Jangan karena kamu melihat dengan mata kepalamu sendiri. Terus kamu tak butuh lagi penjelasan. Lalu? Bagaimana kamu tau kebenarannya jika dirimu saja tak mau mendengarkannya?
-Garbera Riznia Queencta-Jangan lupa vote and coment yaw:)
Happy Readingg!💙
****
Hari ini adalah hari senin. Dimana Garbera kembali menjalankan rutinitasnya. Yaitu, kembali bersekolah. Dan tentu hari ini adalah hari yang paling Garbera tak sukai. Karena di hari senin lah kegiatan upacara itu di laksanakan. Menurut Garbera mengapa upacara di sekolahnya sangat begitu lama selesainya? Belum lagi Kepala sekolahnya yang biasa bercerita saat ucapara. Dan itu hampir memakan waktu satu jam. Karena Garbera juga tak dapat memopang dirinya ketika berhadapan dengan matahari, apalagi berlama-lamaan.
"Tumben Ell gak bales-bales chat gue semalam ya?" ucapnya bermonolog sendiri. Memang benar, tak biasanya Ell tak pernah tak membalas chat dari Garbera. Padahal Garbera hanya sekedar ingin menanyakan bahwa ia akan di jemput kesekolah bersamanya atau tidak.
Dan satu lagi, Garbera semalam sudah pulang dari rumahnya dan kembali ke Apartementnya sewaktu memastikan Roy sudah tidur semalam. Dan untuk yang bertanya Garbera pulangnya naik apa? Yang jelas Garbera tak pulang dengan bantuan pesawat, wkwkw.
Kini Garbera sudah siap dengan seragam sekolahnya. Garbera hari ini terlihat sangat rapi, karena memakai perlengkapan upacara yang lengkap. Ia tak mau lagi mendapat hukuman yang berujung bisa membahayakan kesehatannya, seperti waktu itu. Kini Garbera sudah berada di dalam mobilnya, lalu melajukan mobilnya dengan kecepatan rata-rata.
Memang pemandangan di kota Jakarta di pagi hari itu sangat enak di pandang. Apalagi rerumputan yang tumbuh dengan segar. Sangat elok di pandang. Saat ini Garbera hanya tersenyum sambil menyetir mobilnya. Sesekali menyanyikan lagu, yang entah lagu apa dirinya nyanyikan.
Tiba-tiba, mobilnya yang tadinya berjalan dengan baik-baik saja, kini berhenti mendadak. Garbera pun menautkan kedua alisnya. Pertanda bingung.
"Lah? Kenapa lagi nih?" tanya Garbera kepada dirinya sendiri.
Garbera pun keluar dari dalam mobilnya. Sekedar untuk mengecek. Ada apakah dengan mobilnya itu?.
Garbera pun mengusap wajahnya dengan kasar. "Kok sempet-sempetnya kempes, sih?"
"Yaelah, kok nih janda hitam suka gak baik-baik aja kalau hari senin sih?" gerutunya dengan kesal.
Garbera pun celingak-celinguk kesana-kemari. Sekedar ingin melihat, adakah yang bisa membantunya? Ia tak ingin terlambat. Jika hari ini terlambat. Yakinlah, hukuman untuk dirinya bisa lebih dari waktu dimana ia di hukum berdiri sampai upacara selesai. Dan Garbera tak mau jika itu sampai terjadi.
"Gimana ini ya? Gak mungkin juga gue telfon Grace atau Ghina buat jemput gue di sini!" ucapnya bermonolog sendiri. Sambil menggigit jari telunjuknya pelan sekedar berfikir.
"Garbera?" panggil seseorang. Garbera yang tak tahu siapa orang yang memanggilnya barusan pun kini berbalik. Dan betapa terkejutnya ia melihat Eros duduk manis diatas motor sportnya.
Eros tentu hanya tersenyum kearah Garbera. Sedangkan Garbera? Tentu masih bingung. Sejak kapan Eros sampai? Padahal Garbera tak sama sekali mendengar deru motor Eros.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARBERA [On Going]
Teen Fiction[DI HARAP FOLLOW DULU AKUN AUTHOR, SEBELUM MEMBACA CERITA INI YA!!. ] Bunga Garbera, melambangkan simbol kebahagiaan, dan kesedihan. Mengapa simbol kebahagiaan itu tak berpihak kepadanya? Akankah kesedihan itu selamanya menetap? Atau ada cara lain u...