Kebahagiaan itu sederhana. Dengan cara kita sudah tertawa, tersenyum, bercanda. Itu sudah termaksud kebahagiaan.
Jangan lupa vote and coment ya
Happy Reading!💙
****
Hari minggu yang Garbera tunggu-tunggu, yaitu joging. Tetapi bukan setiap minggunya juga seorang Garbera menjalankan rutinitas joging itu tiap minggu. Terkadang kalau dia bosan di rumah pasti akan menjalankan rutinitasnya itu. Tetapi dalam keadaan Mood atau gak bosan, dia akan tetap di rumah, sambil rebahan. Baca wattpad dan nge-drakor.
Pagi ini Garbera sudah siap dengan pakaian olahraganya atau bisa di bilang santai ya. Memakai celana joker, baju panjang jangkis. Tapi tidak terlalu jangkis juga, sedang-sedang gitu. Terus rambutnya di kuncir satu, sambil memasang airphone di telinganya satu.
Bisa kalian bayangkan, bagaimana gaya style seorang Garbera pagi ini bukan?
Garbera pun menuruni anak tangga satu-persatu. Sambil sesekali bernyanyi mengikuti musik yang ada di airphone-nya itu.
Sesampainya di bawah. Dia melihat Papah, Mamahnya dan Bela sedang sarapan pagi-pagi, di siapkan oleh Bi Enda. Pembantu di rumah itu.
Garbera pun tersenyum dan menyapa kearah mereka, "Pagi semua, Garbera izin pamit dulu, mau joging." Izin Garbera kepada sang Papah dan Mamah. Namun sama sekali tak di gubris. Garbera yang sudah terbiasa akan sikap Papah dan Mamahnya pun hanya mengulaskan senyum. Walaupun hatinya sedang sakit. Bi Enda yang mengerti pun, langsung membalas ucapan Garbera.
"Iya Non, tapi gak sarapan dulu?"
"Gak usah Bi," jawab Garbera di sertai senyumannya.
"Hati-hati ya Non," balas Bi Enda dengan tulus.
Belum sempat Garbera melangkahkan kakinya sampai keluar depan pintu rumah, panggilan Bela sang adiknya pun memanggil Namanya. Terpaksa Garbera harus berhenti.
"Boleh Bela ikut gak kak?" ucap Bela.
"Loh... Gak usah, kakak mau joging aja kok dek."
"Tapi Bela mau ikut joging juga kak. Bela bosen di rumah, lagian kan juga ini hari minggu."
"Minta izin sama Papah dan Mamah dulu gih," suru Garbera kepada Bela. Bela pun beranjak kembali ke meja makan untuk meminta izin kepada Papah dan Mamahnya itu.
Di dalam hati. Garbera berucap, bahwa Bela pasti tak akan di izinin pergi bersamanya. Tetapi di luar dugaan, Bela datang sambil tersenyum kearahnya. Membuat Garbera paham betul apa yang akan di lontarkan Bela selanjutnya kepadanya.
"Ayok kak. Papah sama Mamah ngizinin Garbera. Tadinya sih mereka ngelarang. Tapi Garbera ngambek. Jadi mereka ngizinin," jelas Bela. Garbera pun hanya tersenyum mendengarnya. Sambil memegang tangan sang Adik kesayangannya itu.
Garbera pun berlari-lari kecil di ikuti Bela di sampingnya. Sambil Garbera sesekali bernyanyi mengikuti lagu yang ada di airphone-nya itu.
Memang ya, bersama saudara walaupun bukan saudara kandung. Tapi kalau saling akur, pasti menyenangkan dan seru.
"Kak, kita joging-nya mau kemana?" tanya Bela polos.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARBERA [On Going]
Novela Juvenil[DI HARAP FOLLOW DULU AKUN AUTHOR, SEBELUM MEMBACA CERITA INI YA!!. ] Bunga Garbera, melambangkan simbol kebahagiaan, dan kesedihan. Mengapa simbol kebahagiaan itu tak berpihak kepadanya? Akankah kesedihan itu selamanya menetap? Atau ada cara lain u...