"Abhi apa kamu tidak ingin mandi dulu?" Ucap Katrina ketika ia sudah berhasil menuntun tubuh Abhimanyu sampai di kamar mereka. Ia melihat suaminya itu langsung merebahkan tubuhnya di ranjang, dengan gaya tidur terlentang.
Abhimanyu diam dengan mata terpejam. Tidak membalas perkataan Katrina tadi, bahkan tidak mengeluarkan satu kata pun dari dalam mulutnya.
Katrina mengehela nafasnya. Ia berjalan mendekat kearah Abhimanyu berada. Menarik kedua tangan suaminya itu, hingga membuat Abhimanyu terduduk.
"Biarkan aku istirahat, kepalaku sangat pening." Ucapnya dengan mata setengah terbuka.
"Mandilah terlebih dahulu, seluruh badanmu bau alkohol." Katrina membantu membuka baju yang Abhimanyu kenakan. Saat sudah bertelanjang dada, tangan Katrina lanjutnya hendak membuka sletingan jeans yang suaminya itu kenakan. Namun Abhimanyu malah menahan tangannya.
"Kamu ingin mengambil keuntungan dariku yang mabuk ini? Aku punya istri, jika dia melihatku sedang bercinta dengan orang lain dia pasti akan sangat sedih. Aku tidak ingin membuatnya sedih."
"Apa kamu sangat mencintai istrimu itu?"
"Kamu pernah mendengar sebuah kalimat, 'ada sesuatu yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata' bukan? Maaf tapi pertanyaannya mu tadi, aku benar-benar tidak bisa menjawabnya. Karena tidak ada yang mampu menghitung seberapa besar rasa cinta sayangku padanya."
Katrina tersenyum mendengar kalimat yang Abhimanyu ucapkan tadi. Ia memegang wajah Abhimanyu dengan kedua tangannya, lalu mencium dahi suaminya itu dengan sayang. "Apa saat ini kamu sedang menggombaliku?"
"Wanita gila! Aku tidak pernah menggombalimu. Kata-kata itu untuk istriku! Bukan untukmu!"
Katrina terkekeh, lihatlah prianya sangat imut ketika dalam kondisi setengah sadar seperti ini.
"Aku istrimu, jadi kamu tidak perlu khawatir." Bisik katrina tepat di telinga Abhimanyu.
"Benarkah?"
"Iya sayang."
"Aku sangat merindukanmu. Tadi ada wanita aneh yang mencoba untuk menjauhi kita. Aku tidak menyukainya." Racaunya seraya memeluk pinggang Katrina, dengan menempelkan pipinya di bagian perut wanita itu.
Katrina tertawa kecil mendengar racauan yang suaminya itu ucapkan. Padahal wanita yang Abhimanyu maksud adalah dirinya yang sedang dipeluknya saat ini.
"Sekarang biarkan aku memandikan mu, agar kamu bisa nyaman dalam tidurmu." Katrina kembali memegang sletingan jeans yang Abhimanyu kenakan. Hendak membantu membuka celana jeans yang pria itu kenakan. Namun Abhimanyu malah bangkit dari duduknya.
"Kamu sepertinya ingin bercinta yaa?"
"Abhi, aku hanya akan membantu memandikan mu. Bukan ingin bercinta."
"Tapi aku sangat bernafsu saat ini." Abhimanyu mengelus bibir bawah katrina, dengan tangannya yang menarik sletingan dress yang Katrina kenakan.
"Abhhmfft..." Belum sempat Katrina menyelesaikan perkataannya, Abhimanyu malah mencium bibirnya secara tiba-tiba. Menciumnya dengan sangat liar dan penuh nafsu.
Mereka berdua tidak sadar, bahwa di luar kamar mereka dengan pintu yang terbuka berdiri seorang wanita yang memperhatikan itu semua. Yaa, itu Alia. Melihat itu semua, dengan perasaan sesak didadanya dan air mata yang tanpa ia sadari mengalir di pipinya.
"Alia kamu tidak ke kamarmu?" Tanya Renal yang tanpa sengaja melihat Alia berdiri di luar pintu kamar Katrina dan Abhimanyu yang terbuka. Ia berjalan mendekat kearah Alia berada, melihat apa yang wanita itu perhatikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Hearts 2
RomanceSEASON 2 OF TWO HEARTS "Mungkin itu adalah takdir kita. Mencintai seorang pria yang tidak pernah bisa sepenuhnya menjadi milik kita."