CHAPTER 10 - LET YOU GO

454 61 5
                                    

Pagi ini cuaca sangat cerah, bahkan kicauan burung dapat terdengar jelas oleh Felix

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini cuaca sangat cerah, bahkan kicauan burung dapat terdengar jelas oleh Felix. Namun Felix masih enggan beranjak dari tempat tidurnya. Ia lebih memilih menatap gorden yang masih tertutup dan menggulung diri dalam selimut tebalnya. Suasana hatinya masih sangat buruk semenjak semalam. Bahkan tidurnya menjadi tidak nyenyak.

Ceklek

Pintu apartemen Minho terbuka. Menampilkan sosok Minho yang kacau dengan bau alkohol yang sangat kuat. Felix yang menyadari kedatangan Minho segera bangun dan menghampiri suaminya itu. "Kak Minho mau aku siapin air hangat?" Tanya Felix sambil berusaha menahan diri Minho yang sempoyongan. Awalnya Minho hanya terdiam dan memandang Felix, namun setelahnya Felix sangat terkejut saat Minho tiba-tiba memeluknya erat. Sangat erat, seakan Felix akan hilang jika tidak dipeluk erat oleh Minho.

Hati Felix menghangat. Apakah Minho menyadari kesalahannya kemarin? Apakah Minho mulai memiliki rasa padanya? Atau Minho mulai menerima keberadaannya dan anaknya? "Maafin aku, aku bodoh banget.." Felix semakin melebarkan senyumannya. Membalas pelukan Minho sambil mengelus punggung suaminya itu.

"Maafin aku, Ji... Aku bodoh banget udah nyakitin kamu" Dan detik itu pula Felix kembali menangis. Sesayang dan secinta itukah Minho kepada Jisung? Rasa sakit, bersalah, kecewa, seakan menjadi satu dalam diri Felix. "Kak Minho duduk di sofa dulu, aku siapin air hangat buat mandi" Ucap Felix setelahnya dan hanya direspon anggukan oleh Minho.

Usai menyiapkan air hangat, Felix menyiapkan sarapan untuk suaminya. Hingga sarapan sudah tersedia di atas meja makan, Minho akhirnya keluar dari kamar mereka. Felix melemparkan senyum tulus pada Minho, dan Minho menanggapinya dengan senyuman kecil yang cukup jelas terlihat dipaksakan.

Minho dan Felix menyantap sarapan mereka bersama tanpa adanya percakapan. Hanya denting sendok dan garpu yang memenuhi ruang makan itu. Hingga akhirnya Felix mulai membuka percakapan di antara mereka.

"Kak Minho..." Ucap Felix lirih. Minho yang terpanggil menatap Felix dengan raut bertanya. "Gimana kalau kita cerai aja?" Minho membelalakkan matanya kaget. Apa yang Felix katakan? Mengapa tiba-tiba sekali? "Kenapa?" Tanya Minho singkat.

"Felix tahu kak Minho terpaksa dengan semua ini. Felix juga tahu kak Minho masih sayang banget sama Jisung. Felix juga ngerasa bersalah sama Jisung yang tiba-tiba harus putus sama kak Minho kaya gini" Sadarkan Lee Felix ini jika ia sama sekali tidak bersalah. Felix juga tidak menginginkan hal seperti ini terjadi, bukan? Ah, Lee Felix yang terlalu baik hati.

"Jadi setelah baby lahir, ayo kita urus perceraian kita, kak. Felix yang nanti bakal ngomong sama keluarga Felix. Soal baby bisa kita bicarain nanti. Kak Minho ga usah khawatir" Minho masih tidak percaya dengan perkataan Felix. Namun setelahnya ia tersenyum lebar seperti orang bodoh, berdiri dan memeluk Felix erat. "Makasih banyak Felix, gue berhutang banyak sama lo."

Pelukan Minho terasa hangat, namun kehangatan itu tidak memberi ketenangan sedikitpun bagi Felix. Felix menangis di pelukan Minho. Perasaannya campur aduk. Ia sedih karena harus berpisah dengan orang yang ia cintai, tapi juga bahagia karena Minho terlihat sangat bahagia.

___

Minho menatap pintu apartemen di depannya dengan senyum yang sangat lebar. Ia membawa sekantung kue dan buket bunga di tangannya. Saat ini pukul 23.58, tanggal 13 September. 2 menit lagi ia akan memencet bel apartemen di depannya ini. Ia berencana mengejutkan pujaan hatinya karena dua menit lagi Jisung akan berulang tahun.

Ting tong

Belum ada pergerakan apapun dari apartemen Jisung

Ting tong

Masih belum ada pergerakan apapun, hingga saat Minho hendak kembali menekan bel apartemen Jisung, pintu apartemen sudah dibuka menampilkan pujaan hati yang terlihat acak-acakan. Jisung sangat terkejut dengan kehadiran Minho di tengah malam. "Kenapa kak Minho di sini?" Minho hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Jisung.

"Selamat Ulang Tahun, sayang"

BROKEN - HyunMinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang