"Dia... suami kakak" Hancur sudah. Jisung hancur. Setiap pemikiran baik yang ia bangun sedari tadi hancur lebur. Ia tidak tahu harus bagaimana menanggapi pernyataan Minho. Jisung sedih, marah, kecewa, namun ia tidak ingin menangis. Sudah cukup ia menangis semalaman. Jisung hendak berdiri meninggalkan Minho, sampai Minho memegang tangannya. "Dengerin penjelasan kakak dulu, Ji... kakak mohon" Ucap Minho dengan mata berkaca-kaca.
Jisung menuruti Minho. Jujur saja, ia juga penasaran. Di mana letak kesalahannya selama berhubungan dengan Minho? Ia pikir semua baik-baik saja selama ini. Lalu bagaimana bisa Minho yang masih kekasihnya tiba-tiba mempunyai suami? Jisung sangat ingin mendengar alasan yang akan dikemukakan oleh Minho.
"Jadi sejak kapan, Kak?" Ucap Jisung datar. "6 bulan yang lalu" Jawab Minho sambil menundukkan kepala, enggan menatap Jisung. Jisung tertawa remeh. 6 bulan yang lalu artinya saat Jisung kuliah bukan? Bagaimana Minho menikah saat ia dan Jisung masih menjalin hubungan? "Maafin aku, Ji... aku gak pernah berniat selingkuh dari kamu... aku-" , "Kalau kak Minho ga selingkuh gimana bisa nikah pas kita masih pacaran, Kak?" Minho terdiam. Sesekali menghela nafas berat. "Jawab kak, aku mau penjelasan. Aku salah apa? Kenapa kakak tega?" Pertahanan Jisung mulai runtuh. Air mata yang sedari tadi ia tahan untuk tidak keluar kini sudah menggenang di kedua matanya.
"Felix hamil, Ji... dan aku harus tanggungjawab" Ucapan Minho membuat Jisung semakin tertawa remeh. "Jadi kakak hamilin cowok lain di saat aku lagi jauh, gitu?" Ujar Jisung dengan suara yang mulai bergetar. "Ngga, Ji... bukan gitu... ini semua kecelakaan. Waktu kita ada masalah waktu itu aku ga sengaja tidur sama Felix, tapi aku ga pernah bermaksud duain kamu, Ji..." Minho mencoba menatap mata Jisung, berusaha memberi tahu bahwa Minho mengatakan yang sebenarnya.
"Terus kenapa kak Minho ga pernah cerita sama aku? Kenapa kak Minho masih jalanin hubungan sama aku saat kak Minho udah menikah? Bahkan udah mau punya anak? Hiks"Jisung sudah tak sanggup menahan air matanya. Hatinya sakit, sakit karena Minho telah mengkhianati kepercayaan Jisung.
Minho meraih tangan Jisung, menggengamnya erat "Aku gamau kehilangan kamu, Ji... aku cinta sama kamu, aku sayang sama kamu, aku janji mau nikahin kamu setelah kamu lulus, aku mau nepatin itu semua. Aku tahu ini egois -" , "Ya... kak Minho egois. Kak Minho duain aku, dan duain suami kakak. Kak Minho egois karena gamau lepas aku saat kakak seharusnya tanggungjawab ke suami kakak. Kak Minho egois karena ga mau ngomongin ini semua ke aku. Kak Minho egois karena nyeret aku ke masalah yang sama sekali aku ga tau" Ucap Jisung sambil terus terisak.
Minho dan Jisung terdiam. Hanya isak tangis Jisung yang terdengar. Pengunjung cafe yang menyadari adanya ketidak beresan di antara dua pasangan ini pun sudah menatap mereka berdua sambil sesekali berbisik satu sama lain. "Maaf kak, aku rasa kita cukup sampai di sini aja. Kak Minho udah ambil jalan ini, jadi Kak Minho harus siap dengan konsekuensinya" Ucap Jisung final, sambil berusaha melepas genggaman tangan Minho. "Aku berdoa Kak Minho dan suami kakak, juga bayi kakak akan selalu bahagia" Ucap Jisung sambil berdiri hendak meninggalkan Minho. "Ah, iya... selamat untuk pernikahan Kak Minho. Maaf aku ga bisa dateng waktu itu" Jisung berbalik dan melangkah keluar dari cafe, menghiraukan Minho yang menangis di meja yang mereka tempati tadi. Menangisi kebodohannya, dan menangisi kepergian seseorang yang telah menemani hari-harinya selama 4 tahun terakhir. Jisungnya pergi... dan sepertinya tak akan pernah kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN - HyunMinsung
FanfictionKita semua hancur kak... - Han Jisung Jisung tidak pernah menyangka bahwa kisah cintanya akan berakhir mengenaskan. Ia juga tidak menyangka jika hidupnya akan hancur berantakan hanya karena satu awal yang tidak pernah ia inginkan Warning! - BXB St...