Dialog Lelaki

2.9K 352 6
                                    

"Belum balik, bos?"

Taehyun letakkan kopinya sejenak, lantas mengangguk ke arah Yeonjun-teman seperpopokannya.

"Bener-bener lagi free ya kalian anak kuliah? Kok lo keliatan nyantai gitu si, bang? Beomgyu juga, deng."

Yeonjun meringis, "Gila lo, justru itu. Saking banyaknya tugas, kita sampe stress. Bingung anjir, mau ngerjain yang mana dulu. Butuh hiburan nih."

Lelaki satunya mengangguk, agak prihatin juga melihat raut lelah Yeonjun yang baru terdeteksi olehnya.

"Duh, beneran mau ke kampus gue sama Beomgyu nih? Lo pinter, Tae. UGM aja masuk kali, sumpah."

"Mau gimana lagi? Beomgyu itu masi bocil dimata gue, gemesin gitu. Bahaya, ntar gampang diculik. Musti ada gue yang ngawasin."

Dihadiahkan satu geplakan oleh Yeonjun di bagian lengan, "Sialan," lantas keduanya terkekeh pelan.

"Tapi gue serius bang, Gue males ke UGM. Ntar makin famous yang ada."

Yeonjun keluarkan ekspresi mual, pura-pura ingin muntah.

"PD betul, Mas."

Mengedikkan bahu acuh tak acuh, Taehyun kemudian bervokal.
"Sekali-kali, cape gue nurut sama orang tua mulu. Gue juga punya pilihan sendiri buat masa depan gue. Rasanya, engga sanggup aja kalau harus dituntut sempurna. Seorang Taehyun kaga se-Ambis itu, bang."

Yeonjun terenyuh, mafhum bahwa Taehyun juga anak remaja yang butuh kesenangan. Tidak melulu diwajibkan sempurna dalam segala hal, Taehyun juga manusia biasa-dimana kelelahan pasti menjera sisi kedewasaanya.

"Duh, yang udah gede," lirih Yeonjun sembari menepuk pelan bahu Taehyun.

Pun, Yeonjun mengerti.
Beomgyu itu, ya salah satu kelemahan si pemuda bersurai under cut tersebut.

Unsere GeschichteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang