Author notes :
Aku rekomendasiin kalian sambil denger musik sedih biar ada feelnya dikit :'). Aku pribadi rekomendasiin lagu Seori - I Wanna Cry karena aku juga denger itu pas nulis.
Selamat membaca...
.
.
.
.
"Halo, Jisung?"
Jisung membeku di tempatnya. Tak sanggup membalas sapaan dari mantan kekasihnya itu. Rasa sakit yang kian memudar tiga hari belakangan ini kini muncul kembali saat melihat Minho berdiri di depan pintu apartemennya sambil membawa kantung plasik berisi ramen. Bahkan air mata yang tiga hari ini sudah jarang Jisung tampakkan kembali terkumpul di pelupuk matanya.
"Mau makan ramen-" , "Ji?" Perkataan Minho terpotong saat Hyunjin menghampiri Jisung yang tidak kunjung kembali untuk melanjutkan acara nonton film mereka. Minho menatap Hyunjin keheranan. Apa yang dilakukan pria asing ini di apartemen 'kekasihnya'? Apalagi ini sudah larut malam. Minho melirik jam tangannya lalu memasang ekspresi datar sambil menatap Jisung.
"Kenapa ada cowok di apartemen kamu jam segini, Ji? Ini udah jam 10 malem" Ucap Minho dengan nada yang kurang bersahabat. Jisung masih terdiam. Ingin sebenarnya ia menjawab pertanyaan itu dan mengusir Minho dari apartemennya. Tapi entah mengapa rasanya Jisung tidak sanggup untuk saat ini. Rasa sakitnya masih belum sembuh, ia masih merasa rapuh, dan tiba-tiba penyebab dari segala rasa sakit itu datang kembali. Membuat Jisung rasanya kesusahan bahkan hanya untuk menatap Minho.
"Bukannya sama aja ya, Bro? Lo juga dateng terlalu larut loh. Bedanya Jisung ga ngerasa terganggu sama gue tapi dia keganggu sama lo" Hyunjin menatap remeh pada Minho yang balik menatapnya tajam. "Lo siapa bisa ngomong kaya gitu?!" Ucap Minho tidak mau kalah.
"Gue? Kenalin, Sam-" Terjadi jeda yang cukup lama saat uluran tangan Hyunjin tidak disambut oleh Minho. "Calonnya Jisung" Lanjut Hyunjin. Minho menatap Hyunjin dengan ekspresi yang entah, antara terkejut, marah, kecewa, semuanya terlihat dari ekpresinya. Jisung pun sama. Ia menatap Hyunjin penuh keterkejutan. Bukankah Hyunjin sudah melewati batas?
Terjadi keheningan yang cukup lama sampai Minho akhirnya terkekeh remeh dan menatap Jisung. "Secepet itu, Ji? Secepet itu kamu lupain empat tahun kita? Secepet itu kamu ngelepasin aku? Apa emang aku yang terlalu bodoh mau memperjuangkan hubungan kita berdua?" Minho kecewa, Jisung jelas mengetahui itu dari ekspresi Minho. Tapi Jisung juga tidak tahu harus mengatakan apa. Ia sama terkejutnya dengan Minho.
Melihat Jisung yang terdiam, Minho menghela nafas panjang. "Kalo gitu aku pamit, Ji. Maaf mengganggu waktu kalian berdua" Setelah mengucapkan kalimat itu, Minho pergi meninggalkan Jisung dan Hyunjin yang masih setia di tempat mereka.
"Ji?" Hyunjin memulai pembicaraan berniat memecah keheningan. "Pulang, Jin" Ucap Jisung singkat. "Ga, gue ga mau ninggalin lo" Hyunjin meraih pundak Jisung, berusaha meyakinkan sahabatnya itu. "Maaf, Jin. Tapi gue lagi ga bisa mikir buat sekarang. Gue bener-bener pengen sendiri" Ucap Jisung sambil tersenyum paksa pada Hyunjin. Melihat itu, Hyunjin akhirnya mengalah dan meninggalkan apartemen Jisung.
___
"Kak Minho habis dari mana?" Felix yang baru saja akan tidur bertanya pada Minho yang baru pulang ke apartemen mereka. "Kak Minho mau dibuatin teh?" Tanya Felix lagi, namun Minho masih tetap terdiam. "Atau kak Minho mau makan? Tadi Felix masak tapi mungkin udah dingin sekarang" Tak kunjung mendapat jawaban, Felix akhirnya menyerah. Hendak melanjutkan perjalanannya ke alam mimpi.
"Ini semua gara-gara lo Bang Felix" Lagi, Minho memanggil Felix dengan marga lamanya. "Kalo waktu itu keluarga lo ga maksa gue buat nikahin lo, gue ga bakal ngalamin ini semua" Felix belum tertidur. Tentu saja ia mendengar semuanya. "Anak sialan"
Felix menangis tertahan. Ini kedua kalinya Minho seperti ini, memanggil Felix dengan marga lamanya. Tapi itu tidak sesakit saat Minho mengumpat pada anaknya yang bahkan belum lahir ke dunia. Ia mengelus perutnya sambil terisak. Berusaha menenangkan diri sendiri dan membisikkan kata penenang pada bayinya. "Adek maafin Papa, ya? Adek anak baik kok. Adek jangan dengerin Papa". Dan malam pun berlanjut dengan Felix yang terisak sambil menenangkan bayinya, Jisung yang menangisi kisah cintanya, Hyunjin yang menatap kosong pada balkon apartemennya, serta Minho yang kalut dan menghabiskan beberapa alkohol untuk melupakan segalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN - HyunMinsung
FanfictionKita semua hancur kak... - Han Jisung Jisung tidak pernah menyangka bahwa kisah cintanya akan berakhir mengenaskan. Ia juga tidak menyangka jika hidupnya akan hancur berantakan hanya karena satu awal yang tidak pernah ia inginkan Warning! - BXB St...