Hayyukk absen duluu, siapa yang udah follow akun wattpad akohh?^^
Biasakan tinggalkan jejak!^^
_
_
______________________________________
Cinta membuat kita menjadi orang yang sangat bodoh. Sudah di sakiti berkali-kali, tetapi tetap saja bertahan sampai saat ini.
Jangan lupa vote and coment yaw:)Happy Readingg!💙
***
"Ell, kok Garbera udah gak pernah datang ke sini lagi?" tanya Rain pada Ell yang sibuk dengan ponselnya.
"Enggak tau, Bunda," balas Ell yang masih sibuk dengan ponselnya.
Rain mengernyitkan dahinya pertanda bingung. "Kok gak tau? Kamu kan pacarnya."
Barulah Ell menatap Rain, Bundanya itu. "Garbera sibuk, Bunda," kilah Ell.
Rain menatap Ell dengan serius. "Kamu bohong sama Bunda, Ell. Kalian ada masalah?" tanya Rain akhirnya.
Ell menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Kalau sudah seperti itu. Ia tak bisa mengelak lagi, kalau Rain sudah tahu gerak-geriknya.
Perlahan Ell membuang nafasnya pasrah. "Iya, Bunda."
Rain memegang pundak Ell, lalu menatapnya dengan lembut. "Bunda kasih tau ya, Ell? Kalau kalian ada masalah ... selesaikan dengan baik-baik. Garbera itu anak yang baik, Bunda tau itu," Setelah mengucapkan kalimat itu, Rain pun meninggalkan Ell yang masih diam di tempat.
Di lain sisi, Ell juga merasa bersalah pada Garbera. Karena jujur, bukan pertama kalinya Ell membentak Garbera, terlebih Garbera pun pasti sangat kecewa padanya. Tetapi di lain sisi juga, Ell tak menyukai Garbera yang sangat ringan tangan. Karena ia jelas-jelas melihat Garbera kemarin mendorong Bianca sampai-sampai jatuh ke lantai, lalu dahinya kebentur oleh tembok. Yang menyebab kan dahinya sedikit memar.
Entahlah, pasti di dalam hubungan ada saja masalah. Sama seperti hubungan Ell dan Garbera. Hubungan mereka perlahan tak bisa di katakan baik-baik saja. Dan pastinya semenjak ada Bianca. Mungkin itu ujian Tuhan pada mereka, sampai mana batas kesabaran mereka menghadapi beberapa masalah yang ada di dalam hubungan keduanya. Tanpa ada kata perpisahan.
Tetapi di lain sisi, Garbera yang sedang uring-uringan berjalan sambil mondar-mandir di ruang tamu apartementnya. Seperti orang yang memiliki banyak utang. Eh ralat! Maksudnya orang yang sedang memikirkan sesuatu.
"Apa gue kasih suprise, Ell aja ya?" ucap Garbera bermonolog sendiri.
"Ih besok 'kan anniversary day gue yang ke enam bulan. Ell ingat, gak ya?" Lagi dan lagi Garbera hanya bermonolog sendiri.
Yap! Besok adalah hari jadian Garbera dengan Ell. Di mana Ell mengutarakan perasaan Garbera. Dan tentu Garbera menunggu momen yang sangat berharga itu. Akan tetapi, yang menjadi tanda tanya di benak Garbera adalah, apakah Ell mengingat hari jadian mereka? Di tambah lagi hubungan mereka saat ini tak bisa di katakan baik-baik saja. Tak mungkin juga Garbera akan melewatkannya.
Seketika Garbera menjentikkan jarinya, pertanda mendapatkan sebuah ide yang cemerlang.
"Gue harus minta bantuan dua curut gue, nih!" serunya bersemangat.
Yang Garbera maksud dua curut itu adalah, Grace dan Ghina. Perlahan Garbera membuka aplikasi whatsappnya. Lalu mengetikkan sebuah pesan di grup. Yang berisikan dirinya, Grace, dan Ghina.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARBERA [On Going]
Teen Fiction[DI HARAP FOLLOW DULU AKUN AUTHOR, SEBELUM MEMBACA CERITA INI YA!!. ] Bunga Garbera, melambangkan simbol kebahagiaan, dan kesedihan. Mengapa simbol kebahagiaan itu tak berpihak kepadanya? Akankah kesedihan itu selamanya menetap? Atau ada cara lain u...