VII

1.9K 377 72
                                    

Sasuke melacak GPS Sakura di hp nya dengan cepat, mengikuti titik merah Sakura yang berpendar ke arah perbukitan, jauh dari perkotaan. Sasuke mengerut bingung, mau kemana tunangannya malam-malam begini kesana? Untung jika malam hari para bodyguard tidak mengikutinya, jadi Sasuke bisa leluasa membuntuti Sakura pergi bersama salah satu temannya; gaara yang terlihat mencurigakan.

Jujur saja Sasuke masih tidak percaya dengan hasil tes kesehatan yang Minggu lalu di berikan oleh Hinata. Sakura-Nya tidak mungkin mempunyai kepribadian ganda, dia masih waras-- yah, sekalipun kelakuannya sedikit di luar nalar dan nyerempet kejam, Sakura terlihat normal-normal saja seperti orang pada umumnya. Tidak memperlihatkan keanehan gangguan kejiwaan yang di tuduhkan Hinata selama ini.

Soal Hinata, dia masih bersikeras menghubungi atau menemuinya satu Minggu ini. Masih dengan obsesinya meminta Sasuke kembali, Sasuke jadi pusing di buatnya.

"Mau apa mereka datang ke villa itu?" Sasuke mengernyit bingung saat melihat mobil Sakura berhenti di sebuah villa besar. Sasuke dan Gaara masuk dengan pakaian serba hitam mereka, di sambut salah satu anak buah sakura yang datang ke arah mereka. Sasuke parkir tidak jauh dari mobil Sakura, sekitar satu meter tak jauh dari mobilnya.

"Masuk atau tidak ya?" Sasuke gelisah di jok mobilnya, jika masuk-- Sasuke mengusik privasi Sakura. Kalau tidak masuk Sasuke penasaran. Maka dengan hasil cap cip cup jari Sasuke memutuskan untuk masuk saja. Persetan dengan Sakura marah, Sasuke bisa mati penasaran jika tidak memastikan apa yang sedang di lakukan Sakura dan Gaara di dalamnya.

Jangan-jangan mereka selingkuh di belakangku?! 'fikir negative Sasuke.

Dengan cepat dia keluar dari mobilnya dan mengendap-endap masuk ke dalam villa tersebut. Anehnya villa tidak di jaga banyak bodyguard seperti di mansion Sakura, jadi Sasuke bisa masuk dengan mudah.

Sasuke menyusup kedalam villa dengan jantung berdebar keras. Di otaknya sudah menyumpah serapahi Gaara dan Sakura jika seandainya mereka benar-benar main belakang. Bahkan Sasuke sudah bersiap memukul Gaara jika seandainya Gaara menyentuh Sakura seujung kuku pun.

Satu teriakan dari arah belakang membuat Sasuke kaget dan berjalan cepat ke arah sana, namun yang dia dapati dari celah pintu ruangan tersebut adalah sesuatu yang membuat matanya melotot tidak percaya.

Disana; di sebuah ruangan yang Sasuke taksir adalah sebuah gudang yang lama tak di pakai, Sasuke melihat Hinata tergantung di sebuah kayu besar berhuruf X, dengan kedua tangan terborgol besi. Wajahnya terlihat kesakitan dengan noda sayatan darah di kedua pipinya. Sasuke bergidik ngeri, bahkan tanpa sadar tubuhnya bergetar hebat.

"Dari awal memang harusnya kau ku singkirkan Hinata, kau memang hama penggangu!" Sakura menyayat kulit putih di tangan Hinata dengan pelan, senyum miring terapik di wajahnya yang datar.

"Aaaaaaaakkkkkh....... Sakittttttt!" Teriak hinata yang kesekian kali. Gaara di sisi Sakura menatap gadis di hadapannya kasihan, tapi mau bagaimana lagi-- ini adalah bayaran yang pantas untuk mengusik seorang iblis seperti Sakura Elizabeth Haruno. Gaara sudah kenyang melihat pembunuhan di kedua matanya oleh Sakura. Dia sudah biasa.

"Sa-sakura.."Lirih Sasuke menutup mulutnya shock, bahkan kakinya sudah lemas dan terjatuh ke lantai saat melihat darah yang mengalir di tangan Hinata yang cukup banyak. Sasuke seketika pening melanda, tidak menyangka Sakura akan segila ini.

Sakura terus menyayat tangan, kaki dan leher Hinata lembut namun menyakitkan. Goresannya memang tidak terlalu dalam, tapi cukup membuat hinata berteriak keras dan menangis memohon ampun pada Sakura untuk berhenti. Sasuke masih terdiam di tempatnya seperti orang bodoh, ingin mencegah kelakuan gila tunangnanya namun terlalu takutndan lemas. Katakan Sasuke pecundang dan lemah, fakta bahwa dia terlahir tanpa melihat kekerasan sama sekali -- membuatnya sangat terguncang. Namun, saat melihat pisau Sakura ingin menusuk jantungnya, Sasuke seketika membuka pintu itu kasar dan berteriak keras menghampiri mereka bertiga. " Hentikan sialan, kau akan membunuhnya!!"

Princess Antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang