Minggu setelahnya

1.2K 166 41
                                    

Pagi pagi sekali, Taehyun sudah dapati ponselnya berdering keras.

Sudah seminggu, alarm handphone jadi pengganti Beomgyu membangunkan dirinya setiap pagi. Yeonjun mana mau repot-repot ke kos dan membangunkan?

"Gila, hampa banget."

Mengucek mata kasar, Taehyun mulai mencuci wajah dan melihat sebuah note di dinding.

'Ada bimbingan dosen dari Pak Namjoon Jam 10.'

Mau bagaimana lagi? Taehyun perlu menelfon Beomgyu guna minta semangat. Kegiatan baru setelah tempuh hubungan jarak jauh.

Bagaimana kabar beruang manisnya itu ya? Taehyun penasaran.

Mengubah niat, alihkan panggilan suara menjadi panggilan video.

"Haloo, sombong banget nih."

"Biarin. Kabar gimana? Baik?"

"Baik, ini Mamah lagi banyak pesenan. Tumben VC, kenapa berondongku ini?"

"Ndaa, cuma kangen doang."

Reflek, Taehyun mendengar suara gedebug keras. Ternyata Beomgyu jatuh di seberang sana. Kamera nya menghadap langit langit rumah si empu.

"Kaak!! Kenapa jatuh, sih? Pelan dong jalannya!"

"Parah kamu, sekalinya vidcall bikin aku salting gini."

"Astaga, salting kenapa coba?"

"Tau ah, buruan kamu mau ngomong apa? Aku kudu anterin pesenan mamah ini."

"Nanti jam 10 aku ada bimbingan, doain biar skripsi kelar terus lulus."

"Pastinya dong, terus stok bulanan gimana? Jangan nitip belanja ke Yeonjun terus! Sekali kali kamu belanja sendiri, udah kubuatin listnya di buku sketsamu. Liat ngga?"

"Ya, liat. Kamu aja lah yang belanja, biasa juga gitu kan?"

"Aku di Semarang kalau kamu lupa. Mau ku tutup nih VC nya, bye bye! Jangan nyetok mie! Jangan nyetok sprite juga!! Kasian perutmu!"

"Ngatur. Situ siapa dih?"

"Nyebelin, mati aja lah sana."

"Hahaha, nanti kamu jomblo dong. Okelah, udah dulu. Aku mau ke indo depan kampus."

"Nye,"

Panggilan via video berakhir, sedikit tidak rela sebenarnya Taehyun menutup lebih dulu.

"Tadi semangat, sekarang lesu lagi. Sial, sebegini bucinnya gue. Heran." Umpat Taehyun pelan.

Sepatunya dipakai lambat di ujung pintu, membawa sobekan kertas yang berisi tulisan Beomgyu pada buku sketsa miliknya-berisi beberapa barang yang perlu dibeli.

"Semangat yuk semangat!"

◇◇◇

"Gilaa, bang. Gue kangen."

Setelah bimbingan, Taehyun mengajak Yeonjun ikut nongkrong di warmindo.

"Ini kalo lo ketauan Beomgyu, bisa habis gue. Dari kemaren nyebat mulu."

Yang lebih muda meringis masam, "Padahal gue yang nyebat, ko yang dimarahin elu si bang?"

"Disangka doi gue yang nyuruh lo, anjir."

"Hoo, bisa gitu? Hahaha."

"Garing, cuk."

Yeonjun masih kesal, omong-omong. Tiap hari jadi sasaran Beomgyu jika Taehyun hilang kabar. Merepotkan.

Berhubung awan mendung, dan mungkin sekejap lagi hujan turun, Taehyun buru-buru matikan rokoknya. Habiskan minuman lalu mengajak Yeonjun ikut serta pulang.

◇◇◇

Hujan terlanjur turun, Yeonjun terpaksa berteduh sebentar di kost Taehyun.

Hanya bunuh waktu dengan obrolkan sesuatu yang tidak penting, bahkan kelewat tabu.

"Lo ga kangen Soobin, bang?"

"Ya kangen lah, gila. Biasa hujan gini nge-vanilla."

"Wah, ga beres otak lo. Mana mau Soobin gituan?"

"Soobin ngga se-polos itu, Taehyun."

Masih fokus pada game, yang lebih tua menjawab seadanya. Masa bodoh juga, toh Yeonjun biasa bahas beginian dengan Taehyun.

"Hujannya udah reda bang. Pulang sana, syuh syuh.."

"Apaansi, ah. Gantian gue jadi tamu lo berjam-jam. Bikin mie sana,"

"Pertama, gue bukan babu lo. Kedua, gue ga nyetok mie. Jadi, sekarang pulang ya bang Yeonjun yang terhormat."

"Ish, ya ah. Lagian lo mau ngapain ngebet banget nyuruh gue balik?"

Taehyun tersenyum penuh arti, lalu menjawab dengan lantang, "VCS sama Beomgyu."

Mari berdoa, semoga Beomgyu masih terjaga kesuciannya.

◇◇◇

Visualisasi buat yang kepo sama catatan Beomgyu di buku sketsa Taehyun :

Visualisasi buat yang kepo sama catatan Beomgyu di buku sketsa Taehyun :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Unsere GeschichteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang