Malam Jogja

5.7K 424 15
                                    

Beomgyu Pundung.

Sedari siang total diabaikan oleh sang pacar, yang lebih memanjakan tumpukkan tugas ketimbang dirinya yang merupakan seorang makhluk hidup.

"Yaudahlah, aku pulang aja deh, ya?"

Kacamata yang sedikit melorot itu dinaikkan perlahan oleh si dominan, kembali melirik susunan kertas di depannya usai pandangi Beomgyu.

Astaga Taehyun, pacarmu marah lho itu.

"Gausah ngrengek gitu, Kak. Udah pernah kan, ngerasain gimana sibuknya anak kelas 3 SMA? Inget umur, kamu jelas ngga mau dong, nantinya pacarmu ini jadi goblok?"

Tak perlu terkejut, Taehyun memang punya segudang cara tersendiri menghadapi Beomgyu yang sedikit manja.

Menjahili, misalnya.

"Ohoo, boneka Nezuko-nya Haechan loh itu. Jangan ditarik gitu, nanti rusak, kamu yang diamuk."

Lagi, diabaikan Beomgyu-yang agaknya urungkan niat untuk pulang.

"Oke, aku ga tanggung jawab misal bonek-"

Kalimatnya terjeda, sebab si submissive yang sarangkan peluk teramat erat. Itu sesak buat Taehyun, omong-omong.

"Brengsek, Taehyun kek anjing. Babi, bangsat."

Lucu sekali, mengumpat sambil layangkan peluk begitu. Taehyun hanya tersenyum simpul sembari mengusap pelan punggung Beomgyu.

"Pulang, ya? Tugasku masih banyak, Kak. Besok juga mau ada kelas kan kamu?"

Hanya dibalas anggukan ringan, disertai hela nafas keras.

"Tapi, pengen ke Malioboro dulu, Tae. Masih jam segini juga, ya? Mau ya?"

"Ya aduh, hoi, jangan cubit perutku, Kak. Bangsat,"

Cengiran muncul pada wajah mungil Beomgyu, suka sekali membuat Taehyun marah. Baginya, itu tanda caper Beomgyu berhasil.

Padahal, tanpa membuat Taehyun marah pun sebenarnya semua perhatian Taehyun juga sudah tercurah untuk Beomgyu seorang, eh.

"Yaudah, cepet pake hoodie punyaku. Cuaca dingin begini."

"Gitu kek dari tadi, jangan rese jadi pacar."

Haduh, ribut lagi, kan?



Unsere GeschichteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang