongi saat tahu Sakura pergi bersama Sasuke.

"Kau, kau berjanji padaku dulu. Sekalipun kau menikah dengan orang lain, perhatian mu tidak akan terbagi. Kau hanya akan memperhatikan ku dan mencintai diriku."

Sakura diam. Dia memang menyayangi Utakata, tapi untuk mencintainya---itu tidak akan bisa. Dia sudah menjelaskan berapa kali pada Utakata, tapi anak ini tidak mau menerimanya. Hati Sakura sudah terkunci rapat dari dulu sejak pertemuan awalnya bersama Sasuke.

"Uta..kita sudah sepakat bahwa--"

"Aku tidak perduli!! Kau hanya meminta izinku untuk menikah dengan orang yang kau cintai selama satu tahun. Setelah itu, kau adalah milikku selamanya!!" Utakata meremas bahu Sakura keras, membuat Sakura sedikitnya meringis  sakit. Cengkraman utama di bahunya benar-benar tidak bisa di anggap main-main.

"Oke, oke. Iya.. aku sudah berjanji waktu itu padamu, tapi--"

Utakata membungkam bibir Sakura degan bibirnya. Dia mencium Sakura brutal, mencoba melampiaskan perasaanya. Dia tidak mau mendengar Ucapan apapun lagi dari mulut Sakura. Utakata tidak ingin mendengar kata penolakan dari Sakura. Itu akan semakin menyakiti hatinya.

Princess Antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang