CHAPTER 11 - I WANT YOU BACK

449 61 3
                                    

Jisung dan Minho duduk bersama dalam diam. Usai memakan kue yang dibawa Minho tadi, mereka hanya saling terdiam dan larut dalam pikiran masing-masing. Jujur saja Jisung merasa tidak nyaman. Bagaimanapun ini tengah malam dan Minho bukan lagi kekasihnya, parahnya Minho adalah suami orang.

"Kak Minho ga pulang?" Tanya Jisung mencoba mengakhiri keheningan di antara keduanya. "Kamu ga suka kakak di sini?" Ucap Minho dengan sorot mata yang tajam. Jisung menghela napasnya panjang. "Bukan gitu, kak. Tapi ini udah tengah malem dan-" , "Kemarin calon kamu di sini kamu baik-baik aja tuh?" Jisung menatap Minho bingung. Ia terdiam sejenak hingga sadar siapa yang dibicarakan oleh Minho, Hyunjin.

"Ji.." Jisung menatap Minho yang memanggilnya. Sejujurnya, bohong besar jika Jisung tidak merindukan sosok di depannya ini. Dua tahun bukan waktu yang singkat bagi mereka dipisahkan oleh jauhnya jarak. Kini mereka sangat dekat, bertatapan lekat, tapi entah mengapa terasa sangat jauh. Terasa ada tembok besar yang menghalangi mereka berdua.

"Kakak mau kita balik bareng lagi" Ucap Minho sambil meraih telapak tangan Jisung. "Kakak dan Felix sepakat bakal pisah setelah anak kami lahir. Kita sepakat buat jalanin pilihan hidup kita masing-masing. Soal anak, aku dan Felix bisa ngurus sama-sama. Sekarang tinggal kamu, Sayang. Kamu... mau kan menyambung kisah kita yang sempat terhenti sementara?"

Jisung ingin menangis sekarang. Ini semua salah, bukan? Tidak seharusnya Minho begini. "Ji?" Tanya Minho sekali lagi. "Aku tahu jelas kamu masih ada rasa sama aku. Jangan bohongi diri kamu sendiri, Han Jisung" Minho semakin erat menggenggam tangan Jisung. Berusaha meyakinkan si manis untuk kembali bersamanya.

"Aku... aku ga bisa, kak" Mata Jisung sudah berkaca-kaca, bersiap menumpahkan air matanya kapanpun. "Aku ga mau jadi orang jahat yang mengorbankan kebahagiaan orang lain demi kebahagiaanku sendiri. Apalagi kebahagiaan dari bayi yang bahkan belum lahir"

Jisung menarik tangannya dari genggaman Minho. Ia menatap Minho tepat di kedua bola mata sosok yang ia rindukan itu. "Dan lagi... kisah kita ga terhenti sementara, Kak. Tapi kisah kita terhenti selamanya" Terdapat jeda yang cukup panjang setelah Jisung mengatakan hal itu. Baik Minho maupun Jisung seakan diam meresapi kata-kata yang barusan Jisung ucapkan.

"Kak Minho dengerin Jisung. Sekarang, kak Minho punya keluarga yang menanti kak Minho di rumah. Kak Minho punya tanggung jawab untuk menjaga dan membahagiakan mereka. Kalau kakak bersikap seperti ini, apa kak Minho yakin mereka bakal bahagia?" Minho masih terdiam menatap Jisung. Kecewa? Jelas kecewa. Jawaban Jisung sama sekali di luar ekspektasinya.

"Makasih banyak karena kak Minho inget hari ulang tahun aku. Makasih banyak udah repot-repot tengah malem ke apartemen aku. Tapi maaf, kak. Untuk permintaan kakak tadi, aku ga bisa penuhi itu." Mendengar ucapan Jisung, Minho hanya menunduk dalam. Ia tidak mungkin juga memaksa Jisung untuk menerimanya kembali.

Pada akhirnya Minho memutuskan untuk pulang. Ia tak mau mengganggu Jisung terlalu lama. "Ji" Jisung yang mengantar Minho ke depan apartemennya menatap Minho yang memanggilnya. "Kalau kamu berubah pikiran, tolong kasih tahu aku, ya?" Jisung tersenyum sangat manis mendengar ucapan Minho, namun ia tidak menerima ataupun menolak permintaan itu.

"KakMinho hati-hati, ya" Ucap Jisung kemudian sambil menutup pintu apartemennya. Dan malam menjelang pagi itu diakhiri dengan Minho yang melangkah lemas menuju apartemennya. Harapannya, hatinya, hancur untuk kesekian kalinya.


Huhu aku merasa ga bisa deliver part ini dengan baik :( Terasa membosankan dan membingungkan T_T. But yea.. aku berakhir upload juga 

BROKEN - HyunMinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang