Kampus Sejuta Kisah

1.1K 193 10
                                    

"Kemaren ketemunya. Dia ganteng sih, mau gue pepet awalnya. Cuma mundur deh gue,"

Yeonjun seruput es teh kencang-kencang, sampai yang tertinggal hanya gumpalan es batu.

"Nanti gue bilangin deh, anaknya emang suka galak. Tapi baik ko dia, sumpah ga boong. Gue udah kenal dia dari kecil."

Beomgyu sedikit demi sedikit memahami, pun belajar logat gaul pada Yeonjun.

Asik, lo-gue.

"Dia emang kuliah dimana si Jun?"

"Apaan, masih SMA woe!"

Percakapan ditutup dengan Beomgyu kesenggruk kuah mie saos 3 sachet.

◇◇◇

Kedua kalinya, pertemuan Taehyun dan Beomgyu.

Sebenarnya, Taehyun muak. Tetapi, ah sudahlah.

"Eh, ganteng di sini juga? Mau beli apa?"

"Bukan urusan."

Merengut kesal, Beomgyu belum putus asa. Pokoknya harus dapat taklukan Taehyun! Jera nya nanti saja, setelah bisa menjadi pawang sang jelmaan kulkas 25 pintu.

"Btw, makasih udah anterin sampe rumah. Kukira bakalan disuruh balik naik ojol sungguhan."

"Niatnya emang gitu, kok. Cuman ada bang Yeonjun aja, males kena dampratan."

Maju kena, mundur kena. Beomgyu bimbang, mau lanjut gebet tidak?

Sedari tadi pikiran Beomgyu hanya itu.

"Oh, gitu. Panggil aku Kak juga dong. Lebih tua dari kamu, tau. Ga sopan."

"Lo siapa gue? Udah ah, gue mau ke kasir. Minggir dulu."

Bagus, Indomaret depan kampusnya jadi saksi penolakan pertama.

◇◇◇

"Coba aja kalo kemaren lo ga dateng Njun, mungkin gue betulan pulang pake gerobak."

"Dan ya, begonya si Taehyun juga lupa minta tolong ke gue. Gue kan google berjalan. Bisa tau segalanya, termasuk kos termurah tapi fasilitas oke sesuai kemauan itu bocah."

Beomgyu kehabisan tenaga keluarkan tawa, "Google berjalan tai lah, astaughfirullah. Sabar."

"Hehe, tapi eh tapi, serius Gyu, aneh tau liat lo begini? Biasa juga lo pihak yang dikejar."

"Sekali-kali, ngerasain gimana rasanya berjuang. Ya, aduh. Ga enak juga, ya Njun?"

"Gue bilang apa. Katanya mau nyerah, nyerah darimananya. Mending gue modusin kakak lo aja, males ladenin adeknya yang lagi bucin."

"Meeh, minggat sono! Ga guna jadi temen,"

Kepalanya bertumpu pada lengan, kemudian mulai pejamkan mata didalam perpustakaan kampus.

"Mamah, bamu nda mau ke indomaret depan kampus lagi."

◇◇◇

Menggeliat pegal, Beomgyu menatap jam yang terpaku di sudut ruangan.

"Anjir, jam 4 sore."

Dan, betapa terkejutnya kala badannya tertabrak oleh seseorang ketika hendak berdiri dan berbalik.

"Ha? Ngapain disini, Tae?"

"Cepet beresin barang, gue anter balik. Amanah dari Bang Yeonjun."

"Bukan gitu, ko bis-"

"Pake kartu mahasiswanya bang Yeonjun."

"Ooh," bibirnya membulat, ciptakan rasa gemas dalam lubuk hati Taehyun.

"Duh, jantung gue kenapa sih?"

"Eeh, kenapa? Jantungmu kenapa? Sek sek, aku yang setir motor, ya? Ayo, otewe. Barangku udah beres di tas semua ini." Panik Beomgyu, nyaris rubuhkan rak sepatu disamping pintu keluar.

"Bego,"

Berada disekitar Beomgyu, agaknya membuat Taehyun lebih cepat ke neraka karena menabung dosa keluarkan umpatan.

◇◇◇

"Progress-nya gimana?"

"Buruk, Njun. Makin sering berantem mama sama papa. Fiks ini mah, apartemennya gue beli. Makasih lho, udah bantu gue cari kerjaan sama tempat tinggal."

"Kalem, sama gue ini. Jangan sungkan sama temen sendiri."

Teman, katanya.

"Yaudah, gue balik dulu Bin. Taehyun udah gue suruh buat anter Beomgyu balik."

"Adek gue, gila. Sekalinya suka sama orang segitunya ngejar."

"Yaudah sih, Bin. Biarin aja, lagi kasmaran. Tapi, aneh juga si Taehyun. Ga biasanya dia segampang itu manut sama gue. Apalagi ga minta upah malioboro 2 bungkus"

"Tobat kali, gatau ah. Bodoamat. Ntar juga adek gue capek sendiri ngejar tuh seme."

"Apaan, kaga-kaga. Beomgyu yang seme, Soobin."

Soobin menyipit tidak terima, "Gue kakaknya, gue jauh lebih tau dia. Dia uke, goblok."

"Masa sih? Taehyun boncel gitu, ngga ngga. Taehyun yang uke."

"Kalo gue menang, gue tembak lo deh."

"Jahat banget lo, parah! Masa gue mau ditembak?"

"Plis lah Njun, tembak cinta, woe. Monyet!"

Menyadari ada yang janggal, Soobin sontak menutup mulutnya dramatis.

"Lupain."

◇◇◇

Ngahahhaha, adeknya brutal, kakaknya lebih binal!!

Notes: Jadi gini, ada sebuah kebetulan di dalam kebetulan. Soobin sama Yeonjun satu Ormawa di kampus, terus otomatis deket dong. Nah, Yeonjun akhirnya kenal Beomgyu dari Soobin (Iyalah orang adiknya Soobin).

Kebetulannya lagi, ternyata Yeonjun temen oroknya Taehyun di Jogja. Gitu guise.. Jadilah, Yeonjun ngebantu gyu pdkt ke Tyun aowkwkwwkk

Unsere GeschichteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang