Setelah kejadian panas di kamar mandi tadi. Abhimanyu memilih untuk tidak bekerja hari ini. Urusannya ia serahkan kepada bawahannya. Mungkin hari ini ia akan menghabiskan waktunya seharian dengan Katrina, Rosalina, dan juga Rafael.
Saat ini ia sedang menikmati usapan tangan Katrina yang sedang mengeringkan rambutnya dengan sebuah handuk. Tepat saat Katrina sedang asik mengeringkan rambut Abhimanyu, pintu kamarnya diketuk dari luar oleh seseorang. Katrina menyerahkan handuk yang berada di tangannya kepada Abhimanyu, lalu ia berjalan kearah pintu untuk melihat siapa yang tadi mengetuk pintu kamarnya.
"Hi Rafael, hi Rosalina." sapa Katrina sambil tersenyum ketika melihat dua bocah kembar itu berada di depan pintu kamarnya.
"Hi Aunty." sapa Rosalina.
"Hi." sapa Rafael
"Ayo masuk." Katrina menggandeng tangan Rafael dan Rosalina menuntun mereka masuk kedalam kamarnya.
"Hi twins." sapa Abhimanyu ketika melihat kedatangan Rafael dan Rosalina di dalam kamarnya.
"Hi Uncle." sapa Rosalina
"Hi." sapa Rafael.
"Apa kalian sudah sarapan?" tanya Katrina sambil berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh Rafael dan Rosalina.
"Sudah." jawab Rosalina, sementara Rafael hanya mengangguk kecil.
"Apakah kalian sudah mandi?"
"Sudah." jawab Rosalina. Lagi-lagi Rafael hanya mengangguk kecil.
"Rosalina tidak melihat Aunty dari kemarin malam. Aunty kemana saja? Dan tadi Aunty tidak menyuapi kami saat sarapan."
"Auntymu memiliki urusan yang tidak bisa ditinggalkan dengan Uncle sayang." ucap Abhimanyu ikut nimbrung diantara percakapan mereka.
"Benarkah? Dan leher Aunty mengapa memerah?" tanya Rosalina sambil memegang leher Katrina yang terdapat beberapa tanda kemerahan.
Katrina gelagapan mendengar pertanyaan yang Rosalina ajukan. Tanda itu adalah ulah Abhimanyu tadi. Ia lupa memberitahu kepada pria itu agar tidak membuat tanda di lehernya.
"O-oh.. I-itu.. Karena ada nyamuk besar yang menggigit leher Aunty semalam." ucap Katrina menjawab pertanyaan dari Rosalina. Abhimanyu melirik kearah Katrina, lalu tersenyum menggoda kearah wanita itu.
"Benarkah? Apakah nyamuknya sangat besar?"
"Sangat..Sangatt besar! Nyamuknya sebesar Uncle mu!"
"Benarkah?" tanya Abhimanyu sambil tersenyum.
"Abhimanyu diam!"
"Aunty harus segera mengobatinya." ujar Rosalina
"Uncle bisa mengobatinya." sahut Abhimanyu.
"Tidak perlu, Aunty juga bisa mengobatinya seorang diri."
"Biarkan Uncle mengobatimu Aunty. Ayo Uncle obati Aunty. Nanti Aunty kenapa-kenapa."
"Of course dear. Katrina coba kulihat di bagian mana nyamuk itu menggigitmu."
"Abhimanyu jangan pura-pura tidak tahu."
"Apakah kalian ingin Uncle mengobati luka Aunty mu?"Rafael dan Rosalina mengangguk secara bersamaan sebagai jawaban. "Saat Uncle sedang megobati luka Aunty kalian, kalian tidak boleh membuka mata kalian. Tidak boleh curang. Okey?" lanjut Abhimanyu memberikan instruksi kepada Rafael dan juga Rosalina. Rosalina dan Rafael menurut. Mereka mulai memejamkan mata mereka menuruti ucapan Abhimanyu.
"Apa yang akan kamu lakukan?!" bisik Katrina
"Aku akan mengobatimu Katrina."
"Jangan aneh-aneh!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Hearts 2
RomanceSEASON 2 OF TWO HEARTS "Mungkin itu adalah takdir kita. Mencintai seorang pria yang tidak pernah bisa sepenuhnya menjadi milik kita."