Tuhan itu tidak jahat. Dia perlahan memanggil umatnya bukan cuman satu. Tetapi bergiliran. Itu tandanya adalah bentuk kasih sayang Tuhan terhadap setiap umatnya yang telah Tuhan panggil untuk kembali menghadapnya.
~Garbera Riznia Queecta~
Jangan lupa vote and coment
Happy Readingg!💙
****
Sekarang Garbera sedang berada di kedai ice cream. Dan tentunya di temani oleh Ell. Karena sewaktu pulang sekolah tadi, Garbera sangat ingin memakan ice cream. Dan itu membuat Ell gemas akan tingkah pacarnya itu. Jadilah sekarang Ell membawa Garbera ke kedai ice cream itu yang tak jauh dari jarak sekolah mereka.
"Makannya pelan-pelang yank," ucap Ell memperingati. Garbera yang hanya fokus terhadap ice creamnya hanya bodo amat dengan ucapan yang barusan di lontarkan Ell padanya.
Ell hanya bisa mengulaskan senyumnya. Bersama Garbera lah dia bisa merasakan cinta. Cinta sederhana bersama Garbera. Garbera tidak sama seperti kebanyakan perempuan di luar sana. Yang gengsi di ajak makan di pinggir jalan. Sedangkan Garbera, dia selalu oke-oke aja dimanapun di ajak jalan. Pernah waktu itu Ell bercanda mengajak Garbera makan di atas trotoar. Garbera pun mengiyakannya dengan antusias. Itulah mengapa Ell sangat menyayangi Garbera.
"Ell, kamu masih mau gak?" tanya Garbera sambil menyodorkan ice creamnya ke arah Ell. Ell pun mengulaskan senyumnya. "Gak, aku udah kenyang. Liat kamu aja makan ice cremanya dengan lahap aku udah kenyang.
Garbera pun hanya bisa menahan pipinya yang merah itu. Karena, walaupun Ell mengucapkan kalimat sederhana itu. Itu bakalan bisa membuat jantung Garbera menghangat. Karena Garbera juga yakin. Ell adalah orang yang di kirimkan oleh Tuhan untuk bisa menjaga, melindungi, menyanyangi, dan mencintainya. Dari sinilah Garbera bisa merasakan apa itu kasih sayang. Walaupun dirinya belum pernah merasakan kasih sayang dari keluarganya. Yang terpenting Ell selalu ada di sampingnya.
"Udah abis nih, pulang yuk," ajak Garbera.
"Masih mau nambah?" tanya Ell dengan satu mata yang di kedipkannya. Berusaha menggoda Garbera.
"Ih apaan sih. Aku udah gak mau," balas Garbera.
Ell pun hanya menatap serius Garbera. "Yakin?"
"Yakin lah!" balas Garbera mantap. Setelahnya, Ell pun mengenggam tangan Garbera. Seolah-olah takut kehilangan. Garbera pun sudah terbiasa dengan genggaman yang di berikan oleh Ell padanya.
Ell dan Garbera pun meninggalkan kedai ice cream itu. Untuk mengantarkan Garbera ke Apartementnya.
~♡Garbera♡~
Di sinilah Garbera sekarang. Dimana lagi kalau bukan di Apartementnya. Sekarang dia sedang menyaksikan acara yang ada di televisinya sambil menikmati cemilan yang berada di tangannya.
Sesekali Garbera membuang nafas gusar. Sepertinya Garbera sudah bosan menonton acara yang ada di dalam televisinya itu. Karena dia sudah mematikannya.
"Kangen rumah," ucapnya sambil terkekeh pedih.
Memang benar, Garbera sudah satu setengah bulan tidak pernah menginjakkan kakinya di rumahnya. Lebih tepatnya di rumah keluarga yang tak pernah menganggapnya. Karena semenjak Roy mengusirnya. Garbera sudah tak pernah menginjakkan kakinya kerumah itu lagi. Walaupun sekedar menjenguk Roy atau Vira. Walaupun begitu, Garbera tidak pernah lost contact dengan adiknya yang satu itu. Siapa lagi kalau bukan Bela. Bela lah yang selalu, mengasih informasi untuk Garbera mengenai bagaimana keadaan rumah, bagaimana keadaan Roy Papahnya, bagaimana keadaan Vira Mamahnya. Dan itu juga cukup bisa membuat hati Garbera lega mendapatkan informasi dari adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARBERA [On Going]
Teen Fiction[DI HARAP FOLLOW DULU AKUN AUTHOR, SEBELUM MEMBACA CERITA INI YA!!. ] Bunga Garbera, melambangkan simbol kebahagiaan, dan kesedihan. Mengapa simbol kebahagiaan itu tak berpihak kepadanya? Akankah kesedihan itu selamanya menetap? Atau ada cara lain u...