"Apakah kita akan pergi membeli mainan Aunty?" tanya Rosalina yang saat ini sedang duduk anteng di sofa dengan Katrina yang berjongkok memasangkan sepatu di kaki mungil bocah perempuan itu.
"Iya kita akan pergi membeli mainan. Tapi kita harus menunggu Unclemu dulu. Dia masih mandi." jawab Katrina.
"Yeayy!!!" girang Rosalina.
Setelah selesai memakaikan Rosalina sepatu, Katrina menolehkan pandangannya kearah Rafael yang sudah siap sedari tadi.
Lalu tak lama Abhimanyu turun dari atas tangga. Pria itu terlihat sangat tampan dengan pakai casual yang ia kenakan.
"Look, Your Uncle is here." ucap Katrina
"Hi twins, sorry for keeping you guys waiting. Let's go!" ajak Abhimanyu. Sebelah tangannya terulur untuk menggandeng tangan Rafael, sementara sebelah tangannya lagi menggandeng tangan Katrina. Begitupun dengan Katrina. Sebelah tangannya menggandeng Rosalina, dan sebelahnya lagi menggenggam tangan Abhimanyu.
***
"Katrina sebaiknya aku membelikan Papa apa sebagai hadiah?" tanya Abhimanyu yang saat ini sudah berada di dalam pusat perbelanjaan dengan Rafael yang sudah berpindah posisi menjadi di dalam gendongannya."Aku juga bingung sebenarnya. Bagaimana bila kita membelikan Papa baju? Atau jam tangan?" Usul Katrina.
"Baiklah, ayo kita melihat ke dalam sana." tunjuk Abhimanyu ke sebuah toko jam tangan yang berada tidak terlalu jauh dari tempatnya berada. Katrina mengangguk sebagai jawaban.
***
"Lihatlah pria itu sangat tampan!" ujar seorang pengunjung yang melihat kedatang Abhimanyu dan juga Katrina."Benar he's looks so hot!"
Katrina yang mendengar bisik-bisik itu, langsung melingkarkan tangannya di lengan Abhimanyu. Ia ingin orang-orang tahu bahwa Abhimanyu adalah miliknya.
"Lihat wanita itu memeluk lengannya!"
"Sepertinya itu istrinya. Dan anak yang di gendong dan di gandengnya itu sepertinya anaknya."
"Sayang sekali, dia sudah mempunyai istri. Dia terlihat daddyable sekali dengan anak laki-laki itu dalam gendongannya. Jika dia masih lajang aku ingin menjadi istrinya."
"Aku juga sangat ingin."
Setelah mengucapkan kalimat tadi. Dua orang wanita itu pergi. Katrina beruntung kedua wanita itu sudah pergi. Ia merasa sangat panas mendengar semua omongan mereka. Apakah mereka akan terus menerus seperti itu jika melihat ada pria tampan? Entahlah Katrina tidak mengerti lagi dengan mereka.
"Ayo kita melihat kesana." ajak Abhimanyu lalu menggandeng tangan Katrina memasuki toko tersebut lebih dalam.
-
-
-
-
-"Bagaimana menurutmu dengan yang ini?" tanya Abhimanyu sambil menunjuk sebuah jam tangan pilihannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Hearts 2
RomanceSEASON 2 OF TWO HEARTS "Mungkin itu adalah takdir kita. Mencintai seorang pria yang tidak pernah bisa sepenuhnya menjadi milik kita."