Pagi ini Jisung habiskan dengan sarapan seadanya. Setelah kedatangan Minho tengah malam lalu, ia tidak bisa tidur. Ucapan Minho masih memenuhi pikirannya. Apa yang dipikirkan oleh Minho hingga bersikap seperti kemarin? Entahlah, Jisung pusing memikirkannya.
Ting tong
Bel apartemen Jisung berbunyi. Jisung segera membuka pintu dan setelahnya nampak sosok Hyunjin yang tengah membawa kue dengan lilin yang menyala. Di samping Hyunjin ada karangan bunga dengan tulisan 'SELAMAT ULANG TAHUN JIJI'.
Hyunjin menyanyikan lagu ulang tahun dengan senyuman yang sangat lebar. Melihat senyum Hyunjin, Jisung ikut tersenyum. Ah, sahabatnya ini sangat lucu.
"Selamat Ulang Tahun, Jisung. Make a wish cepet tangan gue pegel" Jisung semakin terkekeh mendengar keluhan dari Hyunjin. Setelah mengucapkan harapan dan meniup lilin di kue yang di bawa oleh Hyunjin, keduanya masuk ke dalam apartemen Jisung.
"Bawa bunga gede kaya gitu biar apa sih gue tanya, hm?" Hyunjin hanya menanggapi omelan Jisung dengan senyuman. Namun ekspresinya berubah saat matanya menangkap buket bunga yang tergeletak di sofa serta cheesecake yang masih tersisa setengah.
"Lo ngerayain ulang tahun bareng siapa?" Tanya Hyunjin kemudian. "Oh kemarin kak Minho dateng mau ngucapin selamat ulang tahun sambil bawa kue" Hyunjin yang mendengar nama Minho disebut makin mengernyitkan dahinya. "Ngapain sih si Minho-"
Ting tong
Bel apartemen Jisung kembali berbunyi. Jisung segera bangkit dan membuka pintu apartemennya. Setelahnya Jisung hanya bisa terdiam dan membelalakkan mata. Ia pernah melihat sosok ini sebelumnya, suami Minho, Lee Felix.
"Hai Jisung" Sapa Felix sedikit canggung. Akhirnya Jisung mempersilakan Felix untuk masuk. Hyunjin yang melihat tamu Jisung sedikit bingung karena ia belum mengenal Felix. "Ini Felix, suaminya kak Minho" Ucap Jisung saat menangkap raut kebingungan dari Hyunjin.
Setelahnya, ketiganya duduk bersama. Hyunjin berusaha bersikap ramah dan mengajak Felix bercengkarama. Lain halnya dengan Jisung yang hanya menimpali percakapan keduanya dengan senyuman.
Bukannya Jisung merasa enggan bergabung dalam percakapan mereka, hanya saja Jisung bingung harus bersikap seperti apa. Ia yakin selama 6 bulan pernikahan Felix dan Minho, Felix tahu akan hubungan Jisung dengan Minho. Kalian ingat kan kalau Minho dan Jisung bahkan saling mengabari minimal 3 kali sehari. Bagaimana mungkin Felix tidak sadar?
"Jisung" Jisung yang merasa terpanggil pun menatap Felix. "I-iya?" Jawab Jisung sedikit gugup. "Aku kesini mau undang kamu ke acara makan bersama di rumahku" Ucap Felix dengan senyuman yang sangat manis. Ah, bagaimana Minho tega ingin menceraikan manusia semanis Felix?
"Dalam rangka apa, Lix?" Tanya Jisung kemudian. "Besok ulang tahunku, hehe" Hyunjin yang mendengar jawaban Felix langsung terlihat bersemangat. "Wah!!! Hari ini juga ulang tahun Jisung, Lix" Felix yang mengetahui fakta itu semakin tertawa bahagia. Berbeda dengan Jisung yang hanya tersenyum seadanya menanggapi dua orang di hadapannya.
"Tapi kenapa aku diundang juga, Lix?" Bukan pertanyaan yang aneh, bukan? Jisung bukan siapa-siapa bagi Felix. Hubungannya dengan Minho juga tidak bisa dianggap baik-baik saja. "Karena kamu teman kak Minho" Ah, hanya teman ya?
"Acaranya Cuma dihadiri sedikit orang, Jisung. Jadi kurasa kalau kamu ikutan pasti lebih rame, hehe" Jelas Felix, "Sam juga harus ikutan, ya!" Ucapan Felix dijawab anggukan kuat oleh Hyunjin.
Di tengah perbincangan mereka bertiga, mata Jisung secara tidak sengaja menatap ke arah perut Felix. Ah, di dalam sana ada kehidupan, di dalam sana ada anak Minho. Mengingat fakta itu hati Jisung terasa sakit kembali.
"Felix" Panggilan Jisung menghentikan percakapan antara Felix dan Hyunjin. "Boleh aku pegang perut kamu?" Jisung bertanya ragu-ragu, tapi Felix langsung mengangguk dan mendekatkan diri ke arah Jisung.
Tangan Jisung akhirnya memegang perut itu. Dan seperti ingin memberi tahu Jisung akan eksistensinya, bayi di perut Felix tiba-tiba menendang perut Felix. Jisung terkejut, tapi setelahnya matanya berkaca-kaca.
Rasa bersalah, haru, sedih, semuanya bercampur menjadi satu. Atmosfer dalam ruang apartemen Jisung seketika berubah menjadi lebih canggung. Merasa tidak nyaman dengan suasana yang ada, Hyunjin segera mengalihkan perhatian dan memulai percakapan kembali.
Kali ini Jisung terlihat lebih bersemangat. Dalam hatinya, Jisung bertekad akan berhenti menjadi bayang-bayang hubungan Minho dan keluarganya. Ia tidak mau merenggut kebahagiaan orang lain, apalagi kebahagiaan bayi yang bahkan belum menyapa dunia.
Tahun ini menjadi ulang tahun yang sangat berbeda bagi Jisung. Sebelumnya ia berpikir ini adalah ulang tahun terburuknya. Namun jika dipikir kembali, ini tidak seburuk itu. Memang ada rasa sakit yang harus Jisung rasakan, namun Tuhan kelihatannya mengganti kesedihan itu dengan banyak kebahagiaan.
Mungkin Tuhan tidak ingin Jisung bahagia seorang diri kali ini. Mungkin Tuhan ingin Jisung memberi sedikit kebahagiaannya bagi Felix dan bayi di kandungannya. Ya, mungkin saja begitu.
Next part spoiler:
"Bukannya namanya jalang kalau masih berhubungan dengan lelaki bersuami?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN - HyunMinsung
FanfictionKita semua hancur kak... - Han Jisung Jisung tidak pernah menyangka bahwa kisah cintanya akan berakhir mengenaskan. Ia juga tidak menyangka jika hidupnya akan hancur berantakan hanya karena satu awal yang tidak pernah ia inginkan Warning! - BXB St...