CHAPTER 17 - BORN

447 52 12
                                    

Sesampai di rumah sakit tempat Felix melahirkan, baik Minho maupun Jisung segera berlari menuju kamar operasi. Mereka berdua kalut, saling hanyut dalam kekhawatiran masing-masing. Di depan ruang operasi, Jisung bisa melihat beberapa orang yang sedang menunggu jalannya operasi. Ada Chan, Changbin, dan juga Hyunjin.

Minho yang baru sampai mendapatkan tatapan sinis dari Chan dan Hyunjin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minho yang baru sampai mendapatkan tatapan sinis dari Chan dan Hyunjin. Tapi ia tidak terlalu peduli, yang ia pedulikan saat ini adalah Felix dan bayinya. Merek semua akhirnya duduk di depan ruang operasi dengan raut khawatir, hingga dokter dan seorang perawat keluar dari sana.

"Keluarga Tuan Felix?" Tanya dokter itu. Belum sempat Chan berdiri, Minho sudah sigap berdiri dan menghampiri dokter tersebut. "Saya perlu beberapa persetujuan untuk proses operasi yang akan berjalan, tuan bisa mengikuti saya" Setelah itu Minho dan doker yang menangani Felix melenggang pergi dari ruang operasi.

"Muka lo tebel juga, ya?" Jisung menolehkan wajahnya ke sumber suara. "Ga sadar apa gara-gara tingkah kekanakan kalian berdua Felix harus berjuang sendirian?!" Hyunjin meninggikan suaranya. Jujur saja Jisung merasa takut sekarang. Rasa khawatir, bersalah, dan marah dengan diri sendiri, semuanya menjadi satu dalam pikirannya. Ia tak punya argumen apapun unuk melawan Hyunjin karena yang Hyunjin katakan benar adanya.

"Ma-maaf, hiks" Ucap Jisung terbata sambil menitikkan air mata. "Diem Jisung! Ga usah nangis kaya gini. Di sini lo yang salah! Jadi ga usah sok playing victim kaya gini!" Amarah Hyunjin sudah mencapai puncaknya. Ia merasa sangat kecewa dengan apa yang telah dilakukan oleh Jisung dan Minho. Chan dan Changbin yang melihat pertengkaran mereka juga hanya diam. Mereka sebenarnya juga merasa kesal dengan dua manusia itu, tapi mereka lebih khawatir dengan kondisi Felix. Rasanya tidak ada sedikitpun tenaga untuk keduanya marah saat ini.

"Dari awal gue ketemu sama lo, gue pikir lo cowok baik dan polos, Ji. Gue simpati sama lo! Gue pengen lindungin lo! Apalagi sejak lo disakitin sama Minho! Gue bahkan seminggu ini kurang tidur karena nyariin lo, Ji! Tapi ternyata apa?" Jisung makin terisak mendengar perkataan Hyunjin. "Ah... sekarang gue malu banget sama diri gue sendiri. Gimana bisa gue suka bahkan niat nikahin jalang kaya lo!"

Mata Jisung membola mendengar pernyataan dari Hyunjin. Hatinya berdenyut kuat, sakit sekali rasanya. Ini kali kedua seseorang mengatai Jisung jalang. Tapi rasanya berkali-kali lebih sakit saat orang terdekatnya melontarkan kata-kata itu.

Melihat kondisi yang sudah tidak kondusif, Changbin akhirnya bangkit dan membawa Jisung menjauh dari ruang operasi. Changbin juga mengantarkan Jisung pulang. Sebenarya ia sangat marah kepada Jisung dan Minho, tapi melihat kondisi Jisung yang sangat tidak baik itu, Changbin tergerak untuk melindungi Jisung.

___

Setelah beberapa jam berjuang di ruang operasi, bayi Felix dan Minho akhirnya lahir. Malaikat kecil yang tampan. Minho sangat bersemangat ketika melihat putranya lahir ke dunia. Ia menggendong putranya dengan penuh kasih sayang, bahkan ia sudah menamai putranya. Jimin, Lee Jimin. Nama yang pernah ia siapkan dulu untuk anaknya bersama Jisung kelak.

"Kak Minho?" Felix dengan nada lemah memanggil Minho yang sedang menggendong putra mereka. Minho yang merasa terpanggil segera mendekati Felix. "Felix udah gugat cerai kak Minho ke pengadilan. Kak Minho tinggal tanda-tangani surat cerai dan ngurus berkas-berkasnya di pengadilan"

Minho yang mendengar hal itu merasa bersalah dengan Felix. Dalam keadaan lemah seperti ini masih sempatnya Felix membicarakan hal ini. "Makasih banyak, Fel. Nanti aku urus semuanya. Kamu tunggu aja, ya?" Ucap Minho kemudian sambil melayangkan senyum pada Felix.

Bagaimanapun minho merasa senang sekarang. Seakan salah satu beban terberatnya berkurang. Tujuannya untuk hidup bersama Jisung sudah semakin dekat. Setelah ini minho akan segera menghubungi Jisung dan memberi tahukan kabar ini.

Tanpa Minho sadari, Felix menatap Minho dan putranya sendu. Bahkan putranya belum sehari di dunia, tapi ia sudah akan menghadapi cobaan dengan memiliki keluarga yang tidak lengkap. Juga ia sendiri, hatinya tentu saja sakit sekarang. Harapan untuk hidup berdua dengan Minho sudah sepenuhnya pupus sekarang.


Writer's Note :

Bentar aku ngebut wkwk soalnya bentar lagi udah end jadi greget kalo ga cepet diselesaiin kan wkwk

Yang sabar ya yang baca :') Emang settinganku disini pada sakit hati semua :)

BROKEN - HyunMinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang