31. GARBERA

56 10 0
                                    

Pappale-pappale~~
Ahayy, nyanyi dulu guys ... baru lanjut baca part ini. Btw, jujur yaw ... aku males bat sumpah ngetiknya, entahlah dengan aku nih. Tapi, hati aku gak tenang aja gitu, kalau misalnya satu hari gak update. Agak lebay emang.
STOP! aku curhat muluk deh.

Skip//

'GARBERA' kembali lagi Update. Ada yang kangen, kah? Atau kalian kangennya sama aku? Canda kangen><

Seperti biasa, aku selalu ingatkan ... jan lupa vote and coment di setiap baris yang kalian sukai. Kalau bisa, ajak teman-teman, keluarga, ataupun tetangga kalian baca bersama cerita 'GARBERA' sapa taw, nyaman, kan?
Ayok, buruan!!:)
_
_
_

______________________________________________

Lagi dan lagi, baru saja di buat terbang, malah di jatuhkan lagi, ke dasar jurang.

-Garbera Riznia Queencta-

Jangan lupa vote and coment:)

Happy Readingg!💙

***

"Sekarang, aku bisa jelasin?" tanya Ell.

Yap, memang benar. Ell sekarang berada di sebuah taman. Tentunya bersama dengan Garbera. Butuh perjuangan Ell sampai bisa membawa Garbera bersamanya saat ini. Karena Garbera terus saja menolak. Padahal Ell ingin mejelaskan semua kesalahpahaman yang di lihat Garbera.

Dan satu lagi, taman yang mereka kunjungi saat ini bukan cuman mereka berdua. Ada beberapa pasangan kekasih yang sama seperti Ell dan Garbera sambil nyemil makanan yang berada di taman itu. Dan tentunya ini malam hari Ell mengajak Garbera untuk pergi bersamanya.

Garbera pun seketika mengangguk pelan. "Iya."

Ell pun menarik nafasnya dalam-dalam sebelum ia menjelaskan semuanya.

"Jadi, waktu itu ... aku dan Bianca gak sama seperti apa yang kamu lihat waktu itu..." Ell pun menjeda seketika ucapannya. "Waktu itu Bianca ngajak aku jalan. Tapi, aku nolak. Karena ... aku mau kumpul di basecamp bareng Farel, Raffa, dan Kenzo. Terus dia agak kesel sama aku, jadinya dia ngambil HP aku. Sampai-sampai aku denger suara HP aku bunyi, entah siapa yang menelfon. Dan di situ Bianca tetap gak mau ngasih HP aku. Jadinya, aku harus secara paksa buat dapat HP aku. Dan tiba-tiba ketika aku udah hampir dapat HP aku dari Bianca, eh kaki aku malah tergelincir, jadilah di situ aku jatuh. Dengan gaya yang kamu lihat, aku di atas dan Bianca di bawah. Di situ juga kamu pas dateng. Aku mau jelasin, kamu gak mau dengar," jelas Ell lalu tersenyum tulus kearah Garbera.

Garbera pun yang mendengar penjelasan dari Ell sungguh merasa bersalah sekali. Pasalnya, ia sudah berpikir yang tidak-tidak.

Sedangkan Ell? Ell kini beralih mengenggam tangan Garbera, lalu menatap gadisnya dengan senyum yang tak pernah luput dari bibirnya.

"Jadi? Aku di maafin gak, nih?" tanya Ell pada Garbera. Kini Garbera kalut dalam perasaannya bersalahnya pada Ell.

Garbera pun menatap sendu kearah Ell. "Seharusnya aku yang minta maaf," ucap Garbera sungguh-sungguh.

"No-no! Aku yang seharusnya minta maaf, karena aku udah ngebuat kamu nangis," imbuh Ell yang masih setia mengenggam tangan gadisnya. Siapa lagi kalau bukan Garbera.

GARBERA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang