Hem:) curhat boleh? Boleh Thor boleh :v
Jadi tuh gini, aku tuh sebenarnya antusias pen lanjutin part cerita Garbera. Tapi, setiap aku masuk dan liat ceritaku ini. Kenapa ya, agak sedih sih, karena yang baca lebih banyak. Gak sebanding dengan yang vote:) padahal vote itu gratis loh, gak nguras paket kalian banyak-banyak. Bisa bantuin aku kan? Setelah baca tolong tinggalkan jejak yaw:) akutuh sayang banget sama kalian. Apa kalian gk? :(
Yukkk, di voment yaw!!
Udah belum? Makasih😚
Happy Readingg!!💙
____________________
Tak terasa, hari-hari begitu jalan sangat cepat. Begitupun diikuti oleh waktu. Sampai aku menemukanmu, apakah kamu adalah orang yang di kirimkan Tuhan untuk menjagaku?
~Garbera Riznia Queencta~
****Garbera kini sedang berada di dalam kamarnya. Dia masih berada di Apartementnya setelah tadi pulang dari Toko buku bersama Ell. Entahlah, dia belum ingin pulang ke rumahnya. Dia tak ingin jika Roy melihatnya, itu hanya bisa membuat Roy murka. Dan Garbera? Tentu dia sangat sedih akan sifat dari sang Papahnya yang di perlihatkan kepadanya itu.
Saat ini, Garbera sedang melamun. Entahlah, dia melamunkan apa. Tapi, dia senyam-senyum sendiri. Apakah ada yang dia bayangkan, atau dia membayangkan ingin menjadi istri dari seorang Ell? Ok, Author mulai ngalu lagi.
"Kok gue degdegan ya anjir!" ucapnya bermonolog sendiri, sambil memegangi dadanya.
"Apa emang beneran gue suka sama Ell?" tambahnya lagi, sambil mengulaskan senyum manisnya. Bahkan, kaum Adam yang melihatnya pun bisa pingsan dan kencing di tempat.
"Kalau emang beneran gue suka sama Ell. Apa gue harus kasih tau kalau gue suka sama dia?" tanyanya kepada dirinya sendiri. "Nggak-nggak! Yakali gue ngungkapin kalau gue suka sama dia. Kalau emang entar dia cuman cuek? Ihk anjir, malu dong gue. Mau gue taruh dimana muka gue? Dia keteknya Grace?" ucapnya ngawur, sambil menggeleng-gelengkan kepalanya tak percaya.
"Tapi, Ell suka sama gue juga gak sih? Yakali gue cuman sendiri yang menyukai. Dianya enggak, enakan di dia dong!" sambungnya, sambil mengigit bantal yang ada di pangkuannya. Jika ada orang di samping Garbera, mungkin orang itulah yang akan menjadi sasaran dari Garbera untuk mengigit kepalanya, saking gregetnya.
"Mending gue tidur aja, semoga aja besok gue mimpi di tembak sama Ell!" ucapnya bersemangat, sambil menarik selimutnya, lalu menutupi tubuhnya sampai leher, lalu memejamkan matanya.
Garbera pun kini memejamkan matanya, dan semoga saja mimpinya itu bisa menjadi kenyataan.
~♡Garbera♡~
Di lain tempat, Ell kini sedang berada di balkon kamarnya di temani oleh gitar kesayangannya.
Sambil sesekali menyanyi yang dia keluarkan dari mulutnya, lalu di ikuti oleh jari-jemarinya memetikkan gitar yang berada di pangkuannya."Keknya gue suka sama Garbera. Ya, gue udah nemuin jawabannya, ternyata gue suka sama lo Garbera." Ell bermonolog sendiri, sambil memandangi langit malam yang di terangi oleh bulan dan bintang.
"Sial! Kenapa gue mesti cinta segininya? Gue baru kali ini ngerasain cinta, suka, dan sayang. Semuanya menjadi satu. Apa lo suka sama gue juga Gar?" Ell seolah-olah berbicara kepada Garbera. Padahal yang berada di balkon kamarnya, cuman dirinya seorang. Dan itu cuman ada bulan dan bintang yang menjadi saksi bisu atas apa yang di lontarkan seorang Ell barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARBERA [On Going]
Teen Fiction[DI HARAP FOLLOW DULU AKUN AUTHOR, SEBELUM MEMBACA CERITA INI YA!!. ] Bunga Garbera, melambangkan simbol kebahagiaan, dan kesedihan. Mengapa simbol kebahagiaan itu tak berpihak kepadanya? Akankah kesedihan itu selamanya menetap? Atau ada cara lain u...