Drtt...drttt...drttt...
Ponsel yang berada diatas nakas itu terus berbunyi. Nada dering ditambah getaran yang dikeluarkan oleh ponsel itu menyebabkan pemiliknya yang tadinya tertidur menjadi terbangun.
Tangan Katrina meraba-raba nakas yang berada disampingnya, mencari ponselnya yang terus-terusan berbunyi. Setelah dapat, ia lalu mengucek pelan matanya untuk memfokuskan penglihatannya.
Kak Renal.
Begitulah tulisan yang tertera di ponselnya. Tumben pagi-pagi seperti ini Renal menelponnya. Apakah ada suatu hal yang penting? Entahlah Katrina pun tidak tahu. Tanpa menunggu lebih lama lagi, Katrina langsung menggeser tombol hijau yang berada di ponselnya itu.
"Halo Katrina." Sapa Renal di seberang sana.
"Halo Kak, ada apa?" Tanya Katrina dengan suara serak khas bangun tidur. Wanita itu hendak bangkit dari tidurnya, namun Abhimanyu malah mengeratkan pelukannya pada pinggang wanita itu. Padahal niat Katrina untuk menjauh agar pria itu tidak terbangun, namun ternyata sebaliknya pria itu sudah terbangun. Akhirnya, Katrina tetap tiduran sambil menerima panggilan dari Renal dengan tangan Abhimanyu yang memeluk pinggangnya dengan erat.
"Sepertinya aku membangunkanmu. Aku minta maaf sebelumnya."
"Tidak apa, sepertinya aku yang telat bangun pagi ini. Biasanya aku sudah bangun sedari tadi. Mungkin semalam aku terlalu lelah sehingga tidur dengan sangat pulas hari ini."
"Kamu perlu mengurangi melakukan berat lainnya, dan istirahat yang cukup agar tubuhmu tidak kelelahan lagi." Andai Renal tahu bahwa ia tidak melakukan pekerjaan berat apapun, ia lelah dengan aktifitas yang semalam ia lakukan dengan Abhimanyu.
"Sepertinya begitu. Oh iya ada apa Kakak menelpon? Tidak seperti biasanya."
"Aku sampai lupa, Mama merindukanmu. Ia menyuruhmu untuk datang kerumah pagi ini. Itupun bila kamu tidak pergi kemanapun sekarang."
"Pagi ini?"
"Iya Katrina."
"Abhimanyu stop itu terasa menggelikan." ucap Katrina spontan karena ulah Abhimanyu. Karena ketika Ia hendak berucap, pria itu malah menggesekkan pipinya yang dipenuhi oleh rambut-rambut halus di dadanya yang tidak di lapisi oleh apapun. Dan suaranya tadi dapat didengar oleh Renal karena sambungan teleponnya yang masih menyala.
Bukannya malah berhenti Abhimanyu malah lanjut menghisap puting wanita itu yang saat ini berada di hadapannya. Dan tangannya dengan nakal meremas bongkahan pantat berisi milik istrinya itu. Bukan hanya itu godaan yang ia dapatkan. Pria itu lanjut memasukkan miliknya kedalam lubang milik istirnya. Keadaan mereka berdua yang sama-sama masih telanjang akibat aktifitas mereka semalam, dan itu memudahkan Abhimanyu untuk melakukan itu semua.
Sementara Katrina dengan mati-matian Katrina menahan desahannya agar tidak lolos. Ia tidak munafik, ia sangat menikmati semua yang Abhimanyu lakukan saat ini.
Abhimanyu mengubah posisinya menjadi diatas wanita itu. Ia semakin terbakar gairah melihat Katrina yang menggigit bibirnya menahan desahannya agar tidak keluar. Bibir bawahnya yang ia gigit, dengan mata terpejam kenenakan, dan sedikit peluh yang sudah keluar di area dahi menambah kesan sexy pada wanita itu dimata Abhimanyu.
Katrina bimbang, ia ingin membalas ucapan Renal, namun ia takut ketika ia membuka mulutnya nanti tanpa sadar desahannya akan terdengar oleh pria itu.
"Halo Katrina, kamu masih disana?" Ucap Renal karena tidak kunjung mendapat balasan.
"Ahh.. iya...disini...ahh..."Ucap Katrina tanpa sadar mendesah. Karena saat itu dengan sengaja Abhimanyu malah menggerakkan miliknya yang berada di dalam sana dengan pelan dan juga lembut. Katrina menyumpahi Abhimanyu didalam hatinya, karena Renal pasti mendengar ia mendesah tadi. Nanti pasti ia akan malu ketika bertemu dengan pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Hearts 2
RomanceSEASON 2 OF TWO HEARTS "Mungkin itu adalah takdir kita. Mencintai seorang pria yang tidak pernah bisa sepenuhnya menjadi milik kita."